Part 27

3.6K 493 45
                                    

Eunhyuk memandang sendu foto-foto yang ada di hadapannya, meski ia tahu eommanya memberikan ini hanya agar ia tidak khawatir namun tetap saja Eunhyuk mengkhawatirkan keadaan putranya di luar sana. Foto-foto itu sengaja ia berikan pada Jaemin hanya agar perasaan Jaemin menjadi lebih baik. Namun tetap tidak dapat membuat perasaannya membaik.

Tes

Setetes air mata langsung jatuh luruh begitu saja saat ia melihat wajah Donghyuck yang ada di foto tampak kurus. "Apakah kau tidak makan dengan baik ya sayang" bisik Eunhyuk.

Eunhyuk bergegas membereskan foto-foto yang ada saat mendengar ada langkah kaki yang mendekat. "Sayang" sapa Donghae seraya mengecup kening Eunhyuk dengan sayang.

Eunhyuk balas tersenyum pada Donghae, namun tatapan Donghae nampak memicing saat melihat setitik air mata diujung mata Eunhyuk. "Kau menangis?" Tanya Donghae dan Eunhyuk hanya menggeleng sembari mengalihkan tatapannya dari Donghae. Namun Donghae langsung mencengkeram dagu Eunhyuk dan mengarahkan tatapan Eunhyuk padanya.

Donghae mengecup bibir Eunhyuk sekilas, "aku tahu kau mengkhawatirkan Donghyuck, aku pun seperti itu" bisik Donghae yang mendapatkan anggukan pelan dari Eunhyuk.

Donghae menghela nafasnya dalam, "dia pasti akan pulang, dia akan segera pulang kita hanya harus bersabar" hibur Donghae yang membuat Eunhyuk mengangguk pelan.

"Bagaimana jika kau berkeliling untuk memeriksa kondisi anak-anak, seperti dulu" usuk Donghae yang membuat Eunhyuk terdiam. Sejak Donghyuck pergi Eunhyuk memang melewatkan kamar milik Taeyong dan yang lainnya, ia hanya akan berkunjung ke kamar Jeno dan Renjun karena Jaemin pun telah pindah tidur disana.

"Hae, sekalipun aku memaafkan Taeyong dan yang lain, tapi tetap saja aku masih belum sepenuhnya melupakan kesalahan mereka" bisik Eunhyuk lirih. "Beri aku waktu Hae, untuk bisa bersikap seperti dulu pada anak-anak" pinta Eunhyuk yang dibalas anggukan pelan oleh Donghae.

********"**

Jeno memandang foto-foto Donghyuck dengan intens saat kedua saudaranya yang lain tengah tidur. "kenapa ia seperti belajar untuk melindungi diri?" Batin Jeno. Jeno beranjak dari duduknya lalu perlahan keluar dari kamar dan menuju kamar papa dan mamanya.

Tok
Tok
Tok

Jeno tersenyum pada Donghae saat pintu telah terbuka, "maaf apa Jeno mengganggu papa?" Tanya Jeno dan dibalas gelengan oleh Donghae.

"Jeno mau bicara sebentar boleh?" Tanya Jeno dan Donghae pun langsung mengangguk. "Kita bicara di ruang kerja papa ya, mama baru tidur" ujar Donghae dan Jeno pun setuju.

"Jadi Jeno mau bilang apa?" Tanya Donghae seraya menuntun putranya duduk di kursi.

Jeno nampak terdiam sebentar sebelum, " Pa tentang tawaran papa sebelumnya untuk mulai bekerja di Daehan grup apa masih berlaku?" Tanya Jeno yang membuat Donghae menatapnya bingung.

"Kau bilang tidak mau?" Tanya Donghae.

Jeno mengangguk, "awalnya, namun jika Donghyuck memang harus menjadi pemimpin Niks setidaknya saat nanti ia mewarisi perusahaan aku juga ingin berada disisinya pa" jawaban Jeno membuat Donghae tersenyum puas.

"Aku tidak pernah belajar tentang bisnis sebelumnya, karena itu aku ingin mulai dari sekarang" lanjut Jeno yang membuat Donghae semakin puas.

"Tentu saja, kau bisa memulainya kapanpun kau siap" jawab Donghae, "lalu pa bisakah papa mendaftarkan Jaemin les beladiri, setidaknya ia tidak mau terlibat dengan perusahaan tapi ia pasti akan mengikuti Donghyuck di Niks" ucapan Jeno seketika membuat Donghae terdiam.

Ia merelakan Taeyong, Taeil dan yang lain terlibat dengan Niks karena mereka memang bagian dari mereka. Tapi membahayakan Jaemin, Donghae nampak tidak rela sebenarnya.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang