- RUMAH? -

121 4 0
                                    

Alanara

     - R U M A H ? -

"Gw bukan lo yg perhitungan ke keluarga sendiri, gw sayang tulus sama Alan",ucapan yang terlontar dari mulut Aldi membuat Athan diam membisu

Athan berjalan menjauh dari ruangan operasi Alan lalu segera kembali ke rumah nya...

"Dimana... Dimana rasa pedulinya sebagai seorang adek?", Aluna heran melihat tingkah Athan yang dengan santainya meninggalkan sang kakak

.

"Dari mana saja kamu??!!",bentak Nathan menatap tajam kearah Athan yang baru pulang dari rumah sakit

"Yah... Kak Alan di operasi",ucap athan

"Uang siapa dia pakai!!",ucap Nathan membentak

"Ayah! Apakah kau tidak malu kepada teman teman kak Alan yang lebih peduli kepadanya??",Athan menaikan nada bicaranya kepada sang ayah
"Uang?? Bahkan teman teman kak Alan merelakan uangnya demi kak Alan... Tapi kau ayah?... Kau apaa.. taunya hanya membentak lalu selalu menyalahkan kak Alan...",emosi Athan terluap pada malam itu

"Turunkan nada bicara mu Athan",bela Arlan

"Dia saja selalu membentak anaknya yang harusnya mendapatkan kasih sayang yang setara dengan kita, bukan nya perbedaan",Athan membela dirinya di hadapan Arlan

Sungguh... Nathan sangat menyesal ia mengerti kesalahannya... Ia sadar bahwa ia sudah terlalu egois mendidik anaknya

Athan beranjak naik ke kamarnya lalu membereskan pakaian nya dan Alan

"Mau kemana kamu?",tanya tegas Arlan

"Mau nginap, jagain kak Alan",jawabnya sambil tidak menghiraukan perkataan Arlan

Arlan mengalihkan pandangan nya kepada sang ayah yang sedang tertunduk merenungi perkataan yang terlontarkan dari mulut putra telakhir nya itu

"Yang ayah lakukan betul, untuk apa anak pembawa sial di sayang",decak nya

Pembawa sial...

.

Athan memasuki ruang rawat Alan lalu segera merapikan barang barang yang ia bawa

"Kamu ngapain disini?",tanya Alan

"Mau nemeni Abang",jawab Athan yang masih fokus merapikan barang barang yang ia bawa dari rumah tadi

"Ayah marah nanti gausah",Alan yang masih bersikeras membuat adek nya pulang

"Ga"

.

Ara yang berada di Banten sibuk mencari pekerjaan kini bertemu dengan seorang pria bernama Andres...

"Mbak biar saya bantu",tawar Andres yang melihat Ara kesusahan membawa barang belanjaannya

"Eh iya iya",jawab Ara

Andres mengantar Ara pulang kerumah nya...

"Mbak kenapa?",tanya Andres yang melihat Ara sangat gelisah bagaimana tidak gelisah sedangkan salah satu anaknya sedang berada di dalam ruangan rumah sakit

"Gapapaa kok"

Sesampainya di rumah Ara, Andres membantu Ara menurunkan kantong belanjaan nya

Ketika Ara mengucapkan terimakasih Andres mengulurkan tangannya sebagai tanda berkenalan

"Andres"

"Ara", sahutnya

.

"Hadeh anak yang sangat menyusahkan",omel Arlan yang sedang membantu Nathan bekerja

"Jangan mengomel Alan saja tidak pernah mengomel ketika membantu ayah",sindir Nathan

BRAKK
"Arlan capek ayah!! Kenapa malah jadi anak pembawa sial itu yang ayah banggakan!",ucap nya lalu membanting berkas berkas di tangannya

"Masuk sana",perintah Nathan tidak menggubris perkataan anaknya

.

"Maafin Athan ya bang",ucap Athan duduk di samping kasur rumah sakit Alan

"Maaf kenapa? Kamu gada salah",jawab halus Alan

"Athan sering terpengaruh kata kata Abang Arlan jadinya Athan malahan ikut benci Abang",ucap sang adek sambil menunduk menyesal

"Abang gak merasa kamu sama Abang Arlan pernah salah kok",jawab nya

"Abang baik banget, Athan beruntung punya Abang",pelukan hangat itu Athan berikan kepada sang kakak

To be continued

Emosional nya dapat bangett menurut bunda di chapter kali ini:(

Gimana yaa nasib araa
Gimana juga nasib Alan setelah ini??

Tunggu di chapter selanjutnya yyaaa

Happy reading alanarvers ᥫ᭡

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang