TRANSMIGRASI GEYNA

Transmigrasi Geyna #18

Assalamualaikum

Happy Reading!

Vana pun beranjak dan menuju balkon, ia mengambil gitar dan mulai menyanyi.

Rela

By Shanna  Shannon

Cinta, dengarkan hati
Nurani meneladani
Baru kusadari
Aku kini
Kehilanganmu

Malam, rembulan berlalu
Hati masih bertalu
Bahagia denganmu
Kini senyap
Jiwa tak bertuan

Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu

Meski sejuta senja aku
Menangis merindukan bayanganmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela

Malam, rembulan berlalu
Hati masih bertalu
Bahagia denganmu
Kini senyap
Jiwa tak bertuan

Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu

Meski sejuta senja aku
Menangis merindukan bayanganmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela

Tanpa berpamitan kamu
Menghilang bagaikan ditelan samudra
Kuingat-ingat apakah aku salah
Dan menyinggung perasaanmu

Meski sejuta senja
Ku merindukan bayangmu
Namun hidupku harus terus berjalan dengan hati
Rela

Suara Vana sangat merdu dan tanpa Vana sadari ia menangis, dia capek, dia ingin kembali ke kehidupannya yang sebelumnya.

"Ya Allah aku tidak meminta apapun, aku hanya ingin kuat mental dan memiliki kesabaran yang seluas samudra." monolog Vana.

Vana mendongak ke atas ia melihat banyak bintang dan bulan.

"Mereka sangat cantik namun aku sadar bahwa semua yang bersinar pasti akan redup pada waktunya." sambungnya.

"Keikhlasan dan kesabaran adalah kunci utama untuk menjalani hidup, saya Geyvana Anshira Farhadanta mengaku menyerah atas segalanya. Semuanya ku pasrahkan kepada-NYA, entah nanti mau bagaimana hidup saya, saya berjanji akan menjalaninya dengan ikhlas." lanjut Vana lalu tersenyum.

Sedangkan ditempat berbeda ada seseorang yang sedang memikirkan gadis cantik yang ia temui.

"Huftt Masyaallah cantik, eh astaghfirullah dosaa!" ucapnya namun sambil tersenyum-senyum.

"Bos anda tidak apa-apa?" tanya Neokara Alfarana.

"Tidak apa-apa, bagaimana putriku apa sudah tidur?" tanyanya.

"Udahlah bos udah jam segini juga." ucap Neo.

"Lo tu dibilangin jangan panggil gw bos saat berdua." ucapnya.

"Iye iyee Edgar bapack duda anak 1." ucap Neo sewot.

"Wk wk kek cewek Lo ngambek an!" ucap Edgar.

Edgar Lean Samudra, seorang CEO di Ed's Company namun dia adalah seorang duda anak 1, istrinya meninggal karena melahirkan putrinya yaitu  Aleyva  Zakhira Samudra. Putri yang sangat ia sayangi dan dia tidak rela putrinya tergores sedikit pun. Edgar dan Laila mereka dijodohkan oleh orang tua mereka. Mereka menikah tanpa ada rasa cinta namun pepatah Jawa mengatakan "Witing tresno jalaran soko kulino."  artinya adalah Cinta datang atau tumbuh karena terbiasa, mereka pun lama-kelamaan menjadi saling mencintai.

"Udah tidur Lo Ed, besok meeting awas aja Lo kesiangan!" ucap Neo.

"Iya-iyaaa padahal disini yang bos gw loh!" ucap Edgar sinis.

Sedangkan Neo hanya cengengesan, Edgar pun masuk ke kamarnya lalu tertidur karena memang dia tadi sudah sholat isya'. Edgar bermimpi bertemu dengan istrinya yaitu Laila.

"Mas!" panggil Laila.

"Laila?! yaallah sayang aku kangen pol sama kamu!" ucap Edgar lalu memeluk Laila.

"Cintailah Vana! Dia perempuan baik dia hanya butuh bimbingan dari kamu! Aku ikhlas tapi mas juga tidak boleh melupakan Laila." ucap Laila.

"Maafkan mas Laila, mas mencintai seseorang lagi." ucap Edgar dengan menunduk.

"Laila ikhlas kok mas, Laila pergi tolong jaga Vana dan anak kita." ucap Laila.

"Edgarr ini udah pagi yaallah!" teriak Neo.

"Aish apaan sih Lo Neo!" ucap Edgar sewot.

"Udah pagi woeee!" ucap Neo.

Edgar pun membuka matanya dan membola saat jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan, sial dia tidak sholat shubuh.

Haii aku balik lagi!! Kenalin ada bapack Edgar nih!!!