"Kayanya kamu ga perlu repot-repot anterin aku pulang setiap hari, Zeus. Aku bisa naik taxi kok" Ucap Calla saat Zeus memarkirkan mobilnya di depan rumah susun yang Calla tinggali.
"Ga ah. Siapa yang repot? Kan aku mau anterin pacar aku" Dia turun dari mobil duluan. Meninggalkan Calla sendiri yang masih di dalam mobil sambil nyengir."Mau di mobil terus? Ga mau turun?" Zeus membuka pintu mobil di sebelah kiri, yang membuat lamunan Calla buyar.
"Hahaha iya-iya" Ia tertawa, lalu turun."Kamu ga langsung pulang?" Tanya Calla seraya berjalan masuk kesana bersama Zeus. Zeus menggeleng.
"Engga, mau sama kamu dulu" Jawabnya. Calla geleng-geleng kepala saja. Mereka masuk ke lift. Lift pun bergerak ke lantai tiga. Suasana masih hening. Calla melirik ke arah Zeus, menatap matanya yang berbinar itu."Kamu kenapa? Masih seneng ya?" Tebak Calla. Zeus menoleh, lalu tertawa.
"Iya" Ia memang tak bisa membohongi dirinya bahwa ia merasa senang bukan kepalang saat Calla menerimanya menjadi pacar.Akhirnya keduanya berhenti tepat di depan sebuah pintu. Calla memasukkan kunci, lalu membuka pintu. Ia pun masuk duluan sementara Zeus mengekorinya.
Calla segera menaruh tasnya, lalu lanjut bersih-bersih. Sementara Zeus langsung melompat ke tempat tidur, merehatkan tubuhnya yang kelelahan hari ini.
"Oh iya, bukannya besok bakal ada meeting ya?" Celetuk Calla setelah keluar dari kamar mandi.
"Iya, cape" Sahut Zeus sambil memejamkan matanya.Setelah merasa bersih, Calla menghampirinya. Merebahkan diri di sebelah Zeus sambil menyalakan TV.
"Kamu laper? Aku ada lasagna tuh di dapur" Tawar Calla. Zeus menoleh, lalu menggeleng. Ia pun langsung memeluk Calla dan memejamkan matanya disana.
"Kasian...cape banget ya?" Ucap Calla sambil mengusap-usap rambut Zeus yang tengah terlelap di dekapannya. Zeus mengangguk tanpa menunjukkan wajahnya."Kamu ga nawarin aku minum?" Zeus menatapnya dengan kesal
"Hahaha oh iya! Lupa. Mau minum apa?" Kekeh Calla
"Minum ini.." Tangannya naik meraih payudara kanan Calla dengan cepat. Membuat Calla kaget dan menatapnya kesal. Ia akui, Zeus terlalu menggemaskan jika kelelahan begini.
"Gak boleh" Ucap Calla yang berhasil menyingkirkan tangannya
"Mau!" Zeus masih bersikeras dan menempatkan tangannya lagi disana. Kini, ia melepas satu persatu kancing piyama yang Calla kenakan."Zeus.." Calla mengerang merasakan tangan Zeus meraih payudaranya lalu mengulumnya dengan lembut. Mulut Zeus tak kunjung berhenti disana, ia terus menghisap layaknya bayi. Lalu menggerakkan tangannya untuk meremas yang kiri. Calla sedikit lega karena Zeus lebih tenang dan tidak liar seperti biasanya. Mungkin karena dia kelelahan.
"Oh iya, besok kamu ga usah anterin aku ke kantor juga ya? Aku bisa sendiri kok. Ga enak juga ntar kalo- Zeus?" Calla sedikit menurunkan kepalanya untuk menatap Zeus.
Ia menyembunyikan tawa saat melihat Zeus terlelap disana. Pria ini sangat kelelahan, pikirnya. Perlahan-lahan Calla ikut mengantuk dan memejamkan matanya. Keduanya pun tertidur pulas disana.
💫
"Aduh, Zeus mana sih. Kok ga keluar-keluar. Udah jam berapa nih?! Mana harus meeting lagi" Omel Calla sambil mengaduk-aduk scramble egg buatannya. Setelah matang, Calla menaruhnya di piring. Bersamaan dengan beberapa potong kentang, wortel, dan sandwich.
"Zeus! Jangan lama dong! Ntar kita telat!" Ia memekik dari dapur.
"Lagian sih, ngebo. Begini kan jadinya?" Kesalnya sambil membersihkan alat-alat masak itu."Iya maaf..kan aku kecapean semalam, sayang.." Entah sejak kapan Zeus di belakangnya. Menahan tawa saat mendengar Calla ngomel-ngomel daritadi.
Ia memeluk Calla dari belakang, menempatkan dagunya di pundak Calla dengan nyaman.
"Baju gantinya gimana?"
"Santai, aku ada persediaan baju kok di ruangan aku. Buat emergency" Balas Zeus dengan enteng
"Emergency?" Tanya Calla
"Ya contohnya kaya sekarang, kalo aku tiba-tiba pengen tidur disini lagi"
Calla geleng-geleng kepala
"Ayo sarapan dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romance"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...