- KEKECEWAAN -

71 2 0
                                    

Alanara

     - K E K E C E W A A N -

"Kenalin lan, Vian",ucap Aluna

"Gue udah kenal",sembur Alan

"Lo aj-",omongan Aluna terputus dengan semburan Alan yang membuat mereka semua terdiam menatap Okta "gue belum ketemu, tapi gue tau dari Okta"

...

Alan berjalan menyusuri koridor kelas dengan suasana hati yang bergemuruh, ia duduk di bangku yang berada di depan salah satu kelas, dia mengepalkan kuat tangan nya

"Alan!!",dari ujung koridor wanita dengan rambut ber urai lari menghampiri nya

"Maaf, Okta bikin Alan cemburu?", tanya gadis itu

"Ga"

"Maaf, Okta gatau",gadis itu berusaha meminta maaf dengan raut wajah panik

"Gue gada hak ta, lagian itu hak lo buat bahagia dan jalan sama siapapun",ucap Alan

"Tapi.."

"Gue masih ingat kok, kalau kita bukan siapa siapa, kita cuman temen ta.. cuman gue bodoh gue malah suka sama lo dan jadiin diri gue bergantung ke diri lo",ucap Alan

"Okta, juga suka Alan.. malahan Okta suka duluan ke Alan",ucap Okta

"Hm.. tapi gue ga pantas di cintai ta, cari kebahagian lo.. jangan ke gue, gue cuman bisa bikin lo sedih",ucap Alan

Alan pergi meninggalkan Okta yang masih mematung disana, ia masuk kedalam mobilnya dan pergi ntah kemana

Faisal

Gue harap lo bisa jagain
Okta

Ga, sibuk.. Lo aja, sini ruang basket

Gue udah ga disana

Lo kemana?

Gue lagi capek, mau istirahat

Sherlock kontol

Gausah toxic

Gue gasuka lo begini

Gue suka

Alan melajukan mobilnya ke arah kediaman keluarga ferendika, ia memasukan mobilnya ke garasi rumah itu

"Permisi",ucap nya sopan

"Kenapa lo balik ke ni rumah?",tanya Arlan

"Bang... Alan mohon buat bahagiain Okta",ucap Alan yang membuat Arlan terdiam

"HAH? GUE GASALAH DENGER?", Arlan terkejut

"Gue mohon, gue gapengen Okta bahagia sama cowo kayak gue bang",ucap Alan di hadapan Kaka nya itu

"K-kenapa?"

"Gue kurang dari semua sisi, gue mohon bahagiain Okta",ucap Alan

"Kalau perlu lo bunuh gue aja, biar Okta mau sepenuhnya sama lo bang",ucap Alan berusaha meyakinkan kakanya yang bahkan kini hanya membeku

"Bunuh?"

"Iya"

"Kenapa sih lo!!",bentak Arlan

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang