chapter 6

57.6K 1.5K 53
                                    

Beep...Beep...Beep...

Alarm dari handphone itu berhasil membuat Calla terbangun. Ia mengucek mata, lalu mematikan alarm tersebut dan kembali tertidur.

Lima menit kemudian, handphone itu berdering lagi pertanda ada sebuah panggilan masuk. Merasa tidurnya terganggu, Calla pun berdecak sebal dan meraih handphone itu. Tanpa membaca siapa yang menelponnya, Calla langsung mengangkatnya.

"Halo?" Ucap Calla dengan mata terpejam

"Halo? Cal? Kamu baru bangun tidur?" Ia samar-samar mendengar suara Ashley disana

"Kamu dimana sih? Udah jam 9 lho! Buruan ke kantor! Mumpung pak Zeus belum dateng nih!"

Ucapan Ashley barusan membuat Calla membuka lebar matanya. Lalu baru sadar bahwa Zeus masih tertidur pulas di sebelahnya.

"I-iya! Iya iya! Aku otw kok! See you Ash!" Calla langsung mematikan sambungan. Lalu dengan panik, mencari-cari pakaiannya.
"Duh dimana sih" Ia hanya menemukan rok kerjanya saja. Mengingat bahwa Zeus melempar asal semua pakaiannya tadi malam.

Merasakan pergerakan Calla, Zeus pun ikut terbangun dari tidurnya. Ia mengucek mata dan berusaha menatap Calla yang masih panik mencari bajunya di sekitar tempat tidur.

"Morning sayang.."

Suara berat Zeus barusan membuat Calla berhenti mencari baju-bajunya. Kenapa ia harus mendengar suara berat nan sexy itu sekarang?! Merusak fokusnya saja.

"Kamu cari apa?" Tanya Zeus memperhatikan Calla dengan ngantuk
"Bangun ih! Udah jam sembilan! Kita harus berangkat ke kantor!" Pekik Calla sambil menggoyangkan lengan Zeus
"Ohh.." Zeus menguap lalu kembali memejamkan matanya
"Oh? Oh doang? Bangun ih! Udah telat nih kitaaaaaaa!" Paksa Calla lagi

Namun Calla berhenti sejenak. Memikirkan bahwa Zeus adalah CEO dan tentu saja ia bisa seenaknya datang kapanpun ia mau. Sementara Calla? Ia harus datang sekarang! Jam kerjanya sudah di mulai.

"Ga usah datang aja, simple kan?" Balas Zeus tanpa menoleh ke arahnya.
"Simple buat kamu doang! Buat aku engga!" Ucapan Calla membuatnya tertawa kecil. Merasa kesal, Calla pun membuka selimutnya dan hendak beranjak dari tempat tidur.

Baru dua kali ia melangkah, Calla langsung meringis kesakitan. Merasakan area intimnya cukup sakit hingga membuatnya kesulitan berjalan. Mendengar itu, Zeus langsung membuka matanya dan menoleh ke arah Calla yang kesakitan.

"Cal? Kenapa? Hey" Ia menghampiri Calla dan membawanya lagi ke tempat tidur.
"Sakit..." Lirihnya
"Jangan di bawa jalan dulu, sini istirahat" Zeus menempatkan Calla untuk duduk di sebelahnya.
"Karena semalam ya?" Tebak Calla sambil menatap Zeus

"Hehe" Zeus malah nyengir
"Kamu sih! Kegedean" Ucap Calla menyalahkannya. Zeus tertawa lagi lalu meraih dagu Calla agar dapat mengecup bibirnya.
"Kamu yang terlalu mungil"
"Engga, aku ga mungil!" Bantah Calla lagi
"Kalo begini, gimana aku bisa ke kantor?" Keluh Calla
"Ga apa-apa, ga usah ke kantor aja dulu" Jawab Zeus sambil meraih handphonenya

"Ih ga bisa! Kerjaan aku banyak tau" Tolaknya
"Ya kamu masih sakit, gimana? Masa di paksain?" Zeus mengecek beberapa email lalu menaruh handphonenya lagi.
"Udah, disini aja. Sampe rasa sakitnya hilang, aku temenin" Lanjutnya sambil merebahkan diri di sebelah Calla

"Engga, engga. Kalau aku ga ke kantor, kamu harus ke kantor dong!" Ucap Calla tak mau kalah
"Trus yang jagain kamu disini siapa? Lagian ga apa-apa kok kalau aku ga datang hari ini" Ucap Zeus
"Kalau kita ga ke kantor barengan, ntar semuanya pada curiga ke kita!"

"Terus kita jadi bahan gosip. Semua orang bakal gosipin kita di belakang. Tiba-tiba rumor kesebar..." Zeus tersenyum kekeh memandang Calla yang ngomel tak henti-henti.

Sell The Virginity [18+]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang