Transmigrasi Geyna #30

1.4K 64 4
                                    

ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

































Happy Reading!






























"Lo nyaingi gw? Sorry gw ga merasa tersaingi awok-awok!"

Nfs_da

































Bisik-bisik terdengar saat Vana dkk memasuki kantin mulai dari yang suka sampai yang ngehujat.

"Wihh si Vana makin cantik uyy!"

"Hooh beberapa hari ga masuk auranya keluar gitu!"

"Dulu aja pas nggak pakai hijab aja udah cantik loh sekarang makin cantik!"

"Mau jadi istriku nggak Vana?"

"Anya akuu mencintaimu!"

"Gera kalau marah tambah gemesinn!"

"Dih gatel!"

"Kemarin Nathan dkk sekarang Varo sama Aldi!"

"Cewek tukang terbar pesona sih!"

"Ewhhh mau nyaingin gw ya kak? Sworryy gw ga merasa tersaingi kak! Yakali ratu bersaing sama babu! Ga bahaya taa kak?" ucap Vana sarkas karena kupingnya panas mendengar mereka mengoceh.

"Udah lah Na anggap aja radio rusak!" ucap Aldi.

"Hemm betul manusia-manusia irii!" ucap Anya.

"Iri kok mbacod ii? Nggak iso ngimbangi e mbak?" ucap Gera.

Kantin pun keadaannya semakin panas. Sedangkan Vana dkk bodo amat memilih duduk.

"Kalean mau makan apa? Biar babang Aldi yang beliin!" ucap Aldi alay.

"Dih jijay, btw pesenin bakso sama ws jeruk aja." ucap Anya.

"Iya pesenin aja semua kek gitu biar ga ribet." ucap Gera.

Saat pesanan datang mereka pun mulai makan namun ada suara mengejutkan dari seseorang.

"Haii kak! Boleh gabung gak? Soalnya kursinya udah penuh semua." ucapnya sedikit alay.

Mereka semua pun bodo amat, Vana yang tak enak hati pun menjawabnya.

"Hai, duduk aja boleh." ucap Vana.

"Makasih kak!" ucapnya sedikit dipaksakan.

Vana pun mengangguk ia mulai meracik bakso miliknya, ia mengambil sambal namun saat ingin mengambil untuk ketiga kalinya, sambal itu ditarik oleh Varo.

"Na udah nanti perut kamu sakit! Liat tuh cabainya." ucap Varo.

"Ishh tapi kurang!" ucap Vana cemberut.

"Kak dengerin kak Vano nanti kakak sakit perut malah ngrepotin." ucap siswi yang alay tadi.

"Lo tuh siapa? Vana kalau sakit nggak ngerepotin kita kok! Lo itu bukan siapa-siapa kita!" ucap Aldi.

"Kenalin kak nama aku Mischa Anara." ucapnya malu-malu sambil menatap ke  Varo.

"Dih kita nggak nanya nama Lo siapa! tapi kita tanya Lo itu siapanya kita! Caper Lo!" ucap Anya pedas.

"Aku cuma pengen deket sama kalian." ucap Mischa manja.

"Jijik tolol!" ucap Aldi menusuk.

Mischa pun menahan amarahnya, dia harus membuat citranya bagus didepan mereka.

"Udah napaa yuk ke kelas gw udah selesai nih!" ucap Vana menengahi.

"Yukk jijik nih gw deket-deket sama orang munafik!" ucap Gera.

Mereka pun meninggalkan Mischa sendirian disana. Mischa pun mengeram marah.

"Anjing! Sialan si Vana!" ucap Mischa.

Sedangkan Vana dkk pun sudah sampai kelas.

"Anjing! Gw merasakan kalau dia tuh munafik tau!" ucap Anya.

"Hooh mukanya polos-polos bangsad!" timpal Aldi.

"Huhhh mentolo ngaplok raine auu!" ucap Gera dengan logat bahasa Jawa.

"Alah wes Bene,manusia kek dee isone golek rai tok Ra." balas Vana menggunakan bahasa Jawa.

"Woyy kalian ngomong apaan sih! Kita kagak paham." ucap Aldi.

"Kayak bahasa Jawa, bener nggak sih?" tanya Varo.

"Iya Lo kok tau?" tanya Vana.

"Kakek gw asli Jawa." balas Varo.

"Aldii, raimu koyok celeng!" ucap Gera.

"Artinya apaan?" tanya Aldi.

"Artinya Lo ganteng." jawab Gera.

"Iyalah raiku kek celeng!" ucap Aldi bangga.

Sedangkan Vana dan Gera tertawa terpingkal-pingkal.



































Sedangkan Vana dan Gera tertawa terpingkal-pingkal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arti

mentolo ngaplok raine : pengen nampar wajahnya.

Alah wes Bene,manusia kek dee isone golek rai tok : Alah biarkan, manusia kek dia bisanya cuma cari muka saja.

Haii! Next nggak?

TRANSMIGRASI GEYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang