DELAPAN

2.7K 100 2
                                    

Hay

Balik lagi sama @lind

Siapa yang masih nunggu ceritaku?

Jangan lupa Vote⭐ and Komen💬

So enjoy⚔️🔥🔥

Di sinilah mereka berada di tengah lapangan semua orang menatap aneh mereka berdua eh salah hanya Vina saja.

Sedangkan di sisi lain Bara,Kenzo dan Felix menatap heran sepupu mereka.

"Ck lo bisa minggir" tanpa menoleh Ferga masih mendrible bola basket sesekali melemparnya ke dalam ring dengan jarak jauh.

"Udah ya gue capek"

"Berisik"

Vina memelaskan wajahnya menatap Ferga dengan wajah di tekuk "Gue laper anj----"

"20 menit"

"Arghh bang----"

"1 jam" Vina langsung mengatupkan mulutnya,kalian tau apa yang di lakukan mereka? Yap Ferga menghukum Vina dengan berdiri satu kaki sambil tangan menjewer telinganya sendiri di tengah lapangan bayangkan saja betapa panasnya matahari yang langsung menusuk kulit Vina.

"Woi udah ya" sumpah Vina ingin berteriak karna kakinya sudah kesemutan.

"Turun gue tambahi" Vina berdecak sebal sambil memejamkan mata sambil menunduk,wajahnya sudah merah padam menahan sesuatu.

"Ayolah gue capek banget,tadi juga dah di jemur. Lo ga kasian sama gue" Vina menatap memohon Ferga hanya mengangkat bahu acuh.

"Baik deh udah ya,gue ga sengaja tadi" Ferga membuang muka tidak sanggup melihat wajah memelas gulalinya.

"Kantin"

"Yes" dengan semangat Vina menurunkan kaki dan tangannya berjalan menyeret tangan Ferga tanpa sadar,sang empu yang di seret berhenti berjalan sambil menaikkan satu alisnya.

Spontan Vina melepas genggamannya sambil menyengir "Siapa suruh lo ikut" Vina menganga sambil menjatuhkan rahangnya "Jadi?"

"Lo tetap berdiri" Ferga membimbing tangan Vina ke telinga "Angkat kaki" dengan bodohnya Vina mematuhi perintah Ferga.

"Good girl" Ferga melangkah pergi dengan santai sambil memasukkan tangan kanannya di saku celana.

Drett

Drett

Vina mengambil benda pipih di saku seragamnya "Hm"

"Nona tuan muda kecelakan sekarang sedang di rawat di RS**** ruang 05 VVIP"

Deg

Prang

Jantung Vina berdetak tak karuan bagai tersambar petir di siang bolong tangannya bergetar tatapannya kosong lurus ke depan.

Ferga diam sambil memegang botol Aqua yang dia beli menatap gadis di heran.

Vina linglung langsung berlari menuju parkiran meninggalkan benda pipihnya bahkan panggilan Ferga dia abaikan.

CRAZY LIONS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang