Part 44

2.5K 378 23
                                    

Taeyong memandang benci pada orang di depannya, "Lee Taeyong, mau kau bawa kemana mereka?" Tanya orang itu dengan nada mengejek. "Maaf saja ya, lelaki yang ada di belakang itu incaran bos, jadi dia tidak boleh pergi" ucap pria itu.

Jaemin memandang pria itu dengan remeh, "lebih baik kau minggir sebelum aku hilang kesabaran" ujar Jaemin. "Lagipula cecunguk seperti mu bisa apa mau melawan kami" tambah Jaemin dengan nada merendahkan.

Pria itu menunjuk pada Jaemin dengan ekspresi marah, "Bangsat, kemari kau akan kurobek mulut busuk mu itu" ujar pria itu dengan nada marah yang hanya dibalas dengan senyum remeh oleh Jaemin.

"Choi Yeonjun lebih baik tutup mulut mu dan menyingkir dari hadapan kami" ujar Doyoung sembari memandang pada Yeonjun dengan marah.

Yeonjun tanpa berkata apapun lagi lalu berlari menyerang, yang langsung di hadang oleh Doyoung. "Kalian pergi, aku yang akan menghadapinya" ujar Doyoung.

Taeyong hampir menurunkan Donghae, dan memberikannya pada Jaemin karena bagaimanapun Doyoung tidak akan sanggup melawan Yeonjun dan anak buahnya seorang diri. Sebelum Eunwoo berdiri di depannya, "pergilah, aku yang akan membantu Doyoung-ssi" ujar Eunwoo. "Terima kasih" ujar Taeyong sembari berlari dan diikuti oleh Jaemin dan Renjun.

Eunwoo langsung membantu Doyoung dan menyerang orang yang hampir mencelakai Doyoung dari belakang. "Terima kasih" ujar Doyoung saat punggungnya dan punggung Eunwoo bersisian. "Jangan sungkan" sahut Eunwoo sebelum menghajar orang di seberang Doyoung.

Tanpa keduanya ketahui Yeonjun pergi menyelinap untuk mengejar Taeyong dan yang lain. "Aku tidak akan melepaskan kalian" bisik Yeonjun dengan nada marah. Ia bersedia membantu Heechul karena merasa marah pada perlakuan Taeyong dan yang lain saat ia terungkap telah mencelakai Donghyuck.

Dia dikeluarkan dari Niks, kekuasaan ayahnya di cabut. Keluarganya hancur berantakan setelah itu, ayahnya mati ibunya menjadi gila dan dia tidak di terima di sekolah manapun. Karena itu dendam muncul di hatinya, orang yang tidak setuju Donghyuck menjadi pemimpin banyak, bahkan yang terlibat dalam mencelakai Donghyuck juga banyak namun kenapa hanya dia yang dihukum sedemikian rupa.

*************
Mingyu tahu Niks adalah organisasi besar yang sudah berdiri sejak lama, namun organisasi yang terkenal jujur ini benar-benar menyimpan banyak bibit beracun. Jika ia tidak kunjung mengirim Eunwoo pergi tepat waktu, saat ini bawahan terpercayanya itu pasti sudah mengalami nasib yang sama seperti dirinya.

""UKKHH...UHUK...UHUK..UHUK" Mingyu duduk bersandar di dinding dengan luka di sekujur tubuhnya, ditambah dengan gas beracun yang berputar dalam ruangan ini yang masih terhirup olehnya.

"Aku...ing-in meli-hat-mu Hyuckie... Un-tuk ter-rak-hir ka-li" bisik Mingyu lirih namun ia tahu itu hal yang tidak akan mungkin. Bahkan bagaimana keadaan Donghyuck sekarang pun ia tidak tahu.

"Bos, saya akan membawa anda keluar" ujar salah seorang bawahan Mingyu.

Mingyu menggelengkan kepalanya, "jang-an mem-bu-ang wak-tu per-gi sela-mat-kan di-rimu...uhuk..uhuk" jawab Mingyu sembari mengambil sesuatu dari kantung bajunya. Bukan Mingyu tidak ingin hidup namun ia tahu separah apa lukanya, ia masih bernafas dengan beberapa luka tembak di perutnya saat ini beserta pisau yang tertancap di dadanya belum lagi luka akibat racun dalam tubuhnya itu sudah merupakan keajaiban.

"Per-gi, mulai se-ka-rang ji-ka Eun-woo sel-lamat ma-ka di-a ada-lah pemimpin da-ri Co-rin" ujar Mingyu susah payah sebelum menutup matanya untuk selamanya. Lelaki itu menangis dalam diam saat menatap pemimpinnya yang sudah tidak bernyawa, dengan terpaksa ia pergi dari ruangan itu meninggalkan jasad pemimpinnya.

***************
Donghyuck tahu meladeni Heechul disini hanya akan membuang waktunya, ia masih harus mencari keberadaan Jungwoo dan Taeil yang entah ada dimana. Namun masalahnya orang-orang Heechul tidak ada habisnya dan terus berdatangan.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang