Part 40

3K 398 30
                                    

Pemakaman! Donghyuck paling benci menghadapi hal seperti itu, namun ini adalah pemakaman dari nenek kandungnya. Yang harus pergi dikarenakan keegoisan seseorang. Donghyuck memandang sang mama yang masih menangis sembari mengelus nisan Leeteuk.

"Seperti ini, mungkin lebih baik" ucap Renjun lirih yang membuat Donghyuck menatapnya dengan tajam.

"Jangan menatap ku seperti itu, jika Halmeoni tetap hidup bagaimana kau akan bersikap padanya?" Tanya Renjun yang membuat Donghyuck hanya dapat diam.

"Setidaknya jika seperti ini kita masih bisa melaksanakan tugas kita berdoa di depan pusaranya, tapi jika ia hidup apa kau pikir kita masih bisa bercengkrama seperti biasanya?" Pertanyaan Renjun membuat Eunhyuk pun menoleh pada putranya tersebut.

"Bicaramu itu keterlaluan anak muda" sentak Heechul yang tidak terima dengan ucapan Renjun, namun Renjun malah tersenyum sinis menatap pada Heechul.

"Apa kesalahannya begitu besar sampai kau masih menyimpan amarah ketika jasadnya bahkan sudah di kubur di dalam tanah" ujar Heechul sembari berdiri dan menatap nyalang pada Renjun.

"Kesalahan apa yang dia perbuat anda seharusnya mengetahuinya lebih baik dari kami" jawab Jeno sembari berdiri di samping Renjun.

Heechul tersentak saat mendengar ucapan Jeno, ia langsung menatap pada Eunhyuk yang hanya diam akan ucapan Jeno. "Memang apa kesalahannya?" Tantang Heechul.

"Sandara Park, Kim Yuri, dan Lee Daehee bukan orang yang cerdas tapi bisa merencanakan sesuatu dengan detail. Tentu saja ada orang yang memandu mereka dan merencanakan semuanya dengan sangat baik bukan begitu Heechul-ssi" jawab Jaemin yang membuat Heechul mengepalkan tangannya.

"Sandara dan hyungku adalah musuh untuk apa hyungku membantu Sandara, kalian hanya asal tuduh tanpa ingat asal usul kalian benar-benar tidak tahu di untung" sahut Heechul dengan nada tidak terima.

"Rencananya jelas" sahut Donghyuck tiba-tiba, "Halmeoni tidak berurusan langsung dengan Sandara namun menggunakan Lee Daehee dan Boa untuk menghancurkan keluarga mama-ku setelah mama ku dihancurkan tanpa aku sempat tahu bahwa aku pewaris Niks, maka selanjutnya Sandara dan Kim Yuri adalah targetnya" jelas Donghyuck yang membuat Heechul tercengang.

"Bagaimana ia bisa tahu sedetail itu" batin Heechul sembari menatap lurus pada Donghyuck.

Donghyuck membalas tatapan Heechul, "karena aku sudah pernah mengalaminya" batin Donghyuck dengan sedih. Jungwoo dan Jaehyun perlahan menggenggam tangan Donghyuck masing-masing di kanan dan kiri.

Heechul mengalihkan pandangannya saat ia tidak punya pembelaan lagi, sedangkan Donghyuck pun hanya diam dan menatap dalam pada pusara Leeteuk. "Halmeoni, kau benar-benar begitu kejam" batin Donghyuck seraya meremat tangan Jaehyun dengan kuat.

Perdebatan mereka sebenarnya hanya disaksikan dalam diam oleh Mingyu dan Eunwoo serta Yohan. Jika Mingyu dan Eunwoo menatap pada Donghyuck dengan pandangan rumit. Tapi Yohan berbeda ia justru merasa bahagia karena sepertinya Heechul dan keluarga Lee sudah tidak sejalan.

"Kalian harus terus seperti itu, dengan begitu lebih mudah untuk ku menghancurkan kalian semua" batin Yohan girang.

Heechul berjalan mendekati Eunhyuk, "siang nanti datang ke rumah eomma-mu, bagaimanapun hanya kau ahli warisnya" ujar Heechul.

Namun Eunhyuk langsung menggelengkan kepalanya, "aku tidak pantas menerima semua itu paman, biar paman saja yang mengurus semuanya" jawab Eunhyuk seraya berdiri dan punggungnya langsung di rangkul oleh Donghae.

"Kau tetap harus datang, tidak perlu siang ini tapi kau harus datang" jawab Heechul sebelum pergi dari hadapan keluarga Lee.

Mingyu pun pamit undur diri, "kami pulang dulu Eunhyuk-ssi" ucap Mingyu dengan nada sopan dan dijawab Eunhyuk dengan anggukan singkat. Mingyu pun sempat melirik pada Donghyuck namun Donghyuck memilih untuk pura-pura tidak tahu akan hal itu.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang