"Cal, kamu kemana sih semalam?" Calla langsung menoleh ke arah Ashley. Ia benar-benar bingung harus jawab apa. Apalagi, raut wajah Ashley benar-benar serius sekarang. Seakan-akan tengah mengintrogasinya.
"Oh..aku semalam..s-sakit! Ya, aku sakit" Akhirnya ia menemukan alasan yang tepatAshley geleng-geleng kepala
"Kenapa ga bilang sama aku sih, Cal? Aku itu khawatir. Kalo kamu kenapa-kenapa gimana? Mana nomor kamu ga aktif lagi"
Calla mendekat lalu memeluk lengan Ashley
"Aaaa Ashley maafin aku! Beneran, maaf banget. Handphone aku tuh mati" Ia meminta maaf
"Maaf ya bikin kamu khawatir..hehe" Lanjutnya
"Astaga iya-iya" Ucapnya merasa geli karena sahabatnya ini bermanja di lengannya.
"Eh tapi kamu tau ga sih" Ashley mengingat sesuatu
"Pak Zeus itu mencurigakan banget"Mendengar nama Zeus disebut, ia menjauh dari Ashley dan menatapnya dengan tatapan serius.
"Mencurigakan? Kenapa?" Tanyanya"Please Zeus, jangan bikin onar! Aku ga mau jadi bahan gosip! Kan aku udah bilang, ah Zeus gimana sih" Batin Calla merasa kesal. Ia siap untuk memarahi Zeus sekarang.
"Ya...mencurigakan aja. Aku izin ke dia, bilangin bahwa kamu sakit" Ashley mulai cerita
"Terus?" Calla mulai kepo
"Dia bilang, dia udah tau. Aneh banget ga sih reaksinya?"Deg
"Zeus emang sialan" Calla berusaha menghilangkan rasa deg-deg an ini. Di sisi lain, ia merasa lega karena Ashley tak berpikir macam-macam.
"Mungkin dia begitu, karena aku terlalu sering izin, Ash. Alasannya juga selalu sama, sakit" Calla menjelaskan"Duh, Ashley..maafin aku ya udah bohong. Tapi gimana lagi dong.." Batin Calla resah
"Iya, aku sih mikir gitu juga. Tapi aneh aja, tumben dia ga marah-marah" Balas Ashley
Calla menaikkan bahunya
"Mungkin mood nya lagi bagus aja" Ucap Calla
"Bener sih. Kita harus bikin mood dia bagus, biar dia ga kaya iblis terus" Calla langsung tertawa mendengar itu."Calla?" Obrolan Calla dan Ashley terhenti karena Arnold datang menghampiri mereka.
"Iya?" Sahut Calla
"Kamu dipanggil tuh sama pak Zeus ke ruangannya"Calla diam sejenak, lalu saling pandang dengan Ashley.
"Baru aja di omongin..." Bisik Ashley
Arnold ikut duduk "Kayanya dia mau marahin kamu, Cal. Karena kamu ga dateng ke kantor semalam"
"Astaga, bisa jadi!" Pekik Ashley. Calla menatap dua temannya bergantian. Berpikir bahwa Zeus mau apalagi sih sekarang? Ini masih jam kantor. Lagian, Berkas Calla juga kosong. Ia tak harus menyerahkan apapun ke Zeus. Calla seakan-akan sudah tau apa yang akan Zeus lakukan kali ini."Baru aja aku mengira dia udah jadi orang baik. Taunya masih sama aja" Ashley kesal seraya melipat tangannya di dada.
"Pfft, ngapain kamu berharap pak Zeus jadi baik" Arnold terkekeh
"Ya habisnya dia ga marah-marah semalam!" Balas Ashley
"Mungkin, dia mau marah di depan Calla. Mau mengeluarkan seluruh emosi" Arnold menakut-nakuti Calla
"Cal, kalau dia marahin kamu, marahin aja balik!" Seru Ashley
"Gila ya? Kamu mau aku dipecat?" Arnold tertawa lagi mendengar jawaban Calla"Udah sana buruan, ntar pak Zeus makin marah" Ucap Arnold. Sebenarnya, Arnold juga takut sih melihat Calla yang akan diintrogasi. Calla segera bangkit dan bergegas menuju ruangan Zeus.
"Psst, Calla kenapa?" Austin berbisik setelah ia mengintip Calla pergi menuju ruangan Zeus.
"Ya...kamu tau sendiri kan pak Zeus gimana? Apalagi Calla semalam ga datang" Jawab Arnold. Sementara Ashley masih panik disana.
"Duh kalau Calla di pecat gimana.." Panik Ashley
"Kamu temenan aja tuh sama Anneth" Ledek Austin
"Ogah, ntar aku jadi ratu gosip" Balas Ashley dengan cepatTok..Tok..
"Masuk" Mendengar suara Zeus dari dalam, Calla pun membuka pintu. Menampakkan Zeus yang sibuk mengetik sesuatu di laptopnya. Calla masuk, dan menutup pintu. Ia pun berjalan ke arah meja kerja Zeus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romansa"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...