Part 13

5.7K 689 37
                                    

Donghyuck memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri, bayangan saat ia menyambut ciuman Taeyong seakan tidak mau hilang dari pikirannya. Perlahan ia usap bibirnya, rasa bibir Taeyong seakan-akan masih sangat terasa dibibirnya.

"Apa berciuman rasanya seperti ini" batin Donghyuck bingung, "kenapa rasanya berbeda dari yang kuingat ketika melakukannya dengan bajingan itu" pikir Donghyuck.

"HUWEEEK" seketika rasa mual hadir saat ia mengingat ciumannya di masa lalu. "Aku terlalu jijik membayangkan bajingan itu" batin Donghyuck.

Donghyuck tidak bisa tidur semalaman namun lain halnya dengan Taeyong yang benar-benar terlelap nyenyak. Karena itu Jaemin hampir menjerit ketakutan saat melihat wajah mengantuk Donghyuck, belum lagi lingkaran hitam di bawah matanya.

"Kau terlihat seperti zombie, apa yang kau lakukan semalaman?" Tanya Jaemin dengan nada khawatir seraya menangkup kedua pipi Donghyuck.

Donghyuck memajukan bibirnya, "hiks Jaemin aku tidak bisa tidur semalaman hiks" ujar Donghyuck dengan nada minta dikasihani.

"Wae?" Tanya Jaemin penasaran.

"Aku terus teringat ketika Taeyong hyung mencium bibirku" ujar Donghyuck dengan nada memelas yang seketika membuat mata Jaemin membulat horor.

"Siapa yang menciummu?" Tanya Jaemin meminta Donghyuck mengulang nama orang yang telah menciumnya.

"Taeyong hyung" jawab Donghyuck lagi.

Jaemin mengepalkan tangannya dengan erat, bukannya apa ia tahu adiknya ini meski pintar tapi juga idiot disaat yang bersamaan, dan Lee Taeyong berani mencemari kepolosan adiknya.

"Tapi sebenarnya aku tidak bisa tidur bukan karena aku marah" ucapan Donghyuck seketika membuat Jaemin menatapnya dengan intens.

"Maksudmu bagaimana?" Tanya Jaemin.

Donghyuck meraih tangan Jaemin lalu menempelkannya di dadanya, "berdetak kencang bukan" ujar Donghyuck dan Jaemin pun mengangguk membenarkan.

"Tidak mau berhenti semalaman dan aku rasanya ingin lagi" ucapan Donghyuck jelas semalam bukan hanya kesalahan Taeyong tapi juga Donghyuck. Jaemin menepuk keningnya dan menghirup nafasnya dalam-dalam, "LEE DONGHYUCK" ujar Jaemin penuh penekanan sembari menatap Donghyuck dengan tatapan tajam.

Donghyuck memundurkan tubuhnya dan melihat Jaemin dengan ekspresi takut. "Siapa yang kau cintai diantara para hyungdeul?" Tanya Jaemin yang seketika membuat Donghyuck menatapnya bingung.

"Hm, apa hubungannya?" Tanya Donghyuck.

"Ahhh" Jaemin menjerit sembari memijat lehernya, "diantara para hyungdeul adakah yang kau cintai? Atau siapa diantara mereka yang membuat jantungmu berdebar-debar?" Tanya Jaemin yang seketika membuat Donghyuck berpikir keras.

Donghyuck mengangkat tangannya membentuk angka tiga, "ada tiga orang yang membuatku berdebar" jawab Donghyuck yang langsung membuat Jaemin menatapnya dengan tatapan horor.

"Siapa?" Tanya Jaemin dengan tidak sabar.

"Jungwoo hyung, Jaehyun hyung dan Taeyong hyung" jawab Donghyuck, Jaemin menjatuhkan dirinya diatas kasur sebelum memijat keningnya dengan kuat.

"Aku bahkan bingung mau berkomentar apa?" Jawab Jaemin yang akhirnya membuat Donghyuck duduk disebelahnya dan memijat leher Jaemin pelan.

"Jaemin kenapa? Sakit juga, lelah juga, semalam apa kau sama seperti ku tidak tidur juga" tanya Donghyuck beruntun yang semakin membuat Jaemin merasakan sakit kepala yang luar biasa.

"Donghyuck-ah" ucap Jaemin yang dibalas anggukan singkat oleh Donghyuck.

"Cepat mandi kau harus pergi sekolah" ucap Jaemin mengingatkan dan Donghyuck pun bergegas masuk kamar mandi.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang