45

2.9K 652 188
                                    

Jeno kini sedang menempuh perjalanan panjang dengan seekor kuda yang baru dibelinya tadi di sekitar Skylos. Meski kuda - kuda mereka bekas peperangan namun kudanya masih sehat dan bugar.

Jeno sudah diawasi ketat, mau masuk lewat mana pun dia tidak akan dibiarkan masuk ke ibukota.

Sang penerus keluarga Ezikyel dipenuhi kegelisahan. Bukan karena dia gagal menjadi penerus atau reputasinya yang anjlok, serta menjadi sebatang kara di pedalaman,
Jeno hanya memikirkan bagaimana caranya dia balas dendam. Dia tidak tahan melihat adik kesayangannya diperlakukan seperti papan tembak karena tingkah Jaehyun dan wanita sialannya itu.

Tiba - tiba, sebuah suara memanggilnya dari belakang.

Jeno menarik salur kudanya dan melihat kebelakang.

"Tuan Jeno! Tuan Jeno!"

Seorang pria berjubah hitam yang menunggangi kuda hitam mengarah padanya.

Jeno menyipitkan matanya, tangan siap dikepala pedang. Tapi dia tidak melihat senjata dari pria asing itu ketika dia berhenti di depannya dan menampilkan wajahnya yang bersahaja.

'Seorang bangsawan?'

"Maaf Tuan, saya Jaehyuk dari Kerajaan Barat. Saya dikirim oleh Raja Haruto Javier Martinez IV."

Pria asing bernama Jaehyuk itu menunjukkan emblem lambang Kerajaan Barat.

"Yang Mulia ingin bertemu dengan anda."

Jeno menaikkan sebelah alisnya heran mengapa seorang Raja dari negara lain ingin menemuinya?

"Kenapa seorang Raja Kerajaan Barat ingin menemuiku?"

"Beliau menyuruh saya membawa anda kembali, karena ingin berbicara sesuatu mengenai adik anda."

Mata Jeno melebar. Dia tidak tahu apa yang akan dikatakan Raja Kerajaan sebelah tentang adiknya, namun sebagai seorang kakak tentu Jeno tidak bisa melewatkan soal ini meski nyawa adalah taruhannya.

"Baiklah. Antarkan saya pada Raja anda."

Dan tentu saja Jeno datang tidak dengan lemah lembut. Jika mengenai soal adiknya, dia tidak akan segan.  Menurut informasi yang la dengar, Raja Haruto adalah seorang playboy dan sempat mengalami argumen dengan Jaehyun karena memperebutkan wanita ular itu. Mungkin Jeno bisa menggunakan Raja Kerajaan Barat untuk mengambil Wonyoung, sehingga Junkyu dapat memimpin dengan tenang dan nyaman di takhtanya.

>>>

"Jadi kau memeras Wonyoung sebagai imbalan karena sudah menyembunyikan anaknya, begitu?"

"T - tidak, Yang Mulia!"
Viscount Bernardel membantah dengan mulutnya yang bonyok dan beberapa gigi telah putus karena Jeno.

Viscount Bernardel dirawat oleh suruhan Jaehyun, dan ketika dinyatakan dia sudah baik - baik saja meski tiga jarinya telah hilang, Viscount Bernardel tetap harus patuh memenuhi perintah Kaisar.

"Saya dan Nona Wonyoung hanya sebatas... ehm .. teman saja sekarang. Nona Wonyoung telah berbaik hati memberikan kenyaman untuk saya dan keluarga, itu karena saya merawat bayinya."

Viscount Bernardel menatap Jaehyun takut - takut dan menemukan tatapan dingin itu. Sang Viscount bergetar ketakutan, sebab dia telah dibayar oleh Wonyoung untuk tutup mulut mengenai rencana ' kekuatan sosial untuk menjatuhkan Permaisuri ' , wanita itu gila menurutnya. Namun, jika Wonyoung bisa naik posisi setinggi itu ... hidupnya juga akan semakin makmur!

Jaehyun menghembuskan nafas, wajahnya melemas namun lipatan dahinya masih jelas. Apa yang di katakan Viscount Bernardel masuk akal pikirnya.

Anak pertama Wonyoung tidak boleh sampai terbongkar, atau rencananya akan hancur. Dia tidak peduli soal Wonyoung sudah memiliki anak sebelum bertemu dengannya, karena yang penting sekarang adalah anak yang di dalam kandungannya sekarang adalah calon penerus.

Remarried Empress (Harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang