Transmigrasi Geyna #10

4.7K 243 12
                                    

Assalamualaikum

































Happy Reading!


















"ANJIRRR BAPERRRRR!" teriak Vana.

"Kenapa Lo?" tanya Deva yang melihat Vana berteriak di samping jalan.

"Mau gw terbang,kayang,rol depan,rol belakang,meroda dan jungkir balik itu semua terserah gw! Jadi Lo gausah sksd deh! Urusin noh adek kesayangan Lo!" ucap Vana pedas lalu menyetop taksi dan pulang.

"Kok sakit ya?" batin Deva.

Vana pun merasakan sesak,kapan dia bahagia? dia sebenarnya ingin merasakan dipeluk dan ditanya tentang keadaannya seperti Nasya bohong jika dia tidak iri, Nasya langsung bisa mendapatkan kasih sayang seorang kakak dan kedua orang tuanya.

"Dek alamat rumahnya mana?" tanya supir taksi.

"Jalan merpati no 24." balas Vana.

Supir taksi tersebut hanya mengangguk dan saat sampai Vana langsung membayarnya.

Vana pun membuka pintu disambut oleh senyuman manis Fina.

"Udah pulang sayang?" tanya Fina sambil tersenyum.

"Menurut anda? Dan jangan sok baik dan sayang kepada saya urusi saja kertas sialan itu! Dan juga anak angkatmu Nasya! Saya sudah mati rasa! Jangan harap saya bisa kembali lagi seperti dulu yang selalu mencari perhatian kalian!" ucap Vana dingin lalu pergi.

Fina diam mematung dan air matanya menetes, ia sadar ia salah namun waktu tidak bisa dikembalikan lagi dan seperti ibarat nasi sudah menjadi bubur.

Vana pun berlari dan menutup pintu kamarnya tak lupa menguncinya. Ia terduduk lemas.

"Hiks....ternyata sakit banget yaallah! Geyvana Lo hebat Lo bisa bertahan sampai saat itu! Keluarga yang busuk! Gila kerja! Abang tolol! Bangsad! Arrrrghhhh gw benci hiks..benci mereka!! Maaf gw ga bisa maafin kedua orang tua Lo Geyvana." tangis Vana.

Hatinya sakit,raganya lelah,kehidupannya tidak berwarna. Vana sama dengan Geyna namun Geyna hanya memiliki satu orang tua yaitu Mamanya.

Flashback

Geyna saat ini telah SMA, ia diterima di SMA yang dia inginkan, dia berlari masuk rumah dan ingin memberi tahu kepada mamanya Mentari.

"Maaa aku diterima loh di SMA keinginan aku!"  ucap Geyna dengan senyum mengembang.

"Iya sayang, selamat." ucap Mentari lalu kembali lagi pada laptopnya.

Senyum Geyna pun memudar,ia pun berjalan ke kamarnya. Kedua orang Geyna cerai dan ia dibawa mamanya. Sejak ia umur 10 tahun yang ia dengar hanyalah pertengkaran kedua orang tuanya namun Geyna hanya diam dan memendam semua rasa sakitnya hingga puncaknya.

"Aku minta cerai!" ucap Mentari.

"Kau minta cerai dariku?? Apa ini?? Bisakah kau mengurus anak sialan satu ini?" tanya Bram meremehkan.

"Iya saya bisa mengurusnya tanpa bajingan seperti anda!" ucap Mentari tegas.

Bram pun langsung menyerahkan surat cerai,ia memang berniat menceraikan Mentari namun Mentari menolak karena ia tak ingin anaknya tidak memiliki kasih sayang seorang ayah namun karena kesalahannya juga Geyna tidak mendapatkan kasih sayang sama sekali setiap hari kerja,kerja dan kerja.

Sikap Mentari membuat Geyna menjadi anak bar-bar bahkan petakilan. Melupakan semua kesedihan dan sakitnya dengan cara itu semua.

Hingga saat kelas kenaikan kelas, datanglah murid baru dengan baju yang tertutup, namanya Avaira Aleyana. Dari Ava, Geyna belajar sholat,mengaji,dan memulai hidupnya dengan didasari Allah semua kehidupannya ia serahkan pada Allah. Hingga akhirnya ia siap memakai kerudung. Namun sikap bar-bar dan petakilannya tidak hilang.

"Makasih Ava udah bisa merubah aku." ucap Geyna.

"Masama tapi berterimakasih kepada Allah dia yang merubah semua hidupmu." ucap Ava.

"Hmm Alhamdulillah." ucap Geyna.

"Ehh Na, gw punya rekomen novel bagus nih!" ucap Ava.

"Apaan judulnya?" tanya Geyna.

"My Nasya is mine." ucap Ava.

"Oke." ucap Geyna.

Geyna pun pulang sekolah langsung mampir ke Gramedia untuk membeli buku itu. Dan langsung membacanya.

"Sialan si Ava rekomen novel katanya bagus eh ini pemeran utamanya menye-menye cih!" ucap Geyna kesal.

"Ini juga nih udah tau si Nathan gak suka sama dia masih dikejar teros nahkan sekarang Lo mampus! huftt kasian banget sih Lo!" lanjut Geyna.

"Aish tenggorokan gw kering." ucap Geyna.

Namun saat Geyna minum,Ava datang dan mengagetkan Geyna.

"Dor!!!" ucap Ava.

"Uhuk!" Geyna tersedak dan pandangan matanya buram. Ia samar-samar mendengar suara Ava yang menyuruhnya untuk membuka matanya.

"Ishh masak gw mati estetik banget!" batin Geyna lalu tertutup matanya.

Flashback off




































Agak panjang lagi sedikit mood.

Hey-heyyy gimana?

Next?

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang