chapter 2

67.1K 1.4K 44
                                    

Setelah meng-upload foto telanjang serta data dirinya yang sudah ia samarkan namanya, Calla meng-klik Done. Dan iklan keperawanannya itu sudah ter-upload di website itu.

Calla merasa detak jantungnya lebih cepat. Deg -deg an jika ada orang yang membelinya. Tapi ia menurunkan rasa takutnya karena berpikir bahwa ia menaruh harga yang sangat tinggi. Jika ada orang yang membelinya, pasti akan mikir lagi setelah melihat harganya, kan?

"Tenang...tenang" Ia berusaha menenangkan dirinya. Calla menutup laman website itu lalu memijat pelipisnya. Menatap sekelilingnya, rekan-rekan kerjanya terlihat sibuk mengerjakan pekerjaan masing-masing.

"Permisi, Calla" Calla langsung menoleh. Melihat wanita berusia 27 tahun yang menghampirinya. Chloe namanya.
"Eh ada apa Chloe?" Tanyanya
"Kamu dipanggil pak Zeus ke ruangannya. Buruan" Ucapan Chloe barusan dapat membuat seluruh rekan kerja di sekeliling Calla menoleh ke arahnya.

"Astaga...ada apa lagi sih ini" Calla langsung punya feeling bahwa pria itu pasti akan complain lagi. Dia sudah pasrah akan di marahi oleh atasannya itu. Calla bangkit lalu melewati beberapa rekan kerjanya.
"Calla, semangat" Ucap salah satu dari mereka
"Calla, yang sabar ya? Aku tau ini berat" Ujar yang lain
Calla hanya mengangkat jempolnya. Jika ia bisa, ia akan membunuh CEO itu karena terlalu banyak complain dan marah-marah soal hal kecil..

Calla sampai di depan ruangan lalu mengetuk pelan pintu berwarna coklat gelap itu.
"Masuk" Suara berat Zeus terdengar. Calla langsung tau bahwa Zeus pasti memendam amarah. Calla menelan ludahnya dan berusaha tenang. Lalu menggerakkan knop pintu dan masuk. Calla tak lupa menutup pintu lalu menghampiri Zeus.

"Iya pak ada apa?" Tanya Calla sesopan mungkin. Ia menatap Zeus yang tengah sibuk dengan layar laptopnya.
"Saya udah cek berkas yang kamu revisi, kita ga butuh berkas itu lagi. Buat yang baru" Perintah Zeus tanpa melihat ke arah Calla.

Calla diam dengan perasaan terkejut. Tentu saja! Ia sudah mengerjakan berkas itu selama dua minggu dan harus merevisinya 4 kali, dan sekarang Zeus ingin yang baru lagi?!

"Pak, tapi saya udah revisi ini 4 kali" Ucap Calla membela diri.
"Dan?" Zeus mulai menatap lurus ke arahnya.

Calla merasa dirinya lagi di sidang oleh iblis. Ia selalu saja mengomel di dalam hatinya. Namun, ia bahkan tak berani menatap Zeus. Tatapan tajam dan mengintimidasi yang membuat Calla selalu takut. Di sertai tubuh yang besar, tinggi, dan memiliki otot yang terlihat sangat kuat, seakan-akan Zeus dapat melempar Calla hanya dengan satu tangan saja.

"Revisi kamu juga ga ada yang bener. Berkas ini isinya berantakan, kaya dikerjakan sama anak kecil. Salah semua. Ini bukan seperti yang saya mau"

"Kinerja kalian semua memang sampah" Lanjut Zeus yang membuat Calla bungkam.
"Seharusnya nama kamu ada di list PHK" Ujar Zeus lagi sambil bersandar di kursi kerjanya.

"M-maaf pak.." Calla mulai takut, hanya bisa menunduk dan berharap itu tak terjadi.
"Kerjakan itu sekarang, harus selesai besok. Saya ada meeting"
Calla segera mengangguk cepat.
"Baik pak, baik" Calla mengangguk cepat dan meraih satu berkas yang Zeus tunjuk.
"Kerjakan yang teliti, kalau kamu harus revisi lagi, kamu saya pecat"

Calla terdiam lagi, lalu mengangguk. Berpikir bahwa kali ini ia harus lebih berhati-hati lagi. Namun itu seperti ketidakmungkinan, apalagi Zeus hanya memberinya waktu satu hari.

"Permisi pak" Ucapnya dengan sopan lalu keluar dari ruangan itu.
"Kalau bisa keluar dari sini, aku juga udah keluar! Aku masih disini karena aku butuh uang!" Ia mengomel sambil berjalan ke ruangan kerjanya.
"Siapa juga yang mau bekerja kalau bos nya begitu. Dia kaya tapi pelit! Suka menghina lagi, suka marah-marah. Mirip setan" Teman-teman Calla menyaksikan Calla ngedumel sendiri seraya duduk didepan komputernya.

Sell The Virginity [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang