Calla menutup laman kerjanya, mematikan komputer, lalu membersihkan meja kerjanya. Sesekali ia lirik jam dinding yang menunjukkan pukul 1 siang. Ia lega akhirnya jam makan siang telah tiba.
Saat ingin beranjak, handphone nya tiba-tiba berbunyi pertanda masuknya sebuah pesan. Calla segera mengeceknya.
Ashley
Ashley : Cal, aku ada di cafe deket kantor, bareng Amy. Kamu kesini dong! Kami tunggu yaa
"Astaga pantesan aja dia ga ada disini, ternyata udah pergi duluan" Calla geleng-geleng kepala. Ia pun meraih dompetnya, lalu hendak berjalan menuju lift.
"Calla!" Langkahnya berhenti lagi, ia membalikkan badan. Melihat Chloe yang tergesa-gesa menghampirinya.
"Hey, ada apa?" Balas Calla
"Untung aja kamu belum turun. Tuh pak Zeus manggil kamu"
Calla memutar bola matanya, menghela nafas gusar. Melihat ekspresi Calla, Chloe jadi cekikikan.
"Hahaha yang sabar ya" Tawanya
"Hm..ya udah. Aku kesana dulu. Bye Chloe" Ia melambai kecil ke Chloe, lalu melangkahkan kaki menuju ruangan Zeus.Tanpa mengetuk seperti biasa, ia langsung membuka pintu dan menampakkan kepalanya.
"Ya?" Ucap Calla
"Sini" Balas Zeus lalu sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya. Calla memelas, lalu masuk. Tak lupa menutup pintunya.
"Kamu ga makan siang?" Tanya Calla sambil duduk
"Sebentar lagi, aku mau kasih tau kamu sesuatu" Akhirnya ia menatap Calla"Sesuatu? Apa?" Tanya Calla mulai kepo
"Jadi gini, kan aku udah bilang kemarin kalau perusahaan ini butuh karyawan lagi" Calla angguk-angguk menyimak omongan Zeus.
"Aku udah acc beberapa orang yang aku tunjuk untuk bekerja disini" Lanjutnya
"Oh ya? Jadi..manager, dan sekretaris nya juga udah dapet?" Tanya Calla
"Manager udah" Jawab Zeus"Kamu jadi sekretaris aku ya?" Tambahnya
"Hah?!" Calla terbelalak
"Kok hah sih. Harusnya kamu seneng kan? Naik jabatan" Zeus terkekeh
"B-bukan gitu...tapi kenapa harus aku sih? Kan kinerja aku belum sempurna" Jawab CallaTentu saja ia senang karena jabatannya naik sebagai sekretaris Zeus, menggantikan posisi Anna. Namun, Calla juga sadar akan kekurangannya. Baginya, kerjanya belum maksimal dan bagus seperti Anna. Tapi kenapa Zeus malah memilihnya sebagai sekretaris.
"Siapa bilang belum sempurna? Dari semua karyawan yang udah aku survey, kamu yang paling bagus" Ucap Zeus meyakinkannya
"Jadi, bukan karena kita pacaran?" Tanya Calla
"Ya bukan lah. Aku serius, kerja kamu bagus, sayang" Zeus terkekeh menatap ekspresi CallaCalla masih mematung, mencerna ini semua.
"So...congrats, baby" Lanjut Zeus sambil tersenyum. Calla jadi ikut tersenyum memandangnya.
"Makasih" Pipinya memerah lagi
"Eh tapi, kamu jangan memperlakukan aku dengan beda ya, Zeus" Lanjut Calla"Beda? Maksudnya?" Tanya Zeus
"Ya...kamu jangan spesial in aku karena aku pacar kamu. Perlakukan aku kaya sekretaris biasa. Apalagi di depan orang banyak. Aku ga mau mereka curiga sama kita.."
Zeus menatapnya dengan bingung
"Ya aku mana bisa marahin kamu" Balas Zeus
"Perlakukan aku kaya sekretaris biasa" Calla menekankan kata-katanya
Zeus berdecak sebal, Calla masih saja mempertahankan status mereka yang backstreet itu.
"Fine" Zeus pasrah
"Ya udah. Kamu udah makan siang?" Tanya Zeus"Ashley udah ajak aku ke cafe, jadi aku mau kesana" Jawab Calla
"Cafe dimana? Jauh? Aku anterin ya?"
"Engga kok, di sebrang kantor. Aku bisa sendiri"
"Beneran?"
"Iya, beneran" Calla meyakinkannya
"Hm..ya udah, hati-hati ya? Aku juga mau keluar. Rapat di Hundred Co sama rekan lain, sekalian makan siang disana. Mungkin aku bakal balik jam 5, kita pulang bareng ya?" Tanya Zeus sambil bangkitCalla mengangguk dan ikut bangkit.
"Kalo gitu, aku pergi duluan ya" Pamit Calla
"Aku belum cium kamu hari ini. Sini" Ucapan Zeus barusan membuatnya diam sejenak.
"Zeus..." Ucapnya memperingati
Zeus tertawa pelan lalu menghampirinya.
"Ntar kamu keterusan.." Bisik Calla saat Zeus meraih pinggangnya.
"Janji, engga keterusan" Zeus melumat bibir Calla dengan lembut, merasa tenang karena akhirnya mendapatkan ciuman itu hari ini. Calla membuka mulutnya, membalas lumatan Zeus barusan sambil memejamkan matanya. Ciuman itu ternyata lebih lama dari yang Calla duga, Zeus seakan-akan tak mau menyudahinya. Mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, Calla pun melepas ciuman mereka, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romance"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...