Transmigrasi Geyna #6

3.1K 182 0
                                    

Assalamualaikum!

























Happy Reading!


















Saat Vana berada di luar ia melihat sebuah mobil dan iya yakini sebagai mobil milik Zayyan.

"Pagi-pagi udah ada disini aja tu orang." monolog Vana.

"Eh non ditunggu sama den Zayyan." ucap mang Jaja.

"Pagi Geyva." ucap Zayyan.

"Kenapa Lo kesini?" bukannya menjawab sapaan Zayyan, Vana malah sewot.

"Saya hanya ingin menjemput kamu." ucap Zayyan.

"Ga butuh bantuan Lo!" ucap Vana.

"Tapi saya memaksa!" ucap Zayyan lalu mengenggam tangan mungil milik Vana.

"Apaasih!! Lepas bisa gaa!" ucap Vana kesal.

"Loh bang Zayyan." ucap Deva yang datang dengan Nasya.

Sedangkan Nasya menatap Zayyan tanpa berkedip.

"Ya." jawaban Zayyan.

Tiba-tiba Vana mendapat ide yang cemerlang.

"Yukk nanti terlambat!" ucap Vana.

"Abang jemput si Vana?" tanya Deva.

"Kamuu nayeaa??" ucap Vana seperti dilan cepmek.

Zayyan pun menahan tawanya karena sikap Vana.

"Vana kamu ga boleh gitu!" ucap Nasya halus kek pantat babi.

"Sorry kita nggak kenal lagi pula Lo siapa?? Anak pungud kok bangga!!" ucap Vana.

"Vana jaga-" ucapan Deva terhenti oleh Vana.

"Apa jaga apa??? Lo pikir gw takut sama Lo?? Lo itu hanya orang asing Deva!" ucap Vana lantang.

"Sabar baby,yuk kita berangkat aja." ucap Zayyan.

"Eumm boleh gak akuu bareng." ucap Nasya dengan wajah di imut-imut kan.

"Boleh kok." ucap Vana.

Senyum Nasya mengembang.

"Ya udah hati-hati dek." ucap Deva sambil mengelus kepala Nasya.

"Huwekk!!" ucap Vana berlagak ingin muntah.

"Lo-" ucap Deva geram.

"Jangan bentak dia Deva!" ucap Zayyan.

Lalu datanglah seorang supir botak tanpa diketahui Nasya dan Deva.

"Yuk berangkat." ucap Zayyan.

Nasya pun segera lari dan duduk di depan.

"Aduh Vana kamu dibelakang aja ya!" ucap Nasya lalu tersenyum mengejek.

"Iyaa gapapa." ucap Vana bodo amat.

Ternyata yang duduk disamping Vana adalah Zayyan.

"Loh yang nyetir siapa?" tanya Vana.

"Supir." jawab Zayyan.

Vana menahan tawa saat supir Zayyan masuk dan duduk di bangku kemudi,sedangkan Nasya menahan kesalnya.

Setelah beberapa menit pun mereka sampai dan langsung turun.

"Emm makasih kak Zayyan." ucap Nasya.

"Hmm." dehem Zayyan.

"Kok Lo ga pulang?" tanya Vana.

Zayyan mengandeng tangan Vana dan masuk di barisan para guru.

"Kok kesini sih!" bisik Vana ditelinga Zayyan.

"Saya kan memang guru disini." ucap Zayyan santai.

Vana pun ber oh ria lalu melotot, jadi ia pastikan bahwa hidupnya tidak akan baik-baik saja.

"Maafin sayaa pak yaallah sumpah pak saya gatau kalau bapak itu guru disini." bisik Vana.

"Yaa kamu harus mendapatkan konsekuensinya saja."  ucap Zayyan.

"Assalamualaikum wr wb,selamat pagi anak-anak. Selamat datang di GRASHA HIGH SCHOOL. semoga kalian betah disini tidak usah lama-lama silahkan mulai acara ospek dan sosialisasinya." ucap Pak Bowo.

"Oke Assalamualaikum wr wb kenalin nama gw Nathan Arfi Ardiansyah, gw disini menjabat sebagai ketua OSIS. Semoga kalian betah dan suka disini." ucap Nathan.

"Aduh gantung banget sih!" ucap Nasya.

"Iya ganteng banget loo!" ucap samping Nasya.

"Eh kenalin aku Nasya Davida." ucap Nasya.

"Haii aku Layva Geyvia." ucap Via.

Sedangkan Vana menggeram kesal karena panas.

"Woi anak OSIS! Sudah belum!! Panas anjirr!!" teriak Vana.

Zayyan yang disamping Vana pun geleng-geleng kepala karena Vana sangat ceplas ceplos.











































Hay guys!!

Gimana niehh?

Welcome to affah?

Welcome to my story gaes!

Naa

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang