"Akhirnya kita tau ya pak Zeus single atau bukan. Eh ternyata udah ga single, alias punya pacar!" Bisik Agnes.
Percakapan mereka barusan membuat hati Calla semakin sakit mendengarnya. Pikirannya terus berkecamuk, ia ingin sekali menangis karena stress dan pikirannya yang sangat banyak itu. Tapi Calla merasa bahwa ia masih dapat menahan semuanya.
Setelah selesai print semuanya, Calla buru-buru kembali dan tak lupa mengucapkan terima kasih ke Chloe.
Berkali-kali ia mencoba untuk menahan air matanya yang sudah membendung. Ia yakin matanya terlihat merah sekarang. Calla menarik nafas, lalu membuangnya. Mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri.
Setelah sampai di lantai tiga, Calla langsung pergi ke mejanya. Lalu mempersiapkan berkas yang harus ia serahkan pada Zeus. Tanpa berlama-lama, Calla pun pergi ke ruangan Zeus lagi.
Tok..Tok..
"Masuk"
Calla membuka pintu itu dengan pelan. Ia dapat melihat dengan jelas, Zeus yang sibuk bekerja sementara Jessi duduk di sebelahnya dan memeluk lengan Zeus dengan manjanya. Akhirnya Zeus dapat melepaskan tangan Jessi dari tangannya. Matanya tak lepas menatap Calla yang enggan menatap mereka berdua.
"Permisi pak, ini berkasnya" Ucap Calla dengan pelan. Setelah itu, ia langsung pergi menuju pintu tanpa menunggu balasan dari Zeus.
"Cal-"
"Aku pulang dulu ya sayang? Besok aku bawain makanan lagi ya?"cup
Sebelum menutup pintu, Calla dapat melihat Jessi mencium pipi Zeus. Ia tak melihat reaksi Zeus setelah itu, karena ia langsung menutup pintu. Merasa dadanya sesak, dan jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
Calla buru-buru pergi ke mejanya. Ia tertunduk, menutup wajahnya lalu mulai menangis. Isakannya sangat pelan hingga tak terdengar oleh siapapun.
Namun tidak dengan Ashley.
Ashley langsung menoleh saat merasa bahwa Calla tidak baik-baik saja dan benar dugaannya bahwa sahabatnya itu tengah menangis. Ashley meninggalkan pekerjaannya lalu mendorong kursinya untuk mendekat ke Calla.
"Cal? Hey, kamu kenapa? Kamu habis lihat apa?" Tanya Ashley merasa iba
Calla menggeleng, "Aku cuma lagi banyak pikiran aja, Ash""Aku pusing" Isak Calla lagi
"Cal, tenangi diri kamu. Coba cerita pelan-pelan. Ada apa? Kamu ada masalah sama Zeus gara-gara cewe tadi?"
Calla berusaha menetralkan suaranya. Ia merasa ia butuh menangis agar suasana hatinya lebih lega.
"Dia cium Zeus di depan aku" Isak Calla
"Hah?!" Ashley terbelalak seketika"Cewe sialan. Terus?! Zeus ga ngehindar gitu?!"
Calla mengangkat bahunya
"Aku langsung keluar. Ga mau lihat lagi.."
Ashley meraih tissue lalu memberikannya ke Calla, sesekali ia mengusap pundak Calla agar sahabatnya itu jauh lebih tenang.
"Udah..udah, kamu tenang dulu ya. Aku yakin kamu salah paham-"
"Salah paham gimana Ash? Aku lihat sendiri tadi" Calla mengangkat kepalanya, menatap Ashley sambil terisak."Ah sorry Ash.." Ia minta maaf karena sadar bahwa telah meninggikan suaranya.
"Gapapa Cal, aku tau kamu lagi cape. Ya udah, semoga masalah kalian bisa di selesaikan ya?"💗
Calla melirik area lobby yang sudah mulai sepi. Ia menginjakkan kakinya kesana, lalu menuju ke arah pintu keluar. Sedang memikirkan apa ia harus naik taxi atau bus untuk pulang.
"Cal? Calla!" Calla menoleh ke asal suara. Dia menemukan Zeus yang berlari menghampirinya.
"Aku nungguin kamu, kamunya udah disini. Chat aku kenapa ga di bales?" Tanya Zeus
"Handphone aku mati" Jawab Calla seadanya
"Ayo pulang" Ajak Zeus
Calla menggeleng, "Aku naik taxi aja"
"Pulang sama aku" Ucap Zeus lagi
Calla masih menggeleng
"Aku bakal jelasin ke kamu semuanya, Ok? Ayo ikut aku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romance"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...