Assalamualaikum
Happy Reading!
"Tumben Lo telat bangun?" ujar Neo.
"Mimpi Laila gw." jawab Edgar jujur.
"Oh, yaudah cepet mandi pak Barack dateng jam 9 nanti." ucap Neo.
"Oh Alhamdulillah, oh yaa anak gw dah bangun belom?" tanya Edgar.
"Udah bangun tadi sih pas gw naik dia sarapan." jawab Neo.
Edgar pun bangkit dari kasur dan menuju kamar mandi. Sedangkan Neo memilih untuk keluar.
Saat Neo ditangga ia melihat Vaza tersenyum dan sedang menggambar.
"Pagi Vaza cantik!" sapa Neo.
"Haii om Neo." jawab Vaza dengan senyum manis.
"Vaza lagi gambar apa hmm?" tanya Neo.
"Vaza gambar kakak Vana, Vaza sama papa!" jawab Vaza riang.
Neo pun mengernyitkan dahinya, siapa wanita bernama Vana itu.
"Pagi anak Papa!" ucap Edgar lalu mencium kening Vaza.
"Papa liat cantikkan?" tanya Vaza.
"Wah Vaza gambar siapa nih??" tanya Edgar.
"Vaza gambar kakak Vana,Papa sama aku!" jawab Vaza.
"Emm Vaza suka ya sama Kak Vana?" tanya Edgar.
"Suka banget Vaza sama kak Vana!" jawab Vaza dengan semangat.
"Yaudah papa berangkat dulu ya sayang!" ucap Edgar.
"Iya papa, hati-hati! Jangan lupa nanti bawain es cream hehe!" ucap Vaza cengengesan.
"Iya sayang!" ucap Edgar sambil mengelus rambut Vaza.
Sedangkan Vana saat ini sedang merenung di roftoop sekolah. Ia tadi pagi berangkat dengan menaiki bus.
"Capeks banget hidup disini!" monolog Vana.
Tiba-tiba datanglah Deva dengan Nasya yang pakaiannya kusut.
"Lo apain Nasya hah!!" ucap Deva.
"Gw gak ngapa-ngapain dia anjir!" ucap Vana kesal.
Nasya bisa keluar dari ruang bawah tanah karena Deva memohon-mohon kepada Farhan dan Fina agar Nasya dilepaskan, dasar Deva goblok!!.
"Jujur ga Lo!" hardik Deva.
"Bangsad!! gw kagak pernah ya bully cewek Lo!! buka mata Lo lebar-lebar Deva!! Gw ini adek Lo bukan musuh Lo!!" ucap Vana dengan nada tinggi.
"Cukup! Mulai sekarang Lo bukan lagi adek gw!!" ucap Deva.
Deva pun menggeret tangan Nasya turun sedangkan Vana dia sangat sedih lalu meneteskan air matanya.
"Sakit banget padahal jelas-jelas dia bukan kakak kandung gw hiks!" monolog Vana.
Tiba-tiba terdengar dari suara dari speaker. PANGGILAN UNTUK GEYVANA ANSHIRA FARHADANTA UNTUK SEGERA MEMASUKI RUANG BK!
Vana pun tersenyum miris lalu turun. Saat turun banyak sekali yang melihat ke arah Vana.
"Cih ternyata ga sebaik yang kita kira!"
"Iya gw kira dia baik anjirr!"
"Wah-wah ga nyangka dia bakal bully si Nasya!"
"Kalau gw mah oke banget kalau si Vana bully si Nasya, di kan menye-menye!"
"Lagian si Nasya lemah banget!"
Nasya pun yang mendengar Vana dihujat pun tersenyum.
"Rasain Lo Vana haha kena bully juga kan Lo!" batin Nasya.
Vana yang acuh pun segera masuk diikuti oleh Nasya dan Deva dibelakangnya.
"Vana kenapa kamu bully Nasya?" tanya Bu tuti.
"Maaf tapi saya tidak membullynya." ucap Vana datar.
"Vana kamu ngaku aja aku gpp kok." ucap Nasya menunduk seolah tersakiti.
"Oke, gw bully Lo dimana?" tanya Vana datar.
"Kamu bully aku digudang hiks..." isak Nasya mencoba cari muka kepada semua guru.
"Pinjam laptop!" ucap Vana datar.
Bu Tuti pun meminjamkan laptopnya untuk Vana, Vana pun meretas cctv digudang. Ia pun tersenyum smrik. Dia pun memperlihatkan gudang dimana Nasya menyakiti dirinya sendiri agar memperoleh perhatian dari Deva.
"Lo liat sendiri pakai kepala sama mata Lo! Buka lebar-lebar!" ucap Vana datar lalu pergi.
HAYYYYY GIMANA SAMA CERITA INIII!!

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI GEYNA
Novela JuvenilWARNING! UDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE! BELII YUUUKK 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=GoDlEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J PART ACAK AKAN DIBENAHI SETELAH TAMAT! Geyna si gadis berjilbab namun bersifat bar-bar dan petakilan. "Sia...