Alanara
- k a t a k a n s a h -
"Kamu gausah minta maaf sayang ku, sehabis ini kita akan hidup berdua.. hanya berdua, aku bakalan bahagia cuman sama kamu tanpa gangguan Mahen lagi",sarkas Okta, Okta mengecup kening Alan lalu segera berjalan keluar ruangan.
"Besok kita nikah, aku tunggu",titah Alan menghentikan langkah Okta
"Iya aku janji",ucap Okta. "See you babe",lanjutnya
*
*
*
*
*Perkara hati tidak akan bisa dimengerti akal sedangkan, perkara akal bisa diselesaikan dengan hati.
Alan dengan baju serba putih dan menggunakan belangkon di kepalanya duduk di sebuah lantai berkarpet merah dengan di dampingi beberapa orang dan seorang penghulu di hadapannya.
"Tuan Alan bisa ulangi kata kata saya",ucap sang penghulu
"Bisa pak",jawab Alan
"Sudah siap?",tanya penghulu
"Siap pak",tegas Alan
"Baiklah bila bapak sudah siap pegang tangan saya dan ulangi kata kata saya"
"Saya nikahkan dan saya kawinkan saudara Alanara Delviano Ferendika Bin Nathan Delviano Ferendika dengan anak saya yang bernama Oktavia Alegra dengan maskawin berupa seperangkat alat sholat dan uang senilai 1 Milyar di bayar tunai",ucap Raka ayah
"Saya terima nikah dan kawinya saudari Oktavia Alegra dengan mahar yang telah di sebutkan",ucap Alan tegas
"Bagaimana para saksi sah?",tanya penghulu
"Sahhh",saut para saksi
"Allhamdulilah, Alfatihah",setelah itu penghulu mulai membaca doa. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi foto dengan memegang buku nikah dan rangkaian acara lainnya
"Ayah lo udah belikan rumah kemaren dekat kampus Okta, biar ga jauh jauh kalau ke kampus",titah Aldi yang berdiri di samping Alan
"Iya, ini gue mau istirahat dulu",jawab Alan lalu segera pergi meninggalkan Aldi.
Setelah acara salim saliman dan saling mengucap selamat, Alan dan Okta kembali kerumah yang di maksud Aldi, karena ini pernikahan yang sangat mendadak mereka tidak mengundang siapapun kecuali keluarga dan anggota Pascal. Sesampainya dirumah mereka Alan segera mengganti bajunya dengan baju biasa begitupun Okta
"Sayang, makasih udah selalu hadir",ucap Okta menghentikan langkah Alan menuju luar kamar
"Aku juga makasih, kamu selalu bisa nerima semua kurang nya aku ta",jawab Alan lalu segera berjalan kearah kasur dan duduk di samping Okta
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANARA
Romance"gue cinta Okta, tapi dunia maksa gue buat berhenti" "Kalau kematian jawabannya.. gue sudah siap!!" Dia yang selalu berjalan dalam kabut dengan mata yang tertutup... Berusaha meraih kebahagiaan tanpa berfikir adanya rintangan... Dia hidup untuk di k...