"Yang Mulia Kaisar benar - benar mengangkat budak itu menjadi selir!"
Ini dalah pagi yang sangat berisik. Hari yang tidak cerah cenderung mendung, sama seperti suasana hati Junkyu yang dikelilingi tumpukkan pekerjaannya yang harus diselesaikan sebelum pesta tahun baru.
Junkyu tahu bahwa Wonyoung akan diangkat menjadi selir seperti perilaku Jaehyun yang begitu mencintai gadis muda itu. Namun Junkyu tidak menyangka akan secepat ini.
"Kapan disahkan?" Junkyu akhirnya bertanya setelah sekian lama telinganya memanas karena orang - orang sekitarnya sangat ingin mendengar responnya soal selir itu.
Countess Wendy menghela nafas turut merasakan yang Junkyu rasakan. "Katanya sebelum tahun baru akan segera disahkan." Jawabnya pelan.
Sebuah desahan meluncur samar dari mulutnya. Rasanya sesak sekali memikirkan pesta tahun baru nanti akan dipenuhi orang - orang yang menginterogasinya soal pasangan baru di kerajaannya. Belum lagi yang berbicara di belakangnya. Mau sampai Junkyu menangis - nangis sambil mengais tanahpun Jaehyun tetap akan mengangkat selir itu dan menyanyanginya sebagai salah satu istrinya.
>>>
"Anda tidak tahu cara menulis, Lady?" Baron Alwen ditugaskan mengajarkan pengetahuan aturan selir dan istana pada Wonyoung. Dia diberitahu bahwa Ia akan mengajari seorang gadis yang merupakan kekasih baru Kaisar yang merupakan dari golongan biasa. Tentu dia tahu soal Wonyoung yang seorang budak dari rumor yang panas akhir - akhir ini.
Wajah gadis berambut kelabu itu memerah meratapi kertas dan pena yang belum tersentuh. Kemudian sang Baron baru tersadar.
"Apa mungkin anda belum bisa membaca dan menulis?"
Bahu Wonyoung menegang dan menyembunyikan wajahnya dibalik rambut tebalnya, bibirnya bergetar menahan tangis.
Baron Alwen gatal ingin berkomentar, namun Ia masih sayang nyawa sehingga ia tak bisa melakukan apapun pada kekasih orang paling berkuasa di kekaisaran ini.
"Tidak bisa juga sedikit ... wajar. Belajar saja perlahan - lahan." Ucapnya berharap dapat menghibur Wonyoung untuk tidak menangis.
"Kalau begitu, hari ini kita belajar cara menulis tanda tangan saja dulu. Ah, kalau dipikir - pikir ... "Wonyoung mengangkat kepalanya menatap Baron Alwen.
"Kalau tidak salah ... Yang Mulia Permaisuri akan memberikan hadiah." Gumamnya.
Wonyoung memiringkan wajahnya tidak paham. "Hadiah?"
"Karena pemilik Istana Kekaisaran ini adalah Yang Mulia Permaisuri, dari sudut pandang pemilik biasanya Yang Mulia Permaisuri akan memberikan hadiah kepada selir sebagai tanda pengakuan dan rasa hormat sebagai selir yang akan tinggal bersama." Baron Alwen kurang lebih menjelaskan berhasil membuat Wonyoung berdebar - debar.
"Wah Yang Mulai Permaisuri akan memberi Wonyoung hadiah?" Pekiknya dengan mata berbinar - binar membayangkan langkahnya untuk akrab dengan Junkyu bisa menjadi nyata.
>>>
"Tidak akan kuberikan."
Para pelayan yang berharap - harap pun bernafas lega.
"Syukurlah... kami sangat khawatir Yang Mulia akan memberikan hadiah kepada gadis itu."
Setelah kejadian Haechan tempo lalu, pemanggilan selir baru berubah dari ' seorang budak ' menjadi ' gadis itu ' dan dengan nada sinis jika tanpa Kaisar di dekat mereka.
Ada dua syarat ketika seorang Permaisuri hendak memberikan hadiah kepada selir.
Pertama, ketika selir itu adalah seorang bangsawan.
Kedua, Permaisuri memiliki hak sebagai pemilik istana Kekaisaran yang ditinggali selir itu.
Sayangnya, Wonyoung tidak memenuhi kedua syarat itu. Jadi untuk apa la memberikan hadiah untuknya dan mengatakan hal seperti , ' tolong jaga suamiku , ya . '
"Tidak perlu khawatir. Jika tidak ada alasan untuk memberikan hadiah, buat apa aku harus melakukannya." Tambah Junkyu sedikit tersenyum puas akan kekuasaannya. Ia tahu ini terlihat egois, namun menjadi seorang Permaisuri harus egois terutama untuk hal yang tidak penting terhadap kekaisaran.
Wonyoung hanyalah seorang kekasih dan itu adalah kekasih Jaehyun, jadi itu bukan urusannya. Ekspresi puas terbit di wajah - wajah pelayannyam
"Kalau Haechan mendengar ini dia pasti menari - nari karena kesenangan." Haechan sedang libur selama beberapa hari karema kondisi kesehatan mentalnya pasca dikurung selama tiga hari di menara. Bagi seorang anak bangsawan itu adalah pengalaman yang akan membuat trauma. Junkyu memaklumi dan berharap temannya itu segera pulih.
"Oh ya, Yang Mulia! Apa gosip itu benar?"
"Gosip?" Tanyanya balik.
"Katanya ada pangeran dari kerajaan barat yang akan datang menghadiri pesta tahun baru nanti!"
"Dari gosipnya katanya dia sangaaaat tampan! Hanya melihat tatapannya saja kau bisa langsung jatuh dalam pesonanya ~ "
"Tapi, katanya dia memiliki banyak skandal dalam hubungan romansanya dengan banyak pria dan wanita ... "
"Lalu apa benar dia memang tidak bisa memiliki anak makanya bisa sebebas itu?"
Junkyu hanya mendengar dalam diam ketika para dayangnya mulai asyik sendiri membicarakan soal Pangeran Kerajaan Barat yang terkenal itu.
Ntah terkenal karena apa, yang Junkyu tahu pangeran itu menggantikan kakaknya yang seorang raja untuk menghadiri undangan Kekaisaran.
Kerajaan Barat atau Kerajaan Baekdo adalah negara dengan kekuatan militer yang besar, hampir setara dengan Kekaisaran Jongdae. Dari segi kekayaan, Kerajaan Baekdo adalah yang terkaya di wilayah barat karena tambang emas dan minyak buminya yang melimpah.
Sang pangeran, yang digosipi sangat tampan itu kabarnya memiliki banyak desas - desus yang buruk.
"Tapi pangeran itu beneran akan datang ' kan , Yang Mulia?"
Lihatlah ekspresi memelas mereka seperti berharap akan mendapatkan pangeran berkuda putih menjemput mereka dan mencintainya.
Junkyu tertawa lembut karena gemas sekali melihat para dayangnya.
"Kalau soal gosip itu aku tidak tahu, tapi soal pangeran kerajaan barat yang akan datang, itu benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remarried Empress (Harukyu)
RomansaJunkyu merupakan sosok permaisuri yang sempurna. Dengan kecerdasan dan kecantikan yang dimilikinya, ia sangat di kagumi oleh para bangsawan dan rakyat yang di pimpin nya. Namun itu saja tak cukup untuk suami nya yang merupakan Kaisar kerajaan timur...