Obrolan Ashley dan Amy berhenti seketika, mata mereka tertuju ke arah Zeus yang menutup pintu ruangannya, lalu buru-buru pergi keluar.
"Lihat pak Zeus tuh, mau kemana ya dia kira-kira? Buru-buru banget" Tanya Amy berbisik seraya melirik Zeus yang terlihat buru-buru.
Ashley menaikkan bahunya. Sejujurnya ia juga penasaran Zeus akan pergi kemana? Karena ia terlihat buru-buru sekali.💗
Zeus mematikan mesin mobilnya, lalu turun tanpa lupa menutup pintu. Ia akui, suasana hatinya benar-benar buruk. Apalagi setelah Calla pergi darinya. Maka dari itu, Zeus memutuskan untuk berkunjung ke rumah ibunya, walaupun ia tak membawa Calla bersamanya.
Zeus menekan bel dua kali, hingga seorang wanita paruh baya membukakan pintu untuknya.
"Silahkan masuk, tuan" Ucapnya dengan ramah. Zeus tak membalasnya seperti biasa, ia langsung masuk dan mencari keberadaan ibunya.Ia berhenti saat melihat Dianna tengah menyeruput tehnya sambil membaca majalah di ruang tamu.
"Siapa bi?" Tanya Dianna tanpa menoleh ke belakang
"Tuan Zeus, nyonya" Jawab wanita paruh baya itu. Dianna pun menoleh ke belakang, mendapati putranya berdiri mematung. Menatapnya dengan lesu dan penuh kesedihan.
"Eh kamu udah sampe" Dianna menaruh tehnya. Ia bangkit dan memeluk Zeus seperti biasanya.Lalu melirik sekitar Zeus, menyadari bahwa anaknya datang sendirian.
"Lho, Calla mana? Kamu ga bawa Calla?"
Zeus berusaha menetralkan nafasnya, masih menatap sang ibu. Ia dapat melihat ekspresi ibunya yang kebingungan karena ia tak membawa Calla."Calla mana? Kenapa ga kamu ajak?" Tanya Dianna lagi.
"Zeus?" Ucap Dianna lagi. Akhirnya Zeus menggeleng lemah, lalu memeluk sang ibu. Memeluk wanita itu dengan erat bahkan kini ia memejamkan matanya seakan menumpahkan segala rasa sedih dan kehilangannya.
"Kamu kenapa, sayang? Kamu berantem sama Calla?" Tanya Dianna saat Zeus melonggarkan pelukan mereka."Kamu kelihatannya sedih. Coba cerita sama mama, ada apa?" Tanyanya dengan lembut seraya mengusap pipi putra semata wayangnya itu.
"Calla udah ga sama aku, ma" Jawab Zeus"Calla bukan pacar aku lagi" Lirihnya. Mendengar jawaban Zeus, tentu membuat Dianna terkejut. Namun sebelum menanyakan lebih dalam, Dianna berusaha menenangkannya.
"Sini, ayo duduk" Dianna membawanya ke sofa, lalu mereka duduk bersebelahan disana."Kenapa bisa begini? Kalian ada masalah?" Tanya Dianna. Zeus mengangguk pelan.
"Awalnya, ini semua gara-gara mommy Luna" Ucap Zeus tanpa menatap ibunya
"Luna? Emang dia ngapain?" Tanya Dianna mulai serius
"Dia bikin Calla jadi ga pede, ma. Dia rendahin Calla mulu karena Calla bukan anak dari penguasaha""Terus dia malah nyuruh-nyuruh Jessi datang ke kantor dan bawa bekal buat aku. Calla lihat itu semua sampe dia salah paham"
"Kenapa kamu ga jelasin ke Calla?"
"Aku udah jelasin ma...dia masih tetap ga percaya sama aku. Aku bilang dia cemburu berlebihan waktu itu. Mungkin itu yang bikin dia makin marah sama aku""Zeus..Calla bukan cemburu berlebihan. Dia itu sayang sama kamu" Ucapnya menenangkan Zeus
"Calla malah minta putus" Ucap Zeus lagi
"Dia yakin sama keputusannya. Dia ninggalin aku, ma" Kali ini, Dianna dapat melihat mata Zeus yang sudah berkaca-kaca.
"Kamu udah coba bicara baik-baik sama dia?"Zeus mengangguk.
"Mungkin Calla ngomong begitu, karena dia lagi emosi. Mungkin dia lagi banyak pikiran?" Ucap Diana dengan lembut
"Dia bilang kalau dia sama aku ga cocok, karena status sosial yang beda. Aku benci dia bawa-bawa hal itu. Padahal aku ga pernah mandang dia dari sisi itu"
"Kamu ga mencoba untuk ngomong lagi sama Calla?"
"Calla udah pergi ma. Dia pulang ke Boston""Calla pulang ke Boston?" Kagetnya saat mendengar itu
"Jadi Calla resign?" Tanyanya masih dengan rasa terkejut. Zeus mengangguk lalu menghela nafas gusar
"Mamanya sakit. Jadi dia mau cari pekerjaan disana aja, biar ga jauh dari keluarganya" Jelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romance"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...