Transmigrasi Geyna #3

4K 228 2
                                    

Assalamualaikum












































Happy Reading!!!!
































Vana segera melompat dan menarik tangan si cowok,sedangkan motor Vana jatuh mengenaskan.

"Goblok!! Mau mati Lo!!" ucap Vana jengkel.

"Maaf,tapi gw emang ga liat tadi and makasih." ucapnya dingin.

Vana yang kesal pun langsung meninggalkan cowok itu dan melihat keadaan motornya.

"Lahh ini mah kagak papa!" ucap Vana.

"Nanti biar saya ganti." ucap cowok itu.

"Kagak usah!" ucap Vana kesal.

"Imut banget!" batin Zayyan.

Yang diselamatkan Vana memanglah Zayyan sahabat Nathan dkk.

"Tapi saya memaksa, mari saya antarkan pulang." ucap Zayyan.

"Kita ga kenal!" sentak Vana.

Maklumlah Vana kan lagi kedatangan tamu jadi sedikit sensitif.

"Hmm baiklah perkenalkan nama saya ZAYYAN ARVENON GRASHA." ucap Zayyan.

"GEYVANA,Vana." ucap Vana jutek.

"Yuk!" ucap Zayyan.

"Hmm.." dehem Vana.

Zayyan dan Vana pun  memasuki mobil milik Zayyan,dalam perjalanan hanya keheningan lalu Zayyan angkat bicara.

"Rumah kamu dimana?" tanya Zayyan.

"Di jalan Merah putih no 35." ucap Vana dingin.

Kening Zayyan mengkerut.

"Bukankah itu rumahnya Deva? Apakah Vana ini adiknya si Deva?" batin Zayyan menerka-nerka.

Saat telah sampai,Vana langsung turun dan mendapati Deva didepan rumah sambil menyilangkan tangannya.

"Katanya sakit kok bisa keluyuran!" nyinyir Deva.

"Terserah gw! Dan kita ga kenal jadi gausah urusi semua urusan gw! bersikaplah seperti biasanya!" ucap Vana lalu meninggalkan Deva yang mematung.

"Sejak kapan dia berani?? dan gw baru sadar dia cantik banget!" batin Deva.

"Loh bang Zayyan,masuk dulu bang!" ucap Deva kikuk.

"Tidak usah saya hanya menjelaskan, jadi Vana adalah adek kamu?" tanya Zayyan dingin.

"Iya bang,maaf dia memang menyusahkan-" ucapan Deva terpotong oleh Zayyan.

"Cukup! Dia telah menyempatkan saya! jadi jangan coba-coba untuk mengukumnya!" ucap Zayyan.

Deva pun kaget, Vana yang dulunya hanya bisa menangis dan mencari perhatian semua orang kini berubah menjadi gadis dingin dan bar-bar tak lupa mulut pedasnya.

"Menyelamatkan apa bang?" tanya Deva.

"Saya tadi hampir ditabrak mobil,oh ya tolong selidiki mobil yang ingin menabrak saya." ucap Zayyan dingin.

"Iya bang nanti anak-anak yang akan menyelidikinya." ucap Deva.

"Saya pamit, Assalamualaikum!" ucap Zayyan.

"Waalaikumsalam!" ucap Deva.

Zayyan pun melesatkan mobilnya untuk pulang.

Tak terasa matahari sudah tenggelam dan magrib.

"Senja memang indah, dia mengajarkan bahwa setiap keindahan tak datang lebih awal!" monolog Vana.

Saat ini Vana menikmati Senja dibalkonnya, angin semilir menandakan bahwa malam mulai mengantikan siang.

Tok

Tok

Tok

Vana pun membuka pintu dan terlihat bi Surti.

"Vana, di tunggu dimeja makan sama Tuan Farhan dan Nyonya Fina." ucap Bi Surti.

"Ya." jawab Vana.

Vana pun turun bersama bi Surti, terlihat dimeja makan terdapat Papa,Mama, Deva dan cewek seumurannya.

Tap

Tap

Tap

Suara sandal berbulu milik Vana terdengar dan membuat atensi mereka menghadap ke Vana. Sedangkan cewek itu menatap sinis Vana.

"Malam." ucap Vana dingin.

"Apa kabar sayang hmm?" tanya Fina.

"Baik." jawab Vana singkat.

"Perkenalkan dia anggota baru dikeluarga kita." ucap Farhan sambil melihat kearah cewek tersebut.

Sedangkan cewek tersebut tersenyum manis.

"Hai kakak kenalkan nama aku Nasya Davida." ucap Nasya.

"Lah ini?? Masih cantikan gw!"  batin Vana.

"Vana." ucap Vana singkat.

"Mau makan apa sayang?" tanya Fina.

"Tidak perlu saya ambil sendiri." ucap Vana.











































Gimana nih??

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang