- kecewa -

50 2 0
                                    

Seluruh anak Pascal yang masih berduka atas kepergian Alan kini malahan di buat semakin terluka akibat tindakan Fristya yang membuat Zoe hampir ikut kehilangan nyawa nya.

"Bisa ga jangan gegabah?!",ucap Arlan dengan nada tinggi

"Kalau manusia itu ga ada di pascal Alan pasti masih sama kita rlan!",bela Fristya. Matanya mulai memerah menahan air matanya

"Lo bisa ga belajar ikhlas?! Kalau dengan sikap lo yang begini adanya lo bikin makin ribet tau ga??",bentak Arlan, andai Fristya bukanlah seorang wanita mungkin ia akan sudah habis di tanya Arlan akibat emosinya yang terus bergejolak

"Lo tau apa tentang ikhlas? LO TAUU APA ARLANARA?? Lo juga harus ingat lo itu bagian dari manusia bejat yang bikin Alan pergi!! Ingat itu",tegas Fristya lalu segera berbalik badan untuk meninggalkan Arlan dan anggota Pascal yang lain, ia melajukan motornya kearah rumah nya.

"Cewe stres",titah Arlan

* * * * *

Bahkan langit ikut berduka akibat kepergian dari malaikat tercinta. Awan mendung nya menggambarkan kekecewaan terhadap mereka yang gagal. Rintik hujan mulai membasahi tanah menandakan bahwa langit pun ikut menangisi malaikat nya yang harus pulang dengan terlebih dahulu, bahkan langit pun mungkin belum siap untuk menyabut kedatangan nya.

Nathan dengan suara gemetar mengumandangkan adzan untuk Alan. Tak kuasa menahan air matanya, rasa sesal rasa sesak rasa bersalah semua menjadi bagian dari tubuh ringkih yang kehilangan satu pondasinya itu.

"Allahuakbar Allahuakbar",tangan dan kakinya nya yang gemetar membuat tubuhnya melemas tak kuasa untuk melanjutkan ayat selanjutnya.

Setelah mengumandangkan adzan dengan lemas Nathan kembali naik dari liang lahat, mata sembabnya tak bisa menyembunyikan rasa sedih nya. Begitupun dengan Ara yang sangat hancur, putra kesayangan nya, anak tengah nya kebanggan keluarga nya.. kenapa harus pergi terlebih dahulu? Tuhan.. bisakah waktu ini di ulang?

"Alan... Kamu tenang disana ya?? Separuh jiwaku, semestaku, duniaku, malaikat ku",ucap Okta seraya menggenggam nisan Alan dengan kuat

"Tuhan... Maafin Fristya",gadis itu berucap sendiri matanya sembab. tubuhnya bergetar hebat.

"Kak.. ayo pulang",Aluna menggandeng tangan kakanya berusaha membujuk tubuh ringkih itu agar segera kembali

"Kaka mau disini lun, kamu ikut kaka yang lain aja",ucap Fristya yang memutuskan untuk berada di pemakaman ketika yang lain sudah kembali kerumah masing masing.

Di saat yang lain sudah kembali, tubuh ringkih itu masih disana. terguyur hujan badan nya mulai menggigil, air matanya masih belum berhenti padahal matanya sudah terlihat sangat sembab

"Alan.. aku minta maaf, aku minta maaf... Bukannya nyembuhin kamu aku malahan jadi penyebab kematian kamu.. kenapa aku masih maafin Zoe di saat aku tau kalau dia adalah penyebab ini semua?",wanita itu terus terusan menyalahkan dirinya sendiri dengan rasa kecewa dan sesal yang akan terus menghantui dirinya. "Alan, anak mu sekarang aku jadikan tanggung jawab ku ya? Okta mau nitipin Veni sama temen mu lan, aku izin buat ngambil Veni ya? Aku bakalan bawa Veni jauh dari kota ini atau bahkan negara ini.",ucap Fristya. Gadis itu berfikir salah satu cara untuk menebus dosa nya kepada Alan.

Fristya mengelap air matanya, ia segara berdiri dan berjalan kearah mobil putih nya, mengambil jacket hitam nya dan segera mengenakan kacamata hitamnya dan melaju pergi dari area pemakanan.

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang