Part 23

3.6K 578 57
                                    

Donghae menggeram marah mendengar bahwa putra kesayangan dibawa menuju hutan di pinggiran kota. Namun ia semakin marah ketika ia harus melihat tempat putranya dibuang kini telah dibakar sampai habis. Donghae mengepalkan tangannya dengan kuat, sebelum berlari masuk menuju hutan seorang diri.

Para bawahan Donghae tentu harus ikut masuk dan salah seorang juga telah menelpon pemadam kebakaran. "DONGHYUCK... PUTRAKU ... DONGHYUCK" Teriak Donghae susah payah di dalam kabut asap. Namun meski tenggorokannya terasa tercekik sekalipun ia tidak berniat kembali tanpa putranya.

Rombongan Taeil pun datang setelahnya, mereka semua nampak terkejut dengan kondisi hutan yang telah terbakar parah. Jungwoo tanpa menunggu apapun langsung melompat turun dari mobil dan berlari kencang memasuki hutan.

"DONGHYUCK-AH, DONGHYUCK-AH" teriak Jungwoo sekeras mungkin.

Sedangkan Taeyong justru hampir tidak bisa berjalan saat melihat kondisi hutan dihadapannya. Takut! Perasaan takut pertamanya saat melihat semua itu, ia takut orang yang dicintainya terluka.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun seraya menopang tubuh Taeyong. Taeyong pun mengangguk dan berusaha untuk berdiri tegap. "Aku baik-baik saja" jawab Taeyong seraya menyusul langkah yang lain memasuki hutan.

Sedangkan objek yang mereka cari kini tengah memandang dalam sebuah rumah. Rumah lama kakeknya dari pihak papanya. Rumah ini miliknya, miliknya pribadi karena itu selain dirinya tidak ada yang bisa memasuki rumah ini. Bahkan Donghae sekalipun, dengan langkah tertatih Donghyuck memasuki rumah yang tidak pernah ia datangi.

Mengingat ucapan Yeonjun tentang Niks, ia tiba-tiba mengingat kakeknya pernah berkata ada hal besar yang ia berikan pada Donghyuck tersimpan di tempat ini. Seorang wanita menghampiri Donghyuck dan memandangnya dari atas hingga bawah, "Tuan muda Donghyuck?" Tanya wanita itu dan Donghyuck pun hanya mengangguk lemah.

Dengan cepat wanita itu membuka pagar rumah dan akan mempersilahkan Donghyuck untuk masuk sebelum tubuh Donghyuck tiba-tiba limbung kedepan dan terjatuh dalam pelukan wanita itu. "Astaga tuan muda Donghyuck" pekik wanita itu.

"Ada apa Ryujin?" Seorang wanita lain bertanya saat ia mendatangi Ryujin. "Siapa pemuda ini, kau ini dasar tante-tante genit beraninya kau menculik seorang pemuda dan membawanya ke mansion ini" pekik wanita itu yang membuat Ryujin menatapnya dengan tatapan malas.

"Dia tuan muda Donghyuck" jawab Ryujin yang membuat mata wanita itu terbelak dan langsung melihat wajah pemuda itu dengan ekspresi kaget.

"Tuan muda kenapa?" Tanya wanita itu dan Ryujin hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Bantu aku membawanya ke dalam" titah Ryujin yang diangguki oleh wanita yang satunya.

Donghyuck terbaring setelah diobati, lima orang wanita memandangnya dengan penuh minat. "Kenapa dia baru datang sekarang" ujar gadis yang tadi membantu Ryujin. "Kupikir aku akan menjadi perawan tua di tempat ini tanpa sempat menyapa para bawahanku" ujar wanita itu.

"Lia berhenti mengomel, harusnya sekarang kau bersyukur ia sudah datang. Kita sudah dapat mulai melatihnya dan akhirnya kita bisa kembali ke Markas" ujar Ryujin.

Baik kelima wanita ini mulai dari Ryujin yang tadi menyambut Donghyuck, lalu disebelahnya ada Yeji gadis dengan mata sipit dan tajam, sebelahnya lagi Yuna wanita tercantik yang ada diantara mereka, lalu Julia, dan terakhir Chaeyeon. Mereka adalah para dewan utama di Niks.

Mereka sengaja di tempatkan di rumah untuk menunggu kedatangan Donghyuck, cukup lama mereka menunggu hingga Donghyuck datang kemari dan akhirnya penantian mereka berakhir hari ini. "Luka ditangannya tidak terlalu parah seperti gigitan anjing, apa dia bertarung dengan anjing sebelum datang kemari?" Tanya Yuna dengan raut wajah penasaran.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang