Dia yang selalu berjalan dalam kabut dengan mata yang tertutup Berusaha meraih kebahagiaan tanpa berfikir adanya rintangan
Dia hidup untuk di kasiani bukan di kasihi ataupun sayangi
Dia hidup karena di tahan bukan bertahan
Dia hidup karena sebuah pa...
"Ini belum ada apa apanya di banding rasa sakit yang aku rasakan",ucap nya lalu kembali meringkuk
Zero dengan seluruh sesak di dadanya mendekap tubuh sahabatnya yang tak lama kehilangan kesadaran
"BAWA KE RS!",Aldi berteriak panik ketika menyadari tubuh Alan mulai melemah.
* * *
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kita akan selalu di paksa menerima suatu keadaan tanpa sebuah persetujuan.
-unwn, 17 mei 2019
.....
Diruang tunggu hanya isak tangis dengan tubuh yang gemetar. Berbagai fikiran yang beradu dengan tubuhnya sendiri. Berbagai skenario hidup yang tiba tiba terbuat sendiri. Fikiran yang sudah tak karuan
"Dok.. gimana keadaan Alan?",tanya Essefie dengan raut wajah khawatir
"Syukurlah pasien berhasil melewati masa kritisnya.. pasien adalah sosok yang kuat, darah pasien sudah banyak hilang namun pasien masih bisa bertahan.. pasien hanya butuh ber istirahat beberapa jam lalu pasien akan siuman",jelas sang dokter lalu pamit untuk meninggalkan se gerombolan anak muda yang sedang ber kelahi dengan pikiran nya itu
"Gue gabisa ikut kedalam ada urusan!!",ucap Zero lalu langsung berlari kearah pintu keluar rumah sakit
"Aneh",guman Aluna
"Lo tau sesuatu kak?",tanya Aluna
"Gak",jawab Fristya datar lalu menyusul anggota Pascal kedalam ruang rawat Alan
"Capek punya kembaran.. sama saudara sendiri gabisa banget jujur",sindir Aluna lalu ikut mengekori Fristya kedalam ruang rawat
Selang 2 jam Alan tertidur ia mulai membuka matanya
"Dimana?",tanya pria itu dengan suara serak
"Alan... Alan udah bangun",ucap Okta yang sedari tadi duduk di samping kasur rumah sakit Alan
"Alan? Siapa dia?",tanya pria itu kebingungan
"H-hah?",Okta menatap wajah kekasih nya dengan tatapan penuh kebingungan
"Ini siapa?",Okta menunjuk dirinya sendiri
"Okta",jawab Alan
"Kalau itu?",tanya Fristya menunjuk kesembarang arah