Part 34

3.1K 482 44
                                    

Donghyuck, Yeji dan yang lain sudah menutup mata mereka dengan erat saat melihat lelaki tua itu menekan detonator miliknya. Donghyuck dan yang lain berusaha untuk berlari, namun mereka langsung saja tersentak kaget saat suara besar terdengar namun tidak berakibat apapun pada mereka.

DUAR

Donghyuck memandang sekitarnya dengan bingung, "apa yang terjadi?" Gumamnya, ia melirik pada Yeji dan yang lain namun mereka pun juga bingung.

"BAGAIMANA BISA TIDAK ADA EFEK APAPUN" teriak lelaki tua itu marah saat menyadari bahwa ia telah gagal mencelakai Donghyuck. Donghyuck yang tahu usaha lelaki itu telah gagal pun tersenyum menyeringai sebelum menembak pria tersebut tepat di tengah dahi.

Bruk

Seketika lelaki tua itu pun mati, melihat bahwa pimpinan mereka telah mati beberapa orang dengan cepat berlari pergi, berusaha menyelamatkan diri mereka sendiri. Namun apa akan Yeji biarkan begitu saja, tentu saja tidak sama sekali.

Prok
Prok
Prok

"Aku cukup terkesan dengan kemampuan anda Donghyuck-ssi" sebuah suara dari arah belakang Donghyuck seketika membuatnya waspada.

Seorang pria yang masih nampak muda menatapnya dengan penuh minat dari atas hingga bawah. "Aku tidak sopan ya karena tidak memperkenalkan diriku sendiri". jawab pria itu sembari tersenyum kemudian ia menunduk di hadapan Donghyuck dengan sopan.

"Namaku Kim Yohan, salah satu pemimpin dari Corin" jawaban itu tentu saja mengejutkan Donghyuck, meski ia tidak paham apa maksud Yohan bahwa ia adalah salah satu pemimpin Corin.

"Pemimpin Corin adalah orang korea?" Tanya Donghyuck dengan nada bingung, "jadi kau ingin membuat Corin berjaya di Korea juga?".lanjut Donghyuck bertanya yang membuat Yohan tersenyum senang.

"Tentu saja" jawab pria itu dengan nada santai. "Mempunyai saingan itu tidak enak bukan" jawab Yohan sembari duduk dengan angkuh dihadapan Donghyuck.

Yeji dan yang lain pun kini sudah berdiri di hadapan Donghyuck dengan posisi melindungi. "Kalian bersikap terlalu berlebihan, aku tidak berminat untuk menyakiti Donghyuck-ssi" jawab Yohan sembari tersenyum dingin pada Donghyuck yang hanya menatapnya tajam.

"Kita ubah kesepakatan, kau bisa pergi asal bersedia menjadi milikku" ucapan Yohan membuat Donghyuck menatapnya dengan pandangan aneh, "pemimpin Corin melamarku" ujar Donghyuck dengan nada sangsi.

"Tidak akan rugi bagimu untuk menjadi milikku, meski kau bukan wanita cantik seperti bayangan ku, namun wajah mu cukup manis" ujar Yohan sembari berdiri dan berjalan mendekati Donghyuck lebih dekat.

"Cukup sesuai dengan tipe kesukaanku" ujar Yohan sembari mengelus pipi Donghyuck dengan sayang, namun dengan cepat Donghyuck menancapkan pisau di tangan Yohan.

Darah menetes begitu banyak keluar dari tangan Yohan, namun ekspresi Yohan nampak santai. "Sikapmu tidak ada manis-manisnya ya sayang," ucap Yohan sembari mengambil sapu tangan dari sakunya.

Donghyuck nampak tak peduli dan baru akan beranjak pergi tanpa tahu Yohan tersenyum menyeringai.

Brugh

"Ukkhh" ringis Donghyuck saat lehernya dicekik dengan sangat kuat. "Aku memberimu pilihan namun kau justru membalasnya seperti ini, ini wilayahku honey kau tidak akan diperlakukan seperti princess ketika disini, dan juga tidak bisa bertingkah selayaknya pelacur" ujar Yohan dengan nada mengancam.

Yeji dan yang lainnya bukannya tidak ingin menolong Donghyuck namun kini posisi mereka pun tengah disandera oleh anak buah Yohan.

Donghyuck berusaha untuk melepaskan diri dari cengkeraman Yohan, namun entah kenapa dihadapan pria ini ia nampak tidak berdaya. Ia benci menjadi seperti ini, tidak berdaya apalagi dalam kondisi terdesak.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang