Alanara
- R A S A P E D U L I ? -
"Athan? Bagaimana bisa mengapa Alan tidak becus menjaga nya",caci Arlan
"Tolol! Adek lo gak cuman Athan",jawab okta kasar dia langsung mematikan telfon nya lalu mengirimkan lokasi rumah sakit Alan
Sesampainya di rumah sakit Okta, Aldi dan Aluna memutuskan untuk menjaga Alan, sementara Fristya, Adeeva, dan Faisal memutuskan untuk kembali ke sekolah...
.
Selang setengah jam Alan belum juga sadar detak jantung Okta semakin berdegup kencang fikiran nya susah tidak beraturan lagi... Se khawatir itu Okta dengan keadaan Alan...
Dokter keluar membawa kertas yang menunjukan bahwa di dada Alan terjadi keretakan pada tulang bagian dada nya yang membuat Alan sangat sensitif dan bisa mengalami sesak nafas kapan pun... Satu satunya cara Alan harus operasi agar retakan itu tersambung kembali
"Lakukan",to the points Aldi berucap
"Pembayaran tenang saja",ucap nya dengan santai sambil mengeluarkan kartu ATM nya yang bersih uang senilai 200 juta... Dia memang sangat menyayangi Alan yang membuat nya rela mengorbankan apapun untuk Alan
"Baik akan kami tangani",ucap dokter
Sementara operasi di lakukan Okta masih berusaha menghubungi keluarga Alan
.
Arlan hari ini pulang dengan Athan tepat di ruang tengah terdapat ayah nya yang sedang duduk di depan laptop
"Mana anak bajingan itu?",tanya sang ayah... Yaa yang di maksud adalah Alan
"Gatau ayah",jawab Arlan jelas jelas dia tau Alan di bawa ke rumah sakit
Bepp bepp bepp
Nathan mengangkat telfon itu... Okta
"Siapa?"
"Okta om, Alan masuk rumah sakit dia bakal di ope-"
Tutt
Dengan enteng nya Nathan mematikan telfon dari Okta, padahal Okta sedang menyampaikan keadaan sang anak...
"Siapa yah?",tanya Athan
"Okta",jawab Nathan
Athan berlari ke atas dan langsung mengganti bajunya dia kembali turun dengan membawa kunci motor nya
"Mau kemana bocah?",tanya Arlan
"Datangi bang Alan, bang Alan kayak gini gara gara ngejagain Athan..", ucap nya sambil menunduk menyesali perbuatannya
"Itu kewajiban nya, biarin aja di disana",ucap Nathan
"Jahat",desisan itu keluar dari mulut Athan lalu segera mempercepat langkahnya menuju motornya
Mata sinis Arlan menatap tajam kearah langkah kaki sang adik
"Turunkan tatapan mu itu rlan",tegur Nathan membuat Arlan kesal dan langsung naik ke atas... Begitu beda Nathan memperlakukan ketiga anaknya itu...
.
Athan berlari dengan cepat hingga sampai ke depan pintu ruang pasien yang di dalam nya ada Alan, ia menoleh dan melihat Okta yang menatap sinis kearah nya siap melontarkan pertanyaan yang akan membuatnya kesal
"Ngapain datang?",tanya nya
Athan duduk dan tidak menjawab pertanyaan Okta sedikitpun, Okta berdiri ke hadapan Athan dia menangkup dagu Athan agar menatap ke arah nya
"Kenapa pas dia di pukul lo pergi gitu aja?"
"Kenapa lo diam aja PADAHAL LO TAU DIA LAGI SAKIT!!"Okta bertanya dengan penuh penekanan di akhir kalimat nya
Athan tidak menjawab satupun pertanyaan yang terlontar dari mulut Okta...
Di tengah keributan Okta dan Athan dokter keluar lalu menghampiri segerombolan anak muda itu
"Keadaan pasien baik baik saja, operasi juga sudah di lakukan ini kartu nya kak...",ucap dokter sambil mengembalikan kartu atm milik Aldi
"Berapa dok?",tanya nya
"30jt",jawab dokter
"Makasih atas bantuannya dok",ucap Okta sopan
"Lo sebagai keluarga tau apa?",sinis Okta kepada Athan... Menyesal dia datang ke rumah sakit malam itu
"Gw ganti duit lo",tawar Athan
"Gw bukan lo yg perhitungan ke keluarga sendiri, gw sayang tulus sama Alan",ucapan yang terlontar dari mulut Aldi membuat Athan diam membisu
Athan berjalan menjauh dari ruangan operasi Alan lalu segera kembali ke rumah nya...
"Dimana... Dimana rasa pedulinya sebagai seorang adek?", Aluna heran melihat tingkah Athan yang dengan santainya meninggalkan sang kakak
To be continued
Alanarvers tungguin chapter chapter selanjutnya yaa...
Alanara ini ada dua ending, ending yang satu lagi bakalan di post di "masalah yang tak kunjung usai"
Di tunggu yaa... Secepatnya bakal bundaa proses
Happy reading alanarvers ᥫ᭡
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANARA
Romance"gue cinta Okta, tapi dunia maksa gue buat berhenti" "Kalau kematian jawabannya.. gue sudah siap!!" Dia yang selalu berjalan dalam kabut dengan mata yang tertutup... Berusaha meraih kebahagiaan tanpa berfikir adanya rintangan... Dia hidup untuk di k...
