Dendam?

51 2 0
                                    

"Chel..."

"Jangan berfikir buat bunuh diri tapi berfikir lah buat balas dendam",ucap Chelsea membuat Alan terdiam. Mengapa fikiran pria itu sangat cetek?

Alan hanya menatap langit langit kamarnya dan memikirkan tentang  sebuah ruang kosong dan raungan dari Okta yang terus menghantui fikiran nya. Apakah mereka mengalami mimpi yang sama? Dan.. bagaimana bisa?

*****

Alan tau ini salah tapi ini terlalu melelahkan untuk nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alan tau ini salah tapi ini terlalu melelahkan untuk nya. semua terlalu menyalahkan nya, ia yang sudah berdamai dengan penyakit nya namun dunia tidak merestui, dunia selalu kembali mengingatkan ia bahwa ia adalah anak yang mempunyai penyakit yang telah merusak hidup perempuan yang ia cintai.

"Chel",suara parau itu menyadarkan lamunan Chelsea

"Kenapa lan?"

"Bokap kandung gue ada ikut campur ga ya", ucap Alan

"Udah jangan banyak fikiran, ntar lo makin sakit",ucap Chelsea

Di sela sela keheningan itu Fristya dengan tangan nya yang sudah di penuhi luka hanya mampu menahan tangisannya. "Berhenti mencintai ia yang sudah pergi",ucap nya. sampai kapan Alan akan terus menaruh hati kepada Siera

"Tangan kamu kenapa sayang?",tanya Zoe

"Ke gesek aspal, aku jatoh",ucap Fristya lalu pergi meninggalkan Zoe

"Its okey, ketua nya lagi ga stabil otomatis mereka yang selalu di samping Alan akan ikut ngerasa ga stabil, Pascal lagi ga baik baik aja",ucap Faisal. Ia tidak salah Pascal memang sedang tidak baik baik saja namun hanya di paksa baik.

"Okta mimpi buruk lan",ucap Faisal

"Mimpi apa bang?",tanya Alan

"Kata Okta kamu pamit ke dia",ucap Faisal

"Pamit..."

*****

"Jangan bilang semua ini sia sia",ucap Zero

"Maksud lo apa?!",tegas Aldi

"Gua denger ada yang mau keluar dari Pascal",ucap Zero membuat se isi markas hening.

"Siapa?!",tegas Arlan. Suaranya menggema keseluruhan ruangan membuat siapapun yang mendengarnya merasa takut.

"Fie dan Aya",ucap Zero membuat seluruh mata menatap dua gadis lugu di ujung markas

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang