Transmigrasi Geyna #26

1.4K 68 2
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

































Happy Reading!




























"Memaafkan itu mudah, namun melupakan itu sulit!"

Nfs_da



Vana pun keluar dari perusahaan disana sudah ada taxi yang dipesan olehnya setelah makan. Mereka pun langsung masuk.

"Vaza suka nggak diajak ke kantor papa?" tanya Vana.

"Sukaa banget bunda hehe ramai." jawab Vaza.

Mereka berdua pun berbicara dan bercanda sampai tak terasa telah sampai.

"Mbak sudah sampai." ucap supir taxi.

"Iya pak ini uangnya." jawab Vana sambil memberikan selembar uang warna merah.

"Mbak kebanyakan." ucap supir taxi.

"Eh iya gapapa buat bapak aja." balas Vana.

"Terimakasih mbak." ucap supir taxi lalu pergi.

"Yuk sayang!" ajak Vana pada Vaza.

Mereka pun masuk, diruang tamu terlihat ada Deva yang bermain hp.

"Udah pulang dek?" tanya Deva dengan senyum tulus.

"Menurut Lo? gausah sok perhatian deh! Luka yang Lo kasih aja belum kering, mau nambahin lagi?" tanya Vana sinis.

Tiba-tiba Deva sujud dikaki Vana.

"Eh Lo ngapain anjirr!" teriak Vana refleks.

"Hiks....maafin hiks...maafin Abang kamu yang bodoh ini Vana, hiks...aku nyesel udah percaya sama syila hiks..maafin Abang yang gampang mukul dan bentak kamu hiks..." Isak Deva.

Vana pun menegakkan tubuh Deva lalu mengela nafas panjang.

"Gw emang udah maafin Lo, tapi kalau untuk melupakan...sorry gw gabisa. Luka yang temen-temen dan Lo kasih itu sakit banget rasanya." ucap Vana.

"Gapapa gw akan berusaha buat Lo lupain semuanya,makasih udah maafin." ucap Deva.

Deva pun memeluk Vana, Vana pun membalasnya.

"Bundaa mandi yuk!" ajak Vaza.

"Iya sayang yuk mandii!" ucap Vana.

"Nanti kalau udah mandi main sama om mau?" tanya Deva.

"Mauuu!" ucap Vaza lucu.

"Kalau mauu yuk mandi duluu!" ucap Vana lalu mengangkat tubuh Vaza. Dan mulai menaiki tangga.

"Maafin gw dek,gw bego banget dulu. Tapi gw janji itu yang terakhir, gw ga bakal nyakitin Lo lagi." batin Deva.

"Maafin mama sayang." batin Fina yang mengintip dari kamar.

Vaza yang sudah berpakaian pun pergi dengan Deva. Sedangkan Vana tidur karena mengantuk. Saat ini Vana dan Deva pergi ke taman. Vaza berada di gendongan Deva.

"Vaza mauu beli apa?" tanya Deva.

"Vaza mauu es krim om." jawab Vaza dengan senyum manis.

"Utututuu keponakan om imutt bangett!" ucap Deva gemas sambil menguyel pipi Vaza.

"Ishh jangan diuyel-uyell om!" ucap Vaza merajuk. Sedangkan Deva tergelak.

"Oyy broo!" sapa Wildan. Terlihat Nathan dkk juga ada.

"Loh kalian ke sini?" tanya Deva.

"Iya sebenarnya kitaa mauu ke rumah Lo buat minta maaf sama Vana." ucap Firman.

"Iyaa kita baru tahu kemarin tentang kebusukan si Nasya huhu tapi dia meninggal kan gw belum kasih dia pelajaran." ucap Wildan.

"Hooh tapi kasian noh si Nathan galau awok awok." gurau Firman.

"Adek gw udah maafin kita tapi gw gatau apakah dia bisa melupakan kejahatan kita." ucap Deva mendongak menatap langit.

"Gw bersalah banget sama Vana dan gw pengen balikan sama dia." ucap Nathan menunduk.

"Om katanya beliin es krimm." ucap Vaza kesal.

"Eh iyaa tapi biar temen om aja ya yang beliin?" tanya Deva lupa jika ia berjanji membelikan es krim untuk Vaza.

"Eh gw baru sadar ini siapa?" tanya Firman.

"Nanti gw jelasin nih beliin dia es krim rasa coklat." ucap Deva.

Firman pun mendengkus namun tetap membelikannya. Lalu memberikannya kepada Deva.

"Nath gw harap Lo ga mengharapkan adek gw lagi." ucap Deva.

"Kenapa? Gw kan pengen memperbaiki semuanya." ucap Nathan.

"Ga bisa Nath adek gw udah ada yang punya dan jangan pernah Lo sentuh adek gw sedikit pun kalau Lo masih pengen hidup tenang." ucap Deva.

"Kenapa sih?" tanya Nathan.

"Karena-"
























Huhuhuuu maafin Naa yee
Soalnya naa kadang ga mood
Alhamdulillah hari ini pengen ngetik wk wk.



Huhuhuuu maafin Naa yeeSoalnya naa kadang ga moodAlhamdulillah hari ini pengen ngetik wk wk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang