- Ternyata benar -

58 1 0
                                        

Fristya benar benar hancur dan merasa gagal bukan kah hal ini sudah ia prediksi dari beberapa tahun lalu?? Mengapa ia masih tetap mempertahankan hal hal yang akan menghancurkan hidupnya sendiri. Bahkan ketika ia berhadapan dengan ibu Alan ia hanya mampu tertunduk malu dengan seluruh sesak di dadanya

"KENAPA KALIAN GABISA JAGA PUTRA SAYA?!!",tegas Andres, suaranya sudah bergetar hebat menahan amarah dan rasa sakit di dadanya.

"KALIAN GAGAL!!! KALIAN SUDAH MEMBUAT DUNIA SAYA HANCUR!!",tegas Andres nafasnya benar benar tercekat. Tak bisa melanjutkan kata kata apapun lagi

"KALIAN PEMBUNUH!!",tegas Andres dengan air mata yang sudah bercucuran tubuh nya sudah lemas melihat jasad putranya mati menggemaskan

"Lalu sekarang bagaimana?? Nasib bayi yang baru lahir itu",kini berganti Ara menatap kearah Feni yang ada di gendongan sang ibu dengan tatapan kosong. Tatapan Okta memanglah kosong namun air matanya tak berhenti mengalir hatinya masih seperti di hujan ribuan pisau tubuhnya sudah hancur.

"Kalian menghancurkan banyak sekali harapan..."

Anggota Pascal seluruhnya tertunduk malu termasuk Arlan yang sangat merasa gagal menjadi seorang kakak bagi adik adiknya.

"Kalau tidak bisa menjaga kakak ku lebih baik tidak usah",Athan dari arah belakang dengan tas ransel nya yang hanya mampu ia seret dengan mata sembab nya.

"Kakak ku manusia yang baik, kenapa dia harus pergi terlebih dahulu?",ucap Athan dengan suara yang melemah

"Bahkan aku tidak bisa di samping kakak ku di saat saat terakhir nya, dia orang baik.. kenapa harus pergi dengan cara yang tidak baik?",tanya Athan kepada seluruh manusia di ruangan itu yang dimana seluruh anggota Pascal hanya mampu tertunduk malu

"Bahkan janji kalian ke om El juga tak mampu kalian tepati omong kosong!!",sambung Athan

"Suami ku sudah pergi, dunia ku sudah hancur.. tubuh ku juga sudah di jadikan pertontonan banyak sekali orang lalu apa berharganya diriku?? Bahkan mungkin anak ku nanti juga malu mempunyai ibu seperti aku",Okta memejamkan matanya yang terus mengeluarkan air mata itu dan memeluk erat sang buah hati.

Fristya meremas kuat gaun pendek yang ia gunakan menahan emosi nya untuk tidak keluar, perlahan ia berjalan kearah nakas mengambil pistol disana lalu berjalan keluar rumah milih Alan. Zoe yang melihat tingkah Fristya memutuskan untuk mengejar wanitanya.

"TYA!!!",teriak Zoe dari jauh

"Lo ga perlu ikut Zoe", ucap Fristya yang sudah di atas motornya. Tanpa menunggu jawaban dari Zoe Fristya segera melajukan motornya

"Lo?? Kamu marah sama aku tya???",tanpa berlama lama lagi Zoe juga segara menyusul Fristya, nyatanya perempuan itu berhenti di sebuah tepi danau dimana itu adalah tempat pertama Fristya mengemukakan perasaan kekhawatiran nya kepada Alan.

"Alan... Ternyata benar, apa yang sudah aku perkirakan benar lan.. kamu sudah pergi sementara aku masih tetap dengan cintaku Alan!! Aku ga pernah rela kamu terluka, cintaku yang sebenarnya cuman punya kamu Alan!! Aku bertahan sama Zoe cuman karena dia mau nerima aku dengan masalalu aku yang buruk.. tapi aku benci dia lan!! Kamu gatau kan?? Selama ini aku hampir mati karena rasa benci aku ke Zoe yang aku paksa untuk hilang. Aku bodoh lan aku bodoh", Fristya kini berlutut di ujung tepi danau itu sedangkan Zoe hanya mampu menatap gadis nya itu.

"Alan... Aku tau Zoe bakalan bawa faktor kematian kamu, kenapa dulu aku gak ngelanjutin buat nahan dia?? Kenapa aku harus biarin kamu yang mudah luluh sama anggota mu di terkam sama macam yang sejatinya di bawa oleh anggota mu sendiri",ucap Fristya frustasi dengan semua yang telah terjadi.

"Ini salah aku?",suara Zoe menyadarkan Fristya bahwa sedari tadi keluhan nya di dengar oleh Zoe. Ia menoleh perlahan kearah Zoe tatapan tajam nya menunjukkan kebencian yang sudah tidak ada kata maaf

"Kenapa kamu pura pura cinta ke aku tya?",tanya Zoe

"Aku cuman berusaha ngehargain kamu Zoe... Aku cuman mikir kalau perasaan benci aku bakalan hilang tapi ternyata ga",ucap nya seraya menahan emosinya

"Tya???",Zoe hanya mampu menatap wajah Fristya yang tampak nya sudah lelah

"Jadi gua pembunuh nya??",ucap Zoe

"Iya lo pembunuh nya",ucap Fristya dan mengangkat pistol nya kearah Zoe. "Dan lo harus membayar kesalahan lo Zoe Karvily!!",ucap Fristya dengan tatapan yang penuh akan dendam.

"Maaf lan",ucap Zoe seraya tertunduk

"I loved you Zoe"

"And.. i always love you Aluna Fristya Anastasya"

DORR‼️

______________________________________

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang