Transmigrasi Geyna #27

1.2K 59 1
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ




















Happy Reading!































"Penyesalan memang datang diakhir kalau diawal namanya pendaftaran!"

Nfs_da




"Papaaa!!" teriak Vaza memotong ucapan Nathan.

"Lohh Vaza disini." ucap Edgar sambil mengambil anaknya dari pangkuan Deva.

"Ngapain kesini?" tanya Deva.

"Beliin istri jajanlah." jawab Edgar sewot.

Memang di taman ini banyak sekali orang jualan jajan dan ditangan Edgar sudah ada Cilot bakar,telur gulung,siomay,pentol, Cilung dan es serut.

"Iyaa iyaa bang gitu aja sewot!" ucap Deva.

"Loh ini bukannya pak Edgar rekan kerja papa saya?" tanya Firman.

"Hmm saya memang rekan kerja papamu dan saya tidak setua itu." ucap Edgar.

"Eh iya bang." ucap Firman kikuk.

"Yasudah Vaza saya bawa pulang." ucap Edgar.

"Iyaa bang gw masih disini." ucap Deva.

"Hmmm." dehem Edgar.

Edgar dan Vaza pun pergi dari taman untuk pulang.

"Gilak luu Va bawa anaknya pak Edgar." ucap Firman.

"Lah kenapa orang dia keponakan gw." ucap Deva santai.

"Maksud Lo apaan" tanya Wildan yang tidak mengerti.

"Vana udah nikah sama Bang Edgar kemarin." ucap Deva.

Mereka pun mengangguk namun saat sadar mereka bertiga berteriak.

"Apaaaaa!" ucap mereka bertiga bersamaan.

"Anyingg kaget gw tolol!" ucap Deva kaget.

"Yaahhh, kesempatan gw udah hilang dong buat deket sama Vana." ucap Nathan.

"Iyalah adek gw berhak bahagia kalik!" ucap Deva.

"Maksud Lo apaan? Kalau Vana sama gw ga bahagia gitu?" tanya Nathan.

"Bukan begitu, coba Lo pikir apakah adek gw mau nikah sama seseorang yang udah nyakitin hatinya dia?" tanya Deva.

Nathan pun terdiam, sungguh dia sangat menyesal karena telah melakukan itu kepada Vana. Andai waktu bisa diulang Nathan tidak akan menyakiti Vana. Edgar dan Vana telah sampai dirumah.

"Assalamualaikum!" salam Edgar dan Vaza.

"Waalaikumsalam!" balas Vana lalu turun ke bawah. Ia mengernyit saat Vaza berada di gendongan Edgar.

"Nih aku beliin jajan tadi." ucap Edgar.

"Aaa makasih mass huhu kamu tau aja aku pengen makan kek gini." ucap Vana.

"Sayang kamu ngidam?" tanya Edgar.

Plak

Vana mengeplak bahu Edgar.

"Yakali mas orang buatnya baru satu kali!" balas Vana tanpa filter.

"Yaudah nanti malam kita buat lagi." jawab Edgar santai.

"Ishhh mas adaa Vaza loh!" ucap Vana.

"Lah kan kamu tadi yang mancing dulu." ucap Edgar.

"Eh Astagfirullah kalian ini!! Kalau berdebat jangan didepan pintu dong, kamu Vana suami pulang kerja loh buatin minum dulu masa udah debat." ucap Fina.

Sedangkan Vana pun nyengir ga jelas.

"Yukk mas ke kamar nanti aku masakin deh!" ucap Vana dengan senyum manis.

"Yaudah yuk, Vaza main sama oma dulu yaa papa mau mandi." ucap Edgar.

"Sini sayang main sama Oma dulu." ucap Fina.

Edgar dan Vana pun naik untuk pergi ke kamar.

"Mas kamu tadi lewat taman gitu ceritanya?" tanya Vana saat Edgar telah selesai mandi.

"Iya niatnya mau beliin kamu jajan eh ketemu Deva sama temen-temennya." ucap Edgar.

"Huftt pasti mereka nanti kesini untuk minta maaf,aku males ketemu mereka." ucap Vana.

"Ga boleh gitu tapi aku juga setuju sama omongan kamuu, akuu nggak pengen istriku tercinta ini dikirik sama si ketan." ucap Edgar.

"Dih yakali aku mau sama dia, udah kasar ga punya akal pula." jawab Vana.

"Wk wk iyaa ga punya akal." jawab Edgar.





































Aku lagi rajin ngetik nih hihihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku lagi rajin ngetik nih hihihi

Next?

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang