- PERKELAHIAN -

89 3 0
                                    

Alanara

     - P E R K E L A H I A N -

"Apa apaan Lo anak pembawa sial!!",hardik Arlan

"LO BISA CACI GUE BANG, LO BISA SIKSA GUE.. TAPI JANGAN BAWA CEWE GUE BANGSAT",teriak Alan lalu menarik tangan kanan Arlan dan melemparnya kelantai

"Akhh.. bajingan",Arlan tak sanggup berdiri, rasa sakit karena tangannya terkena lantai dalam keadaan bengkok membuat badanya terasa ngilu...

...

Alan mendekati wajah sang Kaka dengan tatapan penuh amarah "bang.. gue udah sabar sabarin lo, tapi makin kesini lo makin bertingkah, bahkan lo sudah nge bikin cinta gue sakit!!",ucap Alan sambil mencengkram kuat kerah baju sang kaka yang masih meringis kesakitan

Alan mengeluarkan pisau kecil dari sakunya ia menaruh pisau itu didepan mulut sang kaka "mulut bajingan mu ini tak pantas untuk menyentuh bibir wanita ku",ucap nya sambil menyayat bibir sang kaka

"ALAN CUKUP!!",teriak Okta dari ujung pintu ruang futsal bersama Aldi

"Akhh",ringis Arlan ketika pisau itu mulai merobek bibirnya

Alan menoleh kearah Okta yang berdiri didepan pintu ruang basket dengan nafas yang memburu dan mata yang sembab, Alan memasukan pisau nya kedalam saku dan mulai jalan mendekat kearah sang kekasih, jemari Alan mulai menyentuh pucuk kepala gadisnya yang gemetar itu

"Jangan menangis",ucap Alan sambil mengusap kepala gadis itu

"K-kamu.. d-darah lan"

Brughh...

Tubuh Okta terjatuh ketika melihat tangan Alan di penuhi darah kakanya sendiri dan terlihat beberapa luka lebam di wajahnya

Alan mengjongkok di hadapan Okta dan mulai mengelap air mata gadisnya

"Itu pantas dia dapatkan",ucap Alan lalu mengecup bibir Okta... "Dah.. sekarang itu milik ku",ucap Alan sambil mengelap bibir Okta yang habis ia kecup

"Lan",ucapan Okta terputus.."shut.. sekarang itu miliku",ucap Alan, ia membalik tubuhnya menghadap kearah sang kaka mata sinis nya menatap kearah tubuh kakanya yang tergeletak dengan darah mengalir

"Kalian pengen liat ketua kalian mati?",tanya Alan sembari menatap wajah anak anak basket yang lain

Mendengar perkataan Alan, anak basket yg lain segera sigap mengangkat Arlan kerumah sakit

Setelah itu alan kembali memeluk erat kekasih nya, menghanyutkan Okta kedalam pelukannya hangat nya

"Kamu nangisin dia?",tangan Alan

"Hah?",ucap Okta kebingungan

"Buktinya pas aku mukulin dia kamu malahan makin nangis",canda Alan

"aku cuman takut kamu di marahin papah kamu lan..",ucap Okta

"Aku memang lemah kalau soal aku, tapi kalau soal mamah dan kamu aku beda ta",ucap Alan sembari mencubit gemas pipi Okta

"Alan", panggil Okta

"Hm", satunya

"Alan jangan tinggalin Okta, Okta gabisa tanpa alan",wanita itu memeluk erat tubuh pria tinggi di hadapannya

"Apasih ta.. kalau Okta begitu Alan bakalan ninggalin Okta beneran",ucap Alan

"Enggaa!!!",teriak anak wanita itu

"Shtt.. malu diliat orang",ucap Alan

"Frist, bawa dia.. gue ada urusan",ucap Alan

"Ya",saut Fristya

ALANARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang