Clay melepas pelukannya. Ratu Grace sendiri langsung menghapus air matanya yang mengalir.
"Oleh karena itulah. Aku tidak dapat memiliki anak lagi."
"Dan ya, Colen adalah anak sekaligus Putra kami satu satunya." Saat Ratu Grace terkena 'suatu' penyakit yang mematikan. Saat itu juga, ia tengah mengandung Pangeran Colen.
Raja Regan sendiri yang sudah bingung akan penyakit yang di derita istrinya. Hanya bisa memberikan semangat pada Istrinya.
Sebenarnya, saat itu ia sangat khawatir. Karena, disisi lain ia tidak ingin kehilangan anaknya, dan disisi lain ia juga tidak ingin kehilangan Putra pertama mereka.
Saat itu juga, Raja Emerald datang dan memberi taunya. Bahwa Pria itu dapat menyembuhkan Penyakit istrinya. Saat sudah setengah jalan. Raja Emerald memberikan permintaan kepada Regan.
Yang dimana. Pria itu ingin, Pangeran Colen menikah dengan Putrinya kelak. Dalam keadaan bingung, Raja Regan tentunya membantah.
Walaupun Kerajaan Emerald kerajaan yang di segani. Namun, bagi Kerajaan Zrack, Kerajaan Emerald bukanlah apa apa. Kerajaan itu hanyalah bongkahan batu kerikil.
Namun, melihat keadaan Grace yang semakin memburuk. Mau tidak mau, pria itu mengiyakan.
Setelah Pangeran Colen yang lahir Prematur, Ratu Grace di nyatakan tidak dapat mengandung lagi. Entah karena apa. Namun---- ya begitu.
"Aku tau. Jadi ya---- santai saja." Ucap Clay sembari menepuk punggung Ratu Grace. Grace hanya bisa tersenyum sembari tertawa tipis.
🐝💨💨💨
"Tidak!"
"Kau ini---"
"Tidak Pangeran! Aku hanya ingin mengambil buah itu saja! Ayolahhh."
"Evylin kau bisa terluka."
"Tetapi aku mau!"
"Evylin---"
Srak!
Tiba tiba buah Apel yang berada di Pohonnya langsung berjatuhan. Saat sebuah panah menancap tepat di batang pohonnya. Evylin Refleks langsung menatap ke atas Pohon.
Tidak ada buahnya yang tersisa.
Bisa kalian bayangkan, betapa kuatnya tembakan panah itu bukan?
Wow, sangat kuat!Evylin menatap Pangeran Arthur tidak percaya. D-dalam sekali tembak, dan----- wosh! Apel itu---
"Zen! Pilihkan Apel apel itu. Berikan pada Evylin." Setelah mengatakan hal itu. Pangeran Arthur langsung pergi sembari membawa Busur panah di tangannya.
Putri Livia yang melihat kepergian kakaknya hanya bisa diam. Ia menatap Pangeran Colen yang berada di sampingnya dan Evylin.
Edylin, William, Diran, dan Atla pergi menyusul Pangeran Arthur. Lagi juga, bukankah acara ini sudah selesai? Malas sekali mereka berdiam diri terus menerus di istana.
"Wow, apakah tadi adalah Pangeran Arthur? Ckckck, dalam sekali wosh apel apel ini langsung berjatuhan. Aku harus memberikannya empat jempol." Kagum Evylin.
Pangeran Colen mengambil sebuah apel yang baginya masih sangat bersih. Ia mengelap Apel itu menggunakan bajunya sekejap. Lalu ia memberikan pada Evylin. Tentunya dengan senang hati, Evylin menerima apel itu.
Putri Livia yang melihat hal itu langsung memutar bola matanya malas.
"Aku mau kembali saja! Aku malas di sini. Hufttt, panas. Aku seperti lalat." Setelah mengatakan hal itu, Putri Livia langsung pergi meninggalkan Pangeran Colen dan Evylin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evylin (S2)
Ficción históricaKisah seorang Evylin Valentine Laezeno, ya Putri dari Duke Leazeno dan Duchess Leazeno.kisah Evylin yang terus mencoba mengejar Cinta Pertamanya, tanpa mempedulikan hati sang Suami yang sangat mencintainya. Bagaimana jadinya jika cinta pertama gadis...