Transmigrasi Geyna #5

3.2K 200 3
                                    

Assalamualaikum


































Happy Reading!




























Jam sudah menunjukkan pukul 03.00, Vana pun bangun dan mengambil air wudhu. Lalu sholat tahajud. Karena memang ia sudah selesai haid.

"Yaallah ya Rabb, saya tidak tau apa yang engkau rencanakan untukku semoga rencanamu untukku sangat indah ya Allah." do'a Vana sungguh-sungguh.

Setelah sholat tahajud,Vana pun membaca Al Qur'an sambil menunggu adzan shubuh. Karena sedikit bosan Vana membawa Al Qur'an ke balkon dan membacanya disana.

Lalu berkumandanglah adzan shubuh,Vana pun kembali menuju kamar dan sholat shubuh. Setelah sholat shubuh ia turun dan masak untuknya namun karena Vana sedang berbaik hati maka ia juga memasakkan untuk yang lainnya.

"Loh non udah Mateng?" ucap Bi Surti.

"Alhamdulillah udah bi, yaudah aku ke atas mau mandi dulu." ucap Vana.

Seperempat jam kemudian Farhan,Fina,Deva dan Nasya duduk di tempat makan.

"Loh kamu yang masak dek?" tanya Deva pada Nasya.

"Iya bang hehe,yuk cobain." ucap Nasya.

"Pagi." ucap Vana dingin.

Vana sudah siap memakai baju lengan panjang dan rok panjang tak lupa kerudung putih segi empat yang membuatnya tambah cantik.

"Pagi sayang." ucap Fina kagum.

Fina tersentuh karena anaknya sekarang sudah memakai pakaian tertutup dan dia baru sadar bahwa Vana sangatlah cantik. Begitu juga Farhan lalu Farhan menjawab sapaan putrinya.

"Pagi putri papa." ucap Farhan.

"Pagi kakak." ucap Nasya.

"Ya." ucap Deva.

"Sini makan! ayok cobain masakan milik Nasya." ucap Fina.

"Nasya?? Hellow ini saya yang masak!" ucap Vana dingin.

Nasya pun berkeringat dingin.

"Kak, ini tadi aku yang masak." ucap Nasya.

"Dih ga bisa masak aja ngaku-ngaku!" ucap Deva.

"Sayang kamu ga boleh gitu,nanti mama ajarin yah!" ucap Fina.

"Papa tidak mengajarkan kamu untuk seperti ini." ucap Farhan.

Nasya pun tersenyum mengejek kepada Vana.

"Oh begitu ya??" ucap Vana tersenyum miring.

"Non Vana ini bekal nya!" ucap Bi Surti.

"Makasih loh Bi udah mau nyiapin bekal aku!" ucap Vana.

"Oh ya non nasi gorengnya enakk pisan euy!" ucap Bi Surti.

"Makasih Lo bi." ucap Vana.

"Bi Surti disogok ya sama Vana?" tanya Deva.

"Maksudnya teh apa den?" tanya Bi Surti.

"Ini semua kan yang masak Nasya." ucap Deva tidak terima.

"Maaf atuh den, tapi Si Eneng ini tadi teh bangunnya jam 6 itu pun dia masih main hp terus mandi, kapan masaknya?" tanya Bi Surti.

"Jadi yang masak ini semua Vana?" tanya Farhan.

"Iya atuh tuan wong jam setengah lima non Vana udah selesai masak." ucap Bi Surti.

"Udahlah BI gausah dijelasin! Orang tolol kek Deva ga bakal terima kalau adek kesayangannya tersaingi." ucap Vana sinis.

Deva pun terpojokkan.

"Oh ya bi Vana berangkat, Assalamualaikum!" ucap Vana lalu mencium tangan bi Surti lalu pergi.

Farhan dan Fina menengang.

"Maaf bukannya bibi teh ikut campur tapi non Vana bersikap seperti itu juga karena kalian dia kurang kasih sayang dan untuk kamu, kamu gaakan bisa seperti non Vana, kamu ga akan bisa menyaingi non Vana. Non Vana itu berlian sedangkan kamu itu seonggok batu. Dan kamu den Deva, kamu sudah membuang berlian demi seonggok batu. Ingat penyesalan selalu datang diakhir. Kalau begitu saya permisi." ucap Bi Surti lalu pergi.

Farhan dan Fina tertampar oleh kata-kata bi Surti begitu juga Deva. Sedangkan Nasya ia memendam amarahnya.












































Gimana ges???

Maaciw dah mau bacaa!!

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang