"ada apa?" Tanya Clay saat di pinta suaminya untuk duduk. Atla menatap ayahnya serius. Ada apa sebenarnya?
"Pangeran Colen setelah di angkat menjadi Putra Mahkota, memang benar akan bertunangan. Itu pun aku mendapatkan kabar dari yang Mulia Raja." Ucap Duke Erland.
"Pertunangan ini, di lakukan karena sebuah Permintaan atau keinginan dari salah satu Pihak."
"Jadi maksudmu, pertunangan ini hanyalah hutang budi?" Tanya Atla. Duke Erland mengangguk. "Ya, hutang budi. Pertunangan ini terjadi karena hutang budi."
"Intinya, aku ingin melihatkan Surat ini pada kalian." Duke Erland memberikan Surat yang baru saja tadi Jack bawakan. Surat dari Kerajaan.
"Apa isi Surat ini, Ayah?" Tanya Atla. Clay menatap suaminya. Lalu ia mengambil surat itu, dan berdempetan dengan Atla. Agar Atla dapat membaca surat tersebut.
Duke Leazeno.
Dengan hormat, aku Raja Azquella
Mengajakmu untuk melaksanakan Pertunangan antar Putra Putri kita.Siapapun itu. Mau itu, Edylin atau Evylin. Aku bersedia. Jadi, aku mau kau menjadi salah satu Keluargaku, Erland
Raja Azquella
LeganTertanda Stempel Kerajaan.
"Siapapun?"
"Apa mereka fikir adikku adalah sebuah boneka? Ck! Siapapun katanya!" Kesal Atla. Clay menatap Suaminya.
"Evylin?" Gumam Clay. Duke Erland mengangguk. Atla menatap ayah dan ibunya malas.
"Ibu---"
"Mengertilah tentang keadaan, Atla." Ucap Duke Erland.
"Ayah tapi---"
"Ayah, Raja seakan tidak menghormati kita. Lihatlah, dia menulis 'siapapun' apakah nanti ia tidak akan peduli dengan Tabiat Ratu masa depan? Seharusnya, mereka menulis dengan jelas." Ucap Atla mulai terbawa emosi. Clay memegang tangan Putranya.
"Diam, duduk tenang." Ucap Clay. Ibunya sudah angkat suara, Atla hanya bisa diam.
"Atla, adikmu sedang dalam keadaan sedikit kecewa,"
"Jadi, ibu rasa. Adikmu pantas menerima lamaran ini. Umurnya juga sebentar lagi akan legal untuk menikah." Ucap Clay bijak.
"Ini juga salah satu cara bagi Evylin untuk melupakan Putra Mahkota Colen." Ucap Duke Erland.
"Ayah, ibu. Walaupun Evylin akan menikah dengan Putra Mahkota Arthur, belum tentu Evylin dapat melupakan Cinta pertamanya." Atla merasa, sulit. Jika ia berada di posisi Evylin pasti akan sangat susah melupakan Cinta pertamanya!
"Waktu. Evylin membutuhkan waktu." Atla menghela nafas kasar. Sudahlah. Yang terpenting, ia sudah memperingati.
Sedangkan di sisi lain, Edylin tengah mengelus surai panjang adiknya.
"Kaliam tidak berjodoh, Evylin."
"Hiksss! Tapi dia sudah berjanji!"
"Dia seorang Pangeran, kenapa tidak bisa menepati janjinya?! Hiksss, bagaimana dengan rakyatnya kelak?"
Edylin terdiam. Ia tidak bisa menjawab ucapan adiknya itu."Seperti yang ayah bilang. Dia adalah Putra mahkota yang kelak akan memimpin Daerah ini. Dan tentunya, jalan hidupnya sudah di tentukan, Evylin. Mau bagaimana lagi? Bukankah Putra Mahkota Colen hanya bisa diam?" Ucap Edylin. Evylin memeluk Edylin erat, dan dibalas oleh Edylin tak kalah erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evylin (S2)
Historical FictionKisah seorang Evylin Valentine Laezeno, ya Putri dari Duke Leazeno dan Duchess Leazeno.kisah Evylin yang terus mencoba mengejar Cinta Pertamanya, tanpa mempedulikan hati sang Suami yang sangat mencintainya. Bagaimana jadinya jika cinta pertama gadis...