Transmigrasi Geyna #8

2.6K 139 3
                                    

Assalamualaikum!!































































Happy Reading!!







































Kringggggg

Bunyi bel istirahat berbunyi dan semua orang berhamburan keluar untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi.

"Van yok ke kantin!" ajak Rega.

"Yok lah pengen baksoo!!" ucap Vana semangat.

Anya dan Gera langsung mengandeng tangan Vana semangat. Sebenarnya kelas Vana ini termasuk jejeran kelas paling kompak dan effort yang bagus.

"Guysss semuaa pesenannya sama ya??" ucap Varo.

"Yoii bakso sama es teh!" ucap mereka semua.

Mereka pun duduk melingkar di atas karpet,karena kantin ini sangat luas dan ada lesehan gitu.

"Btw ges sebenarnya gw tadii dah bawa bekel tapii pengen bakso." ucap Vana dengan bibir mengerucut.

Mereka pun ingin sekali mencubit pipi gembul Vana namun karena tidak ingin Vana marah jadi mereka mengigit pipi bagian dalam.

"Yaudah gapapa nanti kita makan kok." ucap Aldi.

Varo pun mengusap-usap hijab Vana sayang,Varo merasa bahwa Vana adalah adiknya yang telah lama meninggal. Varo Alkara Ganendra namanya memiliki seorang adik bernama Vera Alnaina Ganendra.

"Varo kenapa?" tanya Vana.

"Maaf ya Van kalau Lo ga nyaman." ucap Varo lalu menarik tangannya.

"Ehh nggak gitu coba cerita sama kita siapa tau kita bisa bantu." ucap Vana.

"Iyaa ro, lagi pula kita semua kan bestie." ucap Anya.

"Kayak siapaa aja Lo!" ucap Gera.

"Kita semua selalu ada buat Lo!" ucap Aldi.

"Keinget adek gw! Dia meninggal setelah donorin jantungnya untuk mama gw." ucap Varo.

Mereka semua kaget karena Varo selama ini orangnya pendiam.

"Mama gw padahal jahat banget selalu siksa dia dan gw berhasil bawa dia pergi setelah tau kejahatan mama gw tapi sayang Allah lebih memilih ngambil dia. Mama gw ngira kalau adek gw itu anak selingkuhan papa, tapi setelah tes DNA mama gw nyesel banget karena Alna anak kandung dia dan mama gw depresi hingga saat ini." ucap Varo.

"Btw Lo boleh kok anggep gw adek Lo!" ucap Vana.

"Beneran?" tanya Varo.

"Iya kalian tau kan gw ga pernah dapet namanya kasih sayang dari kakak gw? Pasti kalian udah tau duluan." ucap Vana dengan tersenyum tapi tidak dengan hatinya.

Mereka pun memeluk Vana dan saling menguatkan.

"Udah-udah yuk makan!" ucap Aldi.

Mereka pun makan diselingi canda gurau.

"Btw keknya gw bocil deh!" ucap Vana cemberut.

"Kok gitu?" tanya Anya.

"Iyalah kalian ajaa 2005! Sedangkan gw 2006! Aaa merasa bocil!" ucap Vana merengek.

"Iyaa Lo kan adek kita wk wk wk!" ucap Gera.

Mereka pun tertawa sedangkan Vana cemberut.

"Ututuuu bocilnya kelas XI IPA 1 ngambek nih ceritanya???" goda Varo.

"Ape sihh!!" ucap Vana sewot.

Lalu terdengar pekikan alay para siswa maupun siswi saat Nathan dkk masuk.

"Ituu Nathan tambah ganteng woy!!"

"Aa Devaa kiw..."

"Wildann nikah yok!"

"Anjaii Firman makin ganteng ajaa!"

"Itu murid yang sok tadi ya?"

"Mukannya kok songong sih?"

"So cantik!"

"Alay anjing!" ucap Vana.

"Heh mulutnya sayang!" ucap Aldi.

"Huekk!!" ucap Gera dan Anya.

"Kok rame banget?" ucap Rega.

"Loh dari mana aja Lo?" tanya Revan.

"Dari kelas adek gw, tau kan tu anak ga bisa makan sembarangan." ucap Rega.

"Haii Vana!" sapa Nasya.

"Lo siapa?" tanya Anya.

"Kenalin aku Nasya adeknya kak-" ucapan Nasya dipotong Vana.

"Adeknya Depa,oh ya ngapain Lo ke sini nyari ribut Ama gw heh?" tanya Vana.

"Ada apa ini?" tanya Nathan.




































Matursuwun gaes!

Next?

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang