Part 04

8.5K 849 55
                                    

Donghyuck tampak merenung di dalam kamarnya, "karena aku tidak jadi ikut dengan Kim Yuri jadinya aku belum bertemu dengan bajingan itu" bisik Donghyuck pelan. "Lalu kira-kira seperti apa rencana mereka akan berubah nanti" batin Donghyuck ia melirik handphone miliknya dan memandang datar pada nama seseorang yang tengah menelpon dirinya.

Tanpa berniat mengangkatnya ia membiarkan saja handphone miliknya terus berdering, nanti juga orang yang menelpon dirinya akan bosan dan akhirnya menghentikan tindakan tidak bergunanya.

Cklek

"Tuan muda sudah waktunya makan malam" nada lembut yang terdengar oleh telinga Haechan seketika membuatnya berekspresi dingin namun tidak menjawab apapun pada ucapan wanita itu.

Melihat tidak ada jawaban dari tuan mudanya membuat wanita itu mengerutkan keningnya dengan bingung. "Tidak biasanya tuan mudanya tidak membalas ucapannya, apa yang dikatakan nyonya Yuri tampaknya benar, ada yang lain dari tuan muda Donghyuck" batin wanita itu.

"Lainkali biasakan untuk mengetuk pintu lebih dulu kalau kau masuk kedalam kamarku" tegur Donghyuck dengan nada dingin yang membuat wanita itu seketika mematung.

Dengan senyum kaku wanita itu menatap pada Donghyuck yang juga tengah menatap lurus padanya. "Tapi tuan bukankah kita sudah seperti keluarga, kesalahan saya tadi tolong anda maafkan" ujar wanita itu dengan nada mengalah karena saat ini ia melihat Donghae dan Eunhyuk sedang berjalan ke arah kamar Donghyuck.

Wanita itu bahkan dengan cepat langsung berlutut untuk melanjutkan dramanya. Eunhyuk sedikit merasa sikap putranya terlalu keras namun ia juga tidak akan menegur putranya dihadapan para pelayan.

Donghyuck berdiri berjalan kearah pelayan senior yang tengah berlutut, miris sekali wanita ini kepercayaan mamanya namun justru menjadi orang pertama yang telah berkhianat hanya karena uang.

"Aku memaafkan tindakan lancang bibi barusan, bagaimana pun sekalipun hubungan antara tuan dan pelayan dirumah ini seperti keluarga namun tetap memiliki batasan" ucap Donghyuck yang membuat wanita itu tertegun, entah kenapa ia merasa Donghyuck tengah mengingatkan statusnya sebagai pelayan.

"Tidak pantas jika bibi asal masuk seperti itu, bibi wanita dewasa yang belum menikah sedangkan aku juga bukan anak kecil lagi. Jika tadi aku sedang berganti baju bukannya tidak pantas bibi untuk melihatnya" ujar Donghyuck dengan nada lembut, namun wanita itu tahu Donghyuck sedang menghina dirinya wanita mesum yang suka melihat daun muda.

"Saya mengerti" ujar wanita itu dengan nada berat, Eunhyuk dan Donghae yang tadi sempat merasa sikap putra mereka keterlaluan langsung tersenyum bangga. Mereka terlalu berburuk sangka pada anak kandung mereka sendiri, padahal putra mereka justru bersikap semakin dewasa.

"Kalau begitu bibi Kim boleh pergi" jawab Donghyuck yang membuat wanita itu menggeram tertahan saat bangun karena merasa lututnya sedikit bergetar.

Beberapa pelayan yang sempat melihat tadi entah kenapa merasa senang, selama ini pelayan Kim selalu bersikap semena-mena pada mereka karena menjadi kepercayaan tuan besar, dan tuan muda Donghyuck. Namun hari ini wanita perawan tua itu justru ditegur di depan banyak orang.

Donghae dan Eunhyuk menghampiri Donghyuck, melihat kedatangan papa dan mamanya ekspresi Donghyuck langsung berubah seperti pemuda berumur delapan belas tahun pada umumnya.

"Mama, Hyuckie lapar" ucap Donghyuck seraya mengelus perutnya membuat Eunhyuk tertawa, "kemana perginya pemuda dewasa barusan, kenapa kau kembali seperti bocah begini" sahut Eunhyuk dengan nada geli.

Donghyuck tersenyum sebelum memeluk lengan Eunhyuk dengan manja, "aku lebih senang menjadi putra kecil mama saja" jawab Donghyuck yang membuat Eunhyuk tersenyum.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang