"Halo ma. Mama lagi ngapain? Daniel mana? Semuanya sehat-sehat aja kan?"
"Halo Cal, mama lagi masak nih. Buat Daniel. Dia lagi main diluar. Kamu lagi di kantor, nak?"
"Iya ma, lagi jam makan siang"
"Kamu udah makan siang belum? Jangan sampe telat makan lho"
"Iya ma" Calla cukup heran, karena kerap sekali mendengar ibunya batuk-batuk di sela-sela pembicaraan mereka. Akhinya ia buka suara lagi
"Ma, kok batuk-batuk terus? Mama sakit lagi?" Tanyanya mulai khawatir
"Ah engga kok. Mama baik-baik aja. Kan mama udah biasa batuk-batuk"
"Tapi kan kemarin batuknya udah hilang, ma. Sekarang kok batuk lagi? Malah lebih parah. Mama ke dokter ya? Aku takut mama sakit lagi"
"Engga kok, mama baik-baik aja. Kamu ga perlu khawatirin mama. Malahan, mama tuh yang khawatirin kamu. Kerjaan kamu pasti lagi banyak banget kan? Kamu istirahat yang cukup ya?"
"Iya ma iya. Aku baik-baik aja kok disini. Mama..beneran gapapa?"
"Mama gapapa kok, Cal"
"Kalau batuknya makin parah, mama ke dokter ya? Nanti, kabarin aku apa yang dokter bilang"
"Minum obat aja udah cukup kok. Lagian ke dokter kan mahal"
"Ma..mama jangan mikir gitu. Aku ada uangnya kok. Jangan khawatir. Aku baru gajian dua hari lalu-"
"Uang yang kamu kirim kemarin masih ada kok, nak"
"Aku kirim lagi. Buat mama, sekalian buat sekolahnya Daniel"
"Calla. Maaf, mama udah repotin kamu.."
"Ma, Calla ga merasa direpotkan sama sekali. Calla malah seneng mama bisa pake uang Calla. Mama jangan mikir gitu lagi ya? Calla mau mama sehat-sehat aja"
"Iya sayang. Jadi, kapan kamu pulang? Kantor belum kasih cuti ya? Kan sebentar lagi tahun baru"
"Um..sejauh ini sih belum ma. Tapi aku bakal pulang kok nanti"
"Kak Calla!" Calla dapat mendengar seruan Daniel disana
"Daniel? Hey"
"Ini Daniel mau ngomong sama kamu, Cal"
"Halo kak? Aku kangen sama kakak!" Mendengar suara Daniel, membuat Calla semakin merindukannya. Rasanya, ia ingin sekali memeluk adiknya itu.
"Danny, kakak juga kangen sama kamu. Gimana sekolahnya? Lancar kan?"
"Lancar kok, aku dapet peringkat dua lho!"
"Wih beneran?! Peringkat dua?"
"Hehe iya! Aku boleh ga minta hadiah?"
Samar-samar, Calla mendengar suara sang ibu "Ssh hadiah apa, Daniel? Kakak kamu sibuk lho"
"Tapi aku mau minta hadiah sama kakak!""Iya, kakak bakal kasih kamu hadiah. Emangnya kamu mau hadiah apa?"
"Aku mau robot-robotan! Mainan kesukaan aku, kakak masih ingat kan mainan robot yang aku mau?"
Calla tersenyum, "Masih kok. Masih. Nanti kakak bawain buat kamu ya?"
"Yeaaay! Makasih kak Calla! Cepat pulang ya! Aku sama mama udah kangen banget sama kakak. Kata mama, mama bakal masakin makanan kesukaan kakak kalau kakak pulang"
Calla tertawa mendengar itu, merasa semakin merindukan keluarganya disana.
"Iya iya. Kakak akan pulang nanti ya? Ya udah, kamu makan dulu. Ingetin mama buat ke dokter nanti ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sell The Virginity [18+]✓
Romance"Ahh...s..stop..a-ahh.." Calla memejamkan matanya saat merasakan sensasi yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. "Louder, i can't hear your pretty noise.." Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinga Calla, dibarengi dengan sentuhan tangan kekar da...