Assalamualaikum semuaaa
Apa kabar kalian?
Semoga sehat selalu yaa!
Btw kalian dapet cerita ini dari mana?
Cung tangan dong dari kota mana aja yang lagi baca cerita Langitnya Luna hehe☝
🌵🌵🌵
Happy ReadingSeorang gadis dengan wajah polos tetapi terluhat sangat menggemaskan berjalan tergesa gesa di lorong gedung barat SMA Galaksi. Menenteng beberapa buku di tangannya dengan seragam yang berbeda dari siswa lain membuat ia di tatap aneh.
Gadis itu tidak peduli sedikitpun, fokusnya ada pada bagaimana dia bisa bertemu dengan lelaki yang suda dengan tega meninggalkan dirinya di parkiran depan.
Ia tidak mengerti dengan denah sekolahan ini, karena ini baru pertama kali ia menginjakkan kaki disini akibat sebuah urusan.
Brukk!
Tanpa sengaja ia menabrak seorang gadis cantik berkacamata bulat, dia adalah Maiza Aluna, gadis itu meringis memegangi bahunya yang berdenyut akibat bertubrukan.
"Ma-maaf aku nggk sengaja," ucap gadis polos itu merapikan buku bukunya yang berserakan di bantu Luna.
"Iya nggk papa, lo siswi baru?" tanyanya memincingkan alisnya.
Gadis itu menggeleng pelan menatap ramah ke arah Luna lalu menjulurkan tangannya, "Dira, dari SMA Kencana."
"Oh iya gue tau, lo pasti kesini bareng Cakra ya?" tebak Luna tapat sasaran, gadis itu mengangguk mengiyakan.
"Iya, tapi aku tadi ditinggalin sama dia." Dira menghela nafasnya pelan, karena dirinya yang selalu lemot melakukan hal apapun membuat Cakra marah dan pergi begitu saja. Dia selalu ditinggalkan dan tak dianggap.
"Kebetulan banget Ra." Mereka berdua berdiri membenarkan posisinya.
"Lo udah di tunggu sama Langit di ruangannya, mari gue anter," tawar Luna, dengan senang hati gadis polos itu menerima.
"Terimakasih banyak ya, ngomong ngomong nama kamu siapa?"
Luna menoleh kearah samping memandang gadis yang sedikit lebih pendek dari dirinya, "Luna," ucapnya sembari tersenyum ramah. Mereka berjalan beriringan menuju KO utama di lantai dua.
"Lain kali kita bisa dong ketemu lagi," ujar Dira antusias. Luna mengangguk mengiyakan kemudian berhenti di depan pintu, menyuruh agar Dira segera masuk ke dalam ruang Osis utama karena rapat akan segera dimulai.
"Makasih banget ya Luna," ucapnya tersenyum kearah gadis di sampingnya.
"Iya sama sama Dira, udah berapa kali lo ngomong gitu. Sana masuk." Setelah pamit Dira memasuki ruangan itu sedangkan Luna kembali ke kelasnya.
Tadi tiba tiba saja Langit menelpon ia dan memintanya untuk mencarikan gadis bernama Dira, karena ia yakin gadis itu kebingungan menjelajahi sekolah ini sendiri setelah Cakra meninggalkannya sendirian di parkiran.
Luna rasa ia beruntung bisa bertemu dengan Dira, dari caranya bersikap gadis itu sangat terlihat baik semoga Luna bisa bertemu dengannya lain waktu.
***
Langit, Ervin, Fara, Cakra dan Dira berjalan menuju kantin setelah selesai mengadakan rapat bersama, gadis mungil nan polos itu berada di barisan paling belakang sendiri mengikuti jejak orang orang di depannya seraya menunduk.
Ia mendongak dengan senyum yang mengembang ketika ia melihat Luna berada di pojok kantin tak jauh darinya dan sepertinya langkahnya juga tertuju kesana.

KAMU SEDANG MEMBACA
LANGITNYA LUNA
Ficção AdolescenteHOLAA SELAMAT DATANG!! Maiza Aluna, gadis ceria yang selalu mencoba membendung rasa cintanya kepada Langit Angkasa akibat perasaan ragu. Masa lalunya yang hadir menjadi salah satu penyebab keraguannya hingga menjadi ketakutan terbesar gadis itu. Si...