Assalamualaikum
Happy Reading!
"Nih bawa gebetan Lo pergi! Muak kita sama dia! Dari pada kita ribut dan Lo yang pusing bawa pergi!!" ucap Vana dengan tangan yang bergerak seolah mengusir.
"Kok Lo sombong banget sih!" ucap Firman.
"Affah?? Gw ga denger! Sejak kapan seorang Firman mengurusi hidup orang??" tanya Vana balik.
Firman pun membeku dan diam ia tak lupa jika kejadian dimana ia harus masuk rumah sakit karena dibogem oleh Vana.
"Syuh...syuh pergi kalian ganggu orang happy-happy aja!" ucap Gera.
"Kak Gera aku kan pengen deket sama kak Vana." ucap Nasya memelas.
"Tapi kayaknya Vana jijik deh sama Lo!" ucap Anya pedas.
Deva pun mengepalkan tangannya dan saat ingin berbicara namun didahului oleh Vana.
"Orang ga punya hati ga diajak." ucap Vana.
"Pergi kalian!!! Kelas XI IPA 1 tidak menerima sampah cem kalian!" ucap Aldi.
Wildan pun bersiap untuk membogem Aldi namun kalah cepat dengan Vana yang langsung memplintir tangannya.
"Gausah sok keras lu anjing!" ucap Vana dingin.
"Lo kalau aja Lo bukan cewek gw abisin Lo!" ucap Wildan emosi.
"Apa kata Lo?? Sekarang itu jamannya cewek sama cowok sama! Kalau Lo emang pengen nantang gw sekarang aja di lapangan!" ucap Vana.
"Kakak jangan bang Wildan itu juara karate!" ucap Nasya sok.
"Aduh jadi takut huhu!" ucap Vana meremehkan.
"Oke siapa takut!" ucap Wildan.
"Wil dia cewek!" ucap Nathan.
"No problem! Gw tetep mau lawan dia! Mari kita liat sok jago ini main!" ucap Vana tersenyum miring.
Vana dan Wildan pun menuju lapangan dan diwasiti oleh guru karate. Mereka pun bertarung dan dimenangkan oleh Vana.
"Jadi orang jangan sombong! Kena karma istan kan Lo!" ucap Vana lalu pergi.
"Orang sombong mah cepet mati!" teriak Aldi.
"Sok-sokan sih! mamam tuh karma!" ucap Gera.
"SULIT MEYAKINKAN LALAT BAHWA BUNGA JAUH LEBIH INDAH DARI PADA SAMPAH!" teriak IPA 1.
"Kalian kok bully kak Wildan sih!" ucap Nasya dengan mulut cemburut.
"Jijik anjirrr!" ucap semua murid IPA 1.
"Sudah-sudah, dan kamu Wildan sangat memalukan! Kamu yang mengajak kamu juga yang kalah! Vana lebih tinggi ilmunya dari pada kamu! Saya sangat kecewa dengamu! Oh ya Deva bawa Wildan ke rumah sakit." ucap Bu Ariana.
"Iya Bu." ucap Deva.
"Gadis kecilku ini sangat lucu dan liar." ucap Zayyan, ia melihat dari roftop.
Sedangkan Vana saat ini sedang ganti baju lalu mengambil tasnya dan menuju parkiran namun saat di pertigaan koridor namun ada yang menariknya.
"Haaii kucing liar bagaimana pertandingannya hmm?" tanya Zayyan.
"Apasih om eh pak, Alhamdulillah menanglahh Vana gitu loh!" ucap Vana lalu tersenyum.
Zayyan pun mengelus kepala Vana yang tertutupi hijab putih.
"Udah yee pak mau pulang cape!" ucap Vana namun tiba-tiba Zayyan mencium dahinya.
Cup
Vana pun menegang dan jantungnya disko.
"Jantung sialan gitu aja baper!" batin Vana.
Pipi Vana memerah pertanda ia sedang salting.
"Baper hmm?" tanya Zayyan.
Vana pun langsung memeluk Zayyan menyembunyikan wajah memerahnya didada Zayyan.
"Mau saya antar pulang?" tanya Zayyan.
"Nggak mau pulang sendiri aja." ucap Vana.
Zayyan pun menyodorkan tangannya sedangkan Vana terdiam.
"Salim, belajar jadi istri yang baik." ucap Zayyan.
Tanpa ba-bi-bu Vana pun mengambil tangan Zayyan dan menempelkan dikeningnya lalu berlari karena malu.
Hey-heyyy!!
Gimana kabarnya??
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI GEYNA
Teen FictionWARNING! UDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE! BELII YUUUKK 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=GoDlEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J PART ACAK AKAN DIBENAHI SETELAH TAMAT! Geyna si gadis berjilbab namun bersifat bar-bar dan petakilan. "Sia...