ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Happy Reading!
Tahrim shubuh, sudah terdengar Vaza yang ketiduran setelah tahajud pun bergegas bangun lalu ke kamar mandi untuk mandi dan wudhu.
"Mass bangunn!" ucap Vana.
"Enghh...udah subuh sayang?" tanya Edgar sambil mengucek matanya.
"Belum mas masih Tahrim bentar lagi pasti adzan, kamuu wudhu sama mandi dulu sana." titah Vana.
Cup
Dengan iseng Edgar mencium Vana lalu kabur ke kamar mandi sebelum mendengar teriakan istri tercintanya.
"Mas Edgarrrr!" teriak Vana menggelegar.
Kamar Vana memang kedap suara.
"Sayang cepatt wudhuu aku udah hampir selesai nihh!" teriak Edgar di kamar mandi.
Vana mendengus sebal. Mereka pun sholat shubuh berjamaah. Lalu Vana pun turun untuk masak dan siap-siap untuk sekolah.
Jam menunjukkan pukul enam pagi, Vana sudah selesai masak.
"Loh udah selesai sayang?" tanya Fina yang baru turun.
"Udah ma,Vana ke atas siap-siap untuk sekolah." ucap Vana.
"Iya sayang biar mama yang taruh di meja makan." ucap Fina.
Vana pun ke atas dan mandi lagi untuk pergi ke sekolah.
"Sayang kamu aku anterin ya?" tanya Edgar.
"Boleh-boleh aja mas." ucap Vana sambil menggunakan hijab putih sekolahnya.
"Kamuu cantik sekali sayang." ucap Edgar.
"Mas mahh bisa ajaa!" ucap Vana.
"Yuk turun sarapan kayaknya Vaza udah bangun." ucap Edgar.
"Kamu turun aja dulu, aku lihat Vaza dulu." ucap Vana.
Edgar pun mengangguk lalu turun ke bawah. Sedangkan Vana pergi ke kamar Vaza.
"Sayang, udah bangun?" tanya Vana didepan pintu kamar Vaza.
"Udahh bunda, Vaza lagi pakai baju." balas Vaza dari dalam.
"Yaudah bunda tunggu di sini ya?" tanya Vana.
"Bunda masuk ajaa, Vaza udah hampir selesai kok." ucap Vaza.
Cklek
Vana pun masuk ke kamar putri sambungnya,terlihat Vaza kesulitan memakai hijab.
"Mauu bunda benahi?" tanya Vana.
"Boleh ndaa, ishh sulit banget pakai inii!" ucap Vaza dengan bibir mengerucut.
"Jelas sayang orang kamu pakai pashmina." ucap Vana.
"Hehe aku gatau namanya ndaa jadi asal pakai aja padahal dulu temen aku bilangnya Pertamina hehe." ucap Vaza.
"Pertamina?? Yaallah ngakak banget, sayang itu namanya pashmina sayang." ucap Vana.
"Hehe yaudah ndaa yukk keluar akuu laper." ucap Vaza.
"Iya sayang yukk turun." ucap Vana.
Vana dan Vaza pun turun lalu di meja makan terlihat sudah lengkap hanya diaa dan Vaza yang belum ada.
"Masyaallah cucuu Oma cantik sekali." ucap Fina.
"Makasih Oma,Oma juga cantik tapi lebih cantikan bunda." jawab Vaza polos.
Sedangkan yang lain pun tertawa karena ucapan polos dari Vaza.
"Udahh yuk sarapan nanti kalian telat ngantor sama sekolah." ucap Fina.
Mereka pun sarapan bersama, Vana dan Edgar pun pamit untuk ke sekolah Vana.
Terlihat gerbang menjulang tinggi di depan mata dan banyak murid berlalu lalang tak lupa guru-guru juga.
"Mas salim!" ucap Vana.
Cup
Edgar pun membalas dengan mengecup kening Vana singkat.
"Bawa uang saku nggak?" tanya Edgar.
"Bawa yang kemarin masih." ucap Vana tersenyum.
"Semangat sayang!" ucap Edgar.
"Hehe iyaa mas akuu aslinya males sekolah tapi yakali." ucap Vana.
"Semangat! Sekolah kamu kurang setahun sayang." ucap Edgar.
"Yaudah mas akuu masuk dulu dadah!" ucap Vana.
"Dadah sayang!" ucap Edgar.
Vana pun masuk ke sekolah dan terlihat banyak orang yang mengosipinya namun Vana acuh, ia segera masuk ke kelasnya.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naa lagi seneng ngetik nihh!
Doain biar ga males-males ngetik.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI GEYNA
Fiksi RemajaWARNING! UDAH TERBIT DI GOOGLE PLAY STORE! BELII YUUUKK 👇 https://play.google.com/store/books/details?id=GoDlEAAAQBAJ&PAffiliateID=1101l7N6J PART ACAK AKAN DIBENAHI SETELAH TAMAT! Geyna si gadis berjilbab namun bersifat bar-bar dan petakilan. "Sia...