- RAHASIA ? -

92 2 0
                                    

Alanara

     - R A H A S I A ? -

"Alan, Okta pulang dulu yaaa, luka Alan jangan lupa di obatin.. byee alann",pamit Okta

"Love you",Jawab Alan

"Love you too kulkas",ucap Okta lalu berlari menuju pintu keluar rumah ferendika.

.

Alan berjalan surai menuruni anak tangga rumah nya menuju meja makan

"Bang tumben",sapa Athan yang melihat Alan duduk di meja makan pagi itu

"Bang Athan ayo antar kia",ucap manja azkia kepada Athan

Athan tidak menggubris sedikitpun perkataan azkia, ia langsung berdiri lalu menggandeng tangan Alan

"ATHAN!", bentak Nathan

Athan menoleh males kearah sang ayah

"Antar kia!",perintahnya tegas

"Hadeh, manja",ucap athan lalu kembali melanjutkan langkahnya

"Kamu yaa... Pasti Alan yang ngajarin kamu!!",teriak Nathan yang membuat langkah Athan terhenti

"Anak ayah satu doang?",tanya nya

"Empat"

"Biasa anak selalu salah dimata orang tua, dan selama Athan tinggal disini selalu ka Alan yang salah... Berarti cuman ka alan dong anak ayah sama mamah Ara",ucap jelas nya

Nathan hanya terdiam dalam hening nya... Perkataan Athan perlahan menyadarkan Nathan dari ke egoisan hati nya

"Ayo ka, buang buang waktu", ucap athan lalu kembali menggandeng tangan Alan menuju mobil

"Pisah mobil ya than",pinta Alan

"Kenapa ka? Kaka marah?",tanya Athan

"Engga, pulangan mau jalan sama Okta",jawab Alan

"Okedehhh bucinn",ucap nya dengan nada meledek

Mereka mengendarai mobilnya masing masing dengan Alan di depan dan Athan mengikuti dari belakang

sesampainya di sekolah...

06:40

"alannn",teriak seorang gadis

"Alann Okta!!",teriak nya yang berhasil membuat Alan menoleh

"Ribut"

"Okta... Dia di jahilin Abang lo",ucap adeeva

"Fuck",Alan langsung melempar tasnya kearah deeva lan berlari menuju Okta

"Pasti ruangan futsal",tebak nya

BRAK!!

"lepasin bodoh",ucap Alan mendorong tubuh Arlan

"berani lo ya",timpal Arlan

"gw gapernah takut lo bang, gw cuman nge hormatin lo, tapi gw gasuka kalau lo ngusik Okta!!",ucap nya lalu memberikan satu bogeman pada pipi Arlan

Alan menggandeng tangan Okta menuju kelas

"Lan"

"Alan maaf..."

Sesampainya di kelas Alan menggambil kotak p3k pada lemari kelasnya

"Tahan ya",ucap Alan lembut sambil mengobati luka pada kaki Okta

"akhh..",Okta sedikit meringis ketika alkohol itu mengenai luka di kakinya

Alan membenamkan wajah okta di tubuhnya sembari mengelus elus kepala Okta

"Lain kali gw jemput",ucap nya

"Kalau sayang bilang gausa di tutupin",Okta mulai menangis di pelukan Alan

"Ta... Kenapa nangis?",tanya Alan

Okta menatap wajah Alan, terlihat Alan yang lelah dan butuh kebebasan

"Alan cape yaa... Alan kenapa gapernah cerita kalau Alan punya penyakit ginjal?",tanya gadis itu dengan airmata yang tak henti hentinya membasahi pipinya

"Alan, bucin.. nih tas lo",teriak Adeeva yang datang dari luar bersama teman teman nya yang lain

"Nanti aku jelasin sekarang jangan nangis dan diem",ucap Alan sambil menaruh jari telunjuk nya di bibir mungil milik Okta

"Thx",jawab Alan sambil mengambil tas nya

"Alan",tegur Aldi

"Pucat banget, Lo belum makan ya? Masalah apa lagi ?",Aldi bertanya khawatir kepada Alan dengan wajah yang sangat pucat

"Ga",jawab nya singkat

"Kebiasaan",saut Faisal

Setelah jam pelajaran berakhir Alan menggandeng tangan Okta menuju parkiran

"Bang",teriak Athan

"Abang kapan pulang",tanya Athan

"Than... Abang lemes",ucap Alan dengan suara parau nya

"Alan?",Okta merasakan gandengan tangan Alan mulai melemah

"Bang"

Brughh
Tubuh Alan terjatuh kelantai

"Kak Okta panggilin yang lain",ucap athan yang langsung menggendong tubuh Alan kedalam mobil

"Iyaa",Okta berlari menuju ruangan ekskul untuk memanggil beberapa teman nya

"Ta kenapa",peka Adeeva

"Alan jatoh lagi",ucap Okta yang membuat teman teman nya berlari berhamburan menuju tempat Alan

Bersambung.

Happy reading alanarvers ᥫ᭡

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang