Part 14

5.7K 687 50
                                    

Hyunjin meremas tangannya dan menunduk karena merasa bersalah, "kau tahu apa yang hampir kau lakukan bukan" ujar pemuda di hadapannya dengan nada dingin yang semakin membuat Hyunjin menundukkan kepalanya.

"Jika anak manja itu kenapa-kenapa kau pikir apa yang akan terjadi pada keluargamu nantinya" ujar pemuda itu yang akhirnya membuat Hyunjin tidak bisa membendung air matanya lagi.

"Hiks .. aku marah padanya..hiks..kau tahu apa yang terjadi pada keluarga ku bukan hiks.. sekarang eommaku sakit-sakitan karena bisnis keluarga kami yang tidak seberapa itu ia hancurkan" ucap Hyunjin dengan nada marah.

"Lalu apa perlu kau melakukan tindakan seperti tadi, kau tahu kau hampir membunuh orang Hwang Hyunjin" bentak pemuda dihadapan Hyunjin dengan amarah yang sudah tidak bisa dibendung bahkan ia hampir memukul Hyunjin jika saja Hyunjin tidak menutup matanya dan mengalihkan pandangannya.

"Minta maaf padanya dan pastikan anak itu tidak melaporkan mu kepada pihak sekolah apalagi polisi" ucap Pemuda itu yang hampir ditolak Hyunjin sebelum akhirnya ia mengangguk dengan nada setuju.

Donghyuck menghela nafas sembari memegangi lehernya yang terasa sakit. Ia cukup mendengar banyak hal dan ia mengerti ini tidak sepenuhnya salah Hyunjin.

Jadi saat Hyunjin masuk dan berjalan kearahnya, Donghyuck langsung duduk. "Mianhae" ucap Donghyuck yang membuat Hyunjin menatapnya dengan terkejut.

"Kau meminta maaf?" Tanya Hyunjin memastikan dan Donghyuck langsung mengangguk membenarkan, "pertemukan aku dengan orang tuamu aku ingin meminta maaf pada mereka dan aku janji akan membantu usaha keluargamu" janji Donghyuck yang justru membuat Hyunjin menatap Donghyuck dengan tatapan bersalah.

"Kau tidak ingin menuntut apapun dariku, harusnya kau melaporkan ku ke polisi" ujar Hyunjin.

Namun Donghyuck langsung menggelengkan kepalanya, "ini juga salahku" jawab Donghyuck seraya melongokan kepalanya ke luar dan melihat tampaknya sekolah sudah sepi.

"Kau tidak seburuk yang dikatakan anak-anak lain" ujar pemuda yang sejak tadi hanya diam. Namun Donghyuck hanya tersenyum lembut, "terima kasih pujiannya Lee Felix" jawab Donghyuck.

"Apa sudah pulang sekolah?" Tanya Donghyuck dan Hyunjin dan Felix pun mengangguk bersamaan.

"Kalau begitu ayo pergi kerumah orang tuamu sekarang" ajak Donghyuck yang membuat Hyunjin tercengang.

"Kau langsung ingin datang hari ini?" Tanya Hyunjin dan Donghyuck tersenyum seraya menganggukan kepalanya. Donghyuck hanya ingin mengundur waktu pulangnya karena ia khawatir jika keluarganya melihat bekas cekikan Hyunjin maka akan ada masalah untuk Hyunjin juga nantinya.

*********
Orang tua Hyunjin menyambutnya dengan baik bahkan memeluknya dengan hangat saat Donghyuck datang untuk meminta maaf. Meski dalam keadaan lemah bahkan eomma Hyunjin tetap tersenyum kearahnya dengan sangat lembut.

"Jangan menyalahkan diri sendiri, mungkin ini juga ujian untuk keluarga kami" ucap eomma Hyunjin membuat perasaan Donghyuck semakin merasa bersalah. Tanpa sengaja ia melihat sebuah proposal diatas meja.

"Anda mengajukan kerja sama dengan perusahan Daehan Grup?" Tanya Donghyuck dan eomma Hyunjin mengangguk. "Tapi kami belum mendapatkan jawaban apapun dari mereka, mungkin tempat ini juga bukan menjadi tempat kami" jawab eomma Hyunjin.

Donghyuck mengeluarkan handphone miliknya dan menelepon seseorang. "Paman Kim aku butuh bantuan" ujar Donghyuck pada orang di seberang sana.

".............." Hyunjin, Felix dan eomma Hyunjin menatap penasaran dengan apa yang dilakukan oleh Donghyuck.

Donghyuck mengambil proposal diatas meja lalu memfotonya, "tolong setujui proposal itu paman" ucapan Donghyuck seketika membuat mata semua orang terbelak. Apalagi Hyunjin yang tiba-tiba teringat jika Donghyuck adalah pewaris dari Daehan Grup.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang