Part 16

5.2K 656 26
                                    

Donghae meremat tangannya dengan kuat saat ini, ia hanya dapat duduk diam sembari menatap ruangan tempat istrinya. "Eunhyuk-ah, kenapa kau nekat sekali" bisik Donghae dengan nada lirih.

Saat ini ia merasa sangat marah karena istrinya, bukannya ia marah pada Eunhyuk namun lebih pada dirinya sendiri karena tidak bisa melindungi kekasih hatinya.

Sedangkan Leeteuk pun berdiri tidak jauh dari sana dengan air mata yang terus mengalir. Ia tidak pernah berharap ia akan bertemu dengan putranya dengan keadaan seperti ini. "Sandara, kali ini aku tidak akan melepaskan mu begitu saja" batin Leeteuk marah.

"Keluarga pasien" kata-kata itu seketika menyadarkan Donghae dan Leeteuk, keduanya dengan cepat berlari mendekati dokter.

"Pasien telah dalam kondisi kondusif, setelah ini ia akan dipindahkan ke kamar rawat dan kalian bisa mengunjunginya di sana" ucapan sang dokter membuat baik Donghae dan Leeteuk sama-sama menghela nafas mereka lega. Keduanya langsung berterimakasih pada dang dokter sebelum dokter itu pergi.

Donghae sudah sangat penasaran sejak tadi pada Leeteuk, "terima kasih sebelumnya, dan kalau boleh ku tahu anda siapa?" Tanya Donghae dengan nada sopan.

Leeteuk tersenyum sembari menghapus air matanya, "aku adalah ibu dari istrimu" ucapan pria dihadapannya membuat Donghae menatap bingung pada Leeteuk.

"Aku istri pertama ayah mertuamu, dan ibu dari Eunhyuk. Andai Sandara tidak menukar anakku dengan anaknya yang sudah mati, ma-ka...." Leeteuk terdiam karena tidak sanggup melanjutkan kata-katanya.

Donghae paham, benar-benar paham dengan penjelasan Leeteuk. Sandara pasti menggunakan cara kotor untuk menyakiti istrinya. Donghae perlahan mendekati ibu mertuanya dan menepuk bahunya dengan kaku.

"Anda tidak perlu khawatir, Eunhyuk orang yang kuat dia pasti akan baik-baik saja" ucap Donghae berusaha untuk menghibur Leeteuk.

Leeteuk tersenyum lembut, "kau berusaha menghiburku disaat kau pun lebih khawatir padanya, aku bersyukur putraku mendapatkan pasangan hidup yang baik" puji Leeteuk.

Donghae tersenyum sopan, "saya akan membereskan administrasi-nya lebih dulu, bisa anda menemani Eunhyuk sebentar" pinta Donghae sopan.

"Panggil aku eomma, secara teknis aku ibu mertuamu bukan" ujar Leeteuk yang membuat Donghae tersenyum.

***********

Saat sadar orang pertama yang dicari Donghyuck adalah mamanya, namun bukannya menemukan mamanya ia malah mendengar pembicaraan Yuta dan Taeil yang mengatakan kalau mamanya kini tengah dirawat di rumah sakit.

"AKU MAU KE RUMAH SAKIT" ujar Donghyuck dengan nada tidak mau dibantah yang membuat Yuta dan Taeil tersentak kaget karena tiba-tiba Donghyuck telah bangun.

Taeil datang menghampiri Donghyuck dan mengelus kepalanya, "kau sedang tidak sehat, di rumah dulu ya" ucap Taeil lembut namun Donghyuck langsung menggeleng dengan keras.

"AKU MAU KETEMU MAMA" jerit Donghyuck marah, "ANTARKAN AKU ATAU AKU PERGI SENDIRI" lanjut Donghyuck dengan nada sinis.

"Hyuckie tenang, dengarkan hyung dulu ya tenang please" ujar Taeil berusaha membujuk Donghyuck.

Namun bagaimana Donghyuck bisa tenang, dulu mamanya juga menikam dirinya sendiri dan pada akhirnya pergi meninggalkan dirinya selamanya. Dan kini kejadian yang hampir sama terjadi berulang, jadi Donghyuck sama sekali tidak bisa merasa tenang.

"AKU TIDAK BISA TENANG HYUNG, AKU MAMA ANTARKAN AKU SEKARANG" jerit Donghyuck kesetanan, ia bahkan sampai memukuli Taeil yang berusaha menenangkan dirinya.

"Hiks...antarkan aku..bugh...antarkan aku sekarang... Aku mohon antarkan aku hiks" ujar Donghyuck memohon yang seketika membuat Taeil dan Yuta iba.

Yuta memegang tangan Donghyuck berusaha menahan tangan Donghyuck yang memukuli Taeil. "Hyung antarkan, jangan menangis dan marah lagi" ujar Yuta yang akhirnya membuat Donghyuck perlahan menghentikan tindakannya memukuli Taeil dan mulai mencoba meredam tangisannya sendiri.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang