Hay!!!
Balik lagi sama @lind
Jangan lupa Vote⭐ and Komen💬
So enjoy⚔️🔥🔥🔥
"lho..... Lhah" Vina menganga lebar tidak ada satu orang pun di dalam ruangan ini.
Vina mengalihkan pandangannya di setiap sudut kamar ruangannya, mengambil kaca yang kebetulan berada di nakas,mengamati setiap inci wajahnya "Kenapa wajah gue mendadak jadi kayak mayat gini" tangannya bergerak menepuk-nepuk pipi kanannya.
"Tunggu-tunggu.... Lhah kok kayak habis kena gigit" Vina panik mengusap-usap pipinya, sedangkan seseorang yang sendari tadi melihat dari kejauhan berdecak sebal menyadari bahwa bekasnya di hapus. Siapa lagi kalau bukan Ferga
"Atau jangan-jangan" hening sesaat Vina berfikir sedetik kemudian matanya membola sempurna "OMG OMO-OMO HANTU" teriaknya dengan suara super duper wah itu,bahkan Ferga menutup telinganya.
Beberapa suster dan dokter berlarian menuju ruang rawat Vina dengan panik karna mendengar teriakan yang super duper dasyat.
"Ada apa nona,apa anda membutuhkan sesuatu? Atau sakit? Apa anda baik-baik saja?" Rentetan pertanyaan mengalir begitu saja dari mulut dokter yang kebetulan di tugaskan Gery menjaganya sebentar.
Vina menggeleng ricuh sambil menatap depan alias cengo karna yang datang bukan 1 dokter saja namun ada 5 suster yang ikut memasuki ruangannya.
'Malu aing malu' bantin Vina menjerit.
"Ga ada kok dok" Vina mengerjab polos berakting sebentar sabi kali menutupi tingkah kebodohan dan kehebohannya.
Suster pamit undur diri di rasa tidak ada kendala,dokter tersebut mendekat "Kenapa teriak" Vina menunjuk pipi kanannya yang memerah akibat gigitan.
Dokter tersebut mengernyitkan dahi "Kenapa bisa?"
"Kalau saya tau ya ga akan nanya dok astaga lu dokter kagak sih"
"Eh bused,sabar nona anda baru bangun"
"Bodo amat,pergi lo"
"Saya mau mengecek keadaan anda"
"Ga,saya sudah sehat wall afiat tidak kekurangan suatu apapun" ucap sinis Vina sang dokter hanya menghela nafas sabar.
Brak
Rasanya Vina ingin mengumpat sekarang juga "Dek lo ga papakan,gada yang sakit?, Lo kapan sadar?, Mana yang sakit? Bilan-----" Vina langsung menyumpal mulut Gery dengan buah apel yang berada di nakas.
"Berisik,pengang telinga gue dengernya"
Pletak
Gery menjitak jidat Adeknya "Ga sopan" dingin Gery sedangkan sang empu memutar bola mata malas.
"Kenapa?" Suara berat Gery mampu membuat Vina terdiam dia ngeri kalau Abangnya sudah di mode serius "Ga tau,gue bangun udah ada" Gery mengusap pipi Vina lembut.
Giginya bergretak bergemuruh sorot matanya tajam " Siapa" nada penuh intimidasi Gery keluar menatap tajam sang dokter sedangkan sang dokter yang di tatap sebagai tersangka menggeleng "Saya baru kesini dengan beberapa suster karna nona berteriak kencang" Vina meringis malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LIONS [END]
Teen FictionHARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! **** Cerita ini menceritakan seorang Ferga Alvaiger Satriya Alexander,lelaki gagah dengan sejuta sikap tempramental dan keganasannya jika menyangkut orang yang dia sayang. Tidak suka...