Hay!!
Balik lagi sama @lind
Masih nungguin?
Jangan lupa Vote⭐and Komen💬
Follow juga akun author🤧
So enjoy⚔️🔥🔥
Pintu gudang terbuka dengan sempurna bahkan salah satu pintunya harus patah akibat kencangnya dobrakan tersebut.
"Anjing" unpat pemuda yang mendobrak pintu tersebut di belakangnya juga ada 3 pemuda lain.
Bugh
Bugh
Brak
Krek
Arkhhh
"Mati lo anjing" Ferga membabi buta memukuli Bisma bahkan Bisma tidak mampu mengimbangi kebrutalan orang di depannya ini.
Segera mungkin Bara dan Kenzo melerai sebelum semuanya semakin memburuk "Cukup" titah Bara dengan nada tenang dan tegas.
Felix menghubungi adeknya selaku sahabat baik Vina,berjalan mendekat Vina yang masih meringkuk memegangi kepala sambil bergumam tak jelas dia ragu mendekat.
"Tenangin dia kontrol emosi lo kita bisa buat perhitungan dengan sampah ini lo lihat gadis itu" Kenzo menunjuk ke arah Vina menyadarkan Ferga dengan langkah cepat dia berjongkok di depan Vina,tanpa memperdulikan Felix yang masih berdiri.
"Are you okay?" Tanya Ferga tenang sedangkan Bara mengkode Felix untuk meninggalkan mereka,Felix mengangguk mengiyakan mereka ber-4 menyeret Bisma yang sudah tak sadarkan diri membawanya menuju rumah sakit.
Ingat prinsip mereka sembuhkan setelah itu siksa lagi.
Sebelum Bara benar-benar pergi berhenti di belakang Ferga menepuk pundak tersebut Bara memberikan tatapan yang mampu membuat Ferga mengangguk.
Ferga memegang pundak Vina bahkan badan gadis yang biasanya berani di depannya, selalu mengatainya,selalu melawan,membangkang bahkan berontak,keras kepala kini harus bergetar hebat dengan keadaan yang memprihatinkan.
Vina mengangkat wajahnya menampilkan senyum dengan wajah pucat pasinya karna hampir kehabisan nafas.
"Thanks" satu kata terucap dengan lirih bahkan Ferga mematung dengan keadaan yang sangat kacau dia bahkan bisa tersenyum Ferga mengepalkan tangannya erat-erat menahan gejolak amarah yang akan meledak kapan saja.
Tangan Ferga langsung menarik Vina ke dalam dekapannya,memeluk tubuh gemetar itu dengan amarah yang menyelimutinya.
"Gue buk-an pem-bun-uh" gumam Vina lirih bahkan suaranya semakin mengecil dengan tangan dingin dan tubuh bergetar.
Ferga mendengar jelas gumaman itu namun dia tetap diam memeluk tubuh itu sambil mengelus punggung Vina guna menenangkan.
"Gue bukan pembunuh"
"Gue sayang sama mereka"
"Gue... Gue pengen ikut mereka" ucapan terakhir Vina mampu membuat Ferga mengeratkan pelukannya seakan tidak akan pernah mengizinkan gadis ini pergi meninggalkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY LIONS [END]
Teen FictionHARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!! PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!!! **** Cerita ini menceritakan seorang Ferga Alvaiger Satriya Alexander,lelaki gagah dengan sejuta sikap tempramental dan keganasannya jika menyangkut orang yang dia sayang. Tidak suka...