Part 46

2.6K 372 24
                                    

Donghyuck menatap sendu pada Taeil yang belum juga sadar. Dokter bilang terlambat sedikit saja Taeil ditangani maka harapan untuk kakak sulungnya hidup semakin kecil.

"Bangun hyung, kau tahu aku masih menunggumu disini" bisik Donghyuck di telinga Taeil.

"Aku belum memberikan jawaban ku atas ungkapan cintamu, apa kau tidak mau mendengarnya" lanjut Donghyuck sembari memegang tangan Taeil dengan erat.

Namun lagi dan lagi tidak ada jawaban apapun dari Taeil, lelaki itu masih tampak nyaman memejamkan matanya dengan erat. Membuat Donghyuck hanya dapat menangis dalam diam.

"Kau membuatnya menangis lagi hyung"

Donghyuck mengalihkan tatapannya pada Yuta yang baru masuk, dengan segera Donghyuck menghapus air matanya dan tersenyum lembut pada Yuta.

"Kau baru datang hyung?" Tanya Donghyuck.

Yuta pun mengangguk sembari menaruh beberapa kotak makanan diatas meja. "Kemarilah, kau belum sarapan bukan ini mama dan Renjun yang memasaknya" ujar Yuta.

Donghyuck pun langsung bangkit dari kursi dan berjalan mendekati Yuta, dalam diam dia duduk lalu menerima peralatan makan yang telah di bersihkan oleh Yuta.

"Makan sampai habis, Renjun bilang ini perintah" ucapan Yuta membuat Donghyuck tersenyum sebelum akhirnya menyantap makanan dihadapannya.

Dalam diam Yuta mengamati Donghyuck ketika makan, sesekali ia akan menambah lauk di mangkuk Donghyuck saat lelaki manis itu menginginkannya.

"Setelah ini aku yang akan berjaga disini, kau pulanglah Johnny yang akan menjemput mu nanti" ujar Yuta yang dijawab anggukan pelan oleh Donghyuck.

Lalu keduanya hanya diam setelahnya, Donghyuck sebenarnya ingin berbicara sesuatu dengan Yuta namun Donghyuck juga ragu jika harus bertanya pada Yuta.

"Kenapa?" Tanya Yuta yang peka akan tingkah Donghyuck.

Donghyuck menggelengkan kepalanya sesat sebelum akhirnya menatap pada Yuta, "Hyung, apa kau mencintai ku?" Tanya Donghyuck.

Yuta sempat menegang sesat sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya pelan, "aku tidak pantas" bisik Yuta pada akhirnya yang membuat Donghyuck memandang bingung pada Yuta.

Yuta tampak menimbang perlukah ia mengatakannya namun tidak selamanya ia bisa menutupi fakta itu bukan. "Maaf, tapi orang yang dulu menculik dan mengambil mu dari mama adalah ayah kandungku" ucapan Yuta membuat Donghyuck menegang mendengarnya.

"Tidak seperti yang lain, aku dimasukan dalan keluarga Lee bukan untuk melindungi kalian namun untuk menghancurkan keluarga mu" ucapan Yuta selanjutnya membuat Donghyuck mengepalkan tangannya tanpa sadar.

"Karena itu Donghyuck, untuk menebus semuanya aku memilih untuk menjaga mu seperti ini saja" lanjut Yuta seraya tersenyum lembut pada Donghyuck yang hanya diam.

Yuta tahu akan seperti ini hasilnya, namun ia juga merasa lega telah berkata jujur pada Donghyuck. Baginya meski tidak ada perintah dari Heechul yang dilaksanakan namun tetap saja penderitaan Donghyuck adalah salah orang tuanya yang harus ia tebus.

Tok

Tok

Fokus keduanya tiba-tiba teralihkan kearah pintu, disana telah berdiri Doyoung yang tersenyum. "Aku ingin menjemput Donghyuck" ucap Doyoung dan tanpa berkata apapun Donghyuck lalu berdiri. Ia berjalan menuju ranjang Taeil dan mencium lembut kening Taeil.

"Aku pulang dulu hyung" pamit Donghyuck lalu berlalu begitu saja dari hadapan Yuta yang hanya dapat memandang nya dengan tatapan sendu. Doyoung sempat bingung saat melihat wajah datar Donghyuck yang melewatinya ia juga menatap pada Yuta yang menunduk dalam. Namun Doyoung memilih untuk membiarkan semua itu, baik Yuta dan Donghyuck pasti bisa menyelesaikan masalah diantara mereka.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang