Transmigrasi Geyna #24

1.9K 99 0
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Semua orang bisa memaafkan namun tidak untuk melupakan."

Naa

Pagi mulai menyapa dua insan yang sedang berpelukan terusik dengan sinar matahari.

"Eunghh..." lengkuh Vana.

Vana pun mengucek matanya dan terbelalak melihat matahari yang sudah bersinar.

"Astaghfirullah!" ucap Vana reflek.

"Kenapa sayang?" tanya Edgar dengan suara berat dan malah memeluk Vana erat.

"Mass kita belum sholat subuh!" ucap Vana.

"Memangnya kamu udah mandi?" tanya Edgar jahil.

"Mas ishh maluuu!" ucap Vana malah berbalik memeluk Edgar erat.

"Itunya masih sakit?" tanya Edgar.

"Masih!" jawab Vana kecil karena memeluk Edgar.

"Yaudah yuk mandi dulu!" ucap Edgar.

"Aaaaaa!" teriak Vana kaget karena Edgar mengangkat tubuhnya dengan tiba-tiba.

"Hehe maaf sayang." ucap Edgar menyengir.

Vana pun masuk dahulu untuk mandi. Setelah Vana selesai  Edgar pun mandi. Vana yang sudah berpakaian pun menunggu Edgar mandi sambil bermain hp.

"Astaghfirullah! innalilahi wa innalilahi rojiun!" kaget Vana saat melihat berita tentang bus kecelakaan. Ia pun melihat nama-nama korban yang meninggal ditempat, matanya memanas saat melihat nama Nasya dan Syafa disana. "Semoga amal ibadah kamu diterima sama Allah Nasya, maaf belum bisa jadi teman yang baik untukmu. Dan teruntuk Syafa aku udah maafin semua kesalahan kamu dan maafin kesalahan aku juga." lanjut Vana.

"Sayang kenapa?" tanya Edgar yang sudah berpakaian rapi.

Bukannya menjawab Vana malah memeluk Edgar. Dan mulai menangis.

"Nasya sama Syafa mas hiks....kecelakaan dan meninggal ditempat." isak Vana.

Sedangkan Edgar mengelus-elus kepala Vana sayang dan sesekali mengecup kepalanya.

"Alfatihah buat mereka." balas Edgar singkat.

Tokk

Tokk

Tokkk

"Papaa! Bundaa!" teriak Vaza.

"Iya sayang masuk aja pintunya nggak dikunci." ucap Edgar.

Cklek

Pintu dibuka oleh Vaza, Vaza yang melihat Vana menangis pun bingung.

"Papa jahilin bunda ya!" tanya Vaza tajam.

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang