- belum saat nya -

51 3 0
                                    

"DOR!! upss.. kena",Zora menembakan satu peluru yang tepat mengenai perut Fristya dan mau tidak mau Mahesa harus kabur dari sana.

"Shit!! Tunggu lo",Mahesa dengan sigap menggendong Fristya berlari dari sana.

"DORR!! kena –",tawa lepas itu keluar dari mulut Zora ketika tembakan nya mengenai sasaran.

* * * * *

"Okta?!",Mahen melirik tubuh Okta yang sudah tergeletak dengan penuh darah

"P-pulang",titah nya

Mahen memejamkan matanya dan segera berlari sekuat tenaga, sesampainya di mobil ia langsung menidurkan Fristya, sekilas ia menatap layar hp nya dan mendapatkan pesan dari Faisal

"Lan, Okta tadi cesar tapi dia langsung pergi, untuk bangun aja dia belum bisa tapi dia nekat"

Mahen meremas ponsel nya. Bagaimana bisa? Seseorang yang baru saja mengalami operasi langsung bisa menaiki motor dalam jarak yang lumayan jauh, apakah ini kekuatan cinta? "ZORA!!!",Mahen menatap Zora dengan tatapan tajam nya.

"Dia udah gada",ucap Zora santai

"Tunggu aja lo zor!!",Mahen dengan sigap mengangkat Okta ke mobil, sesampainya di mobil ia langsung membawa Okta dan Fristya ke rumah sakit terbesar di kota itu.

* * * * *

Seluruh anggota Pascal menatap Mahen secara bergantian. Mereka semua tau ini bukan salah Mahen ataupun Alan, namun kelalaian mereka semua yang dengan terburu buru mengambil keputusan.

"Kalau Okta kenapa napa gua gabakal maafin diri gua sendiri",ucap Faisal

"Tya... Bangun sayang... Kaka butuh Tya",ucap Zoe. Tanpa ia sadari pipinya sudah dibasahi dengan air mata yang sangat banyak.

"Bro, setau gua lo kuat", Arlan dari arah belakang menepuk pundak Zoe dan menyadarkan dari lamunan nya. "Putri kecil Pascal sudah lahir kan rlan?? Tapi bagaimana jika ratunya akan pergi...",ucap nya melantur

"Gaakan ada yang pergi",saut Zero

"Kalimat itu sudah berbohong sejak lama Zer",ucap Zoe. Nyatanya memang seperti itukan?? Kalimat tidak akan ada yang pergi sudah selalu mereka ucapkan walaupun nyatanya tetap saja satu per satu orang orang terdekat mereka pergi, memang people come and go.. tapi tidak secepat itu.

* * * * *

"Bukan nya harusnya lo udah pergi?",tanya Zoe, Mahen menarik nafasnya panjang. Menahan seluruh sesak yang menyeruak di dadanya

"Gua sama Fristya bohong, gua gabisa pergi dari tubuh ini",ucap Mahen, "gua tau ini salah, tapi ini demi kebaikan mental Okta dan janji gua.",sarkas mahen

"Cih.. ternyata selama ini gua juga di bohongin sama cewe gua sendiri ya..",ucap Zoe kecewa, "gapernah berniat untuk bohong but.. ini cara satu satunya supaya hidup kalian gak kepikiran tentang kehadiran gue",ucap Mahen

"Kenapa sih lo harus hadir di dalam tubuh sahabat gua hen?",tanya Zoe

"Tanyakan pertanyaan lo itu ke trauma sahabat lo, bukan ke gua.",ucap Mahen lalu berjalan pergi meninggalkan Zoe yang masih termenung disana.

Kenapa Pascal harus berakhir sial seperti ini? Ini terlalu membuat anggotanya hancur.. akan kah Mahen akan terus berada di tubuh Alan?

* * * * *

Suara alat Elektrokardiograf { EKGmengisi ruangan putih itu agar tidak sunyi. Namun setiap kali alat itu berbunyi menimbulkan rasa ke khawatiran bagi pendengar nya.

"a-alan",setelah hampir 2 hari koma, Okta akhirnya mengeluarkan suara pertamanya.

Alan yang kini sudah tidak dalam kendali Mahen langsung terbangun dari tidurnya, ia mendekat kearah istirnya dan menggenggam kuat tangan wanitanya itu. "Sayang",ucap Alan

"Anak kita...",ucap Okta

"Iya aku tau, wanita kuat ini udah berhasil melahirkan dan nyelamatin hidup aku di waktu yang bersamaan... Makasih yaa",ucap Alan, tanpa ia sadari air matanya menetes dan mulai membasahi tangan Okta yang sedari tadi ia genggam.

"Jangan nangis",ucap Okta yang mulai mengusap air mata Alan dengan sekuat tenaga nya

"Suami mana yang gak sedih kalau ngeliat istrinya begini? Dan ini juga karena kecerobohan suami nya sendiri...",ucap Alan

Dari arah pintu ruang rawat, Ara dan adik dari Alan memasuki ruangan putih tersebut

"Nak Okta.. jangan terlalu lelah dulu ya?? Anak kamu sama Alan percayain sama mamah sama ayah nya Alan aja, karena kondisi kalian lagi gak stabil",ucap ara. Memang benar yang ara katakan, Pascal juga sedang rusak toh? Dalam keadaan begini mereka tidak mungkin sambil menjaga anak yang baru lahir tersebut pula.. iya kan? Wajar jika Ara berkata seperti itu.

Mendengar hal itu Okta dan Alan hanya bisa meng - iyakan perkataan mamah nya

"

Tya.. dia juga kena lan",ucap Okta

"Iya, aku tau sayang.. dan ini semua salah aku",ia menarik nafas dan menghembuskan nya secara perlahan. "Harusnya aku gak datangin Zora",lanjut nya

* * * * *

Diruang rapat milik Pascal kini semua dalam keadaan yang sama sama bingung mau dibawa kemana kelompok mereka ini..?

"Lan.. ini mau di kemanain lagi??",tanya chelsea

"Dengan berat hati dan gua akuin gua egois!! Gua bubarin Pascal!! Silahkan kalian mau gabung ke kubu musuh sekalipun gua gapeduli karena itu hak kalian.. dan gua bubarin Pascal demi kebaikan kita semua paham?! Karena jika di teruskan Pascal bakalan semakin runyam.. lebih baik kita misah sama disini ya?? Dan.. sampai gua mati pun kalian bakalan tetap teman gua",ucap Alan "dan satu lagi.. jika kalian benar benar masuk ke kubu musuh, jangan lukai istri maupun anak gua, cari gua dan siksa gua",ucap Alan

"Ini bukan karena kita kan lu bubarin ini lan?",tanya Kannaya

"Karena kesalahan gua yang dengan egois maksa kalian buat balik padahal Pascal udah gabisa di perbaiki",ucap nya

"Makasih guys!! Kalian teman terbaik gua!! Bahagia terus di tempat baru kalian..",ucap Alan

"Besok lusa gua minta datang ke bukit tempat kita ngumpul dulu ya?? Kalau kalian sudi.. mau ada hal yang gua sampaikan",ucap Alan

"Oiya.. markas ini kuncinya gaakan gua ambil dari kalian jadi event kalian bingung mau kemana, back to old home okei?",ucap Alan

"Gua ketua Pascal pamit.. jacket Pascal jangan dibuang banyak kenangan nya",ucap Alan lalu berjalan keluar dari markas, sedangkan semua anggotanya hanya mampu terdiam dengan rasa bersalah nya masing masing.. bahkan sekelas Faisal dan Aldi saja sudah tidak mampu menahan Alan..

"Sebenarnya kita semua punya ego yang sama sama besar.. dan efek gada yang mau ngalah dan ngerti satu sama lain ya ini.. ini kesalahan kita semua yang masih mentingin ego diri sendiri",ucap Faisal yang mampu menapar semua anggota Pascal yang mendengar nya.

Bersambung.

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang